nayya

529 23 2
                                    

Aku berjalan menyusuri kantin bersama kakak ku, yap benar namanya daffa. Cowok yang jadi pusat perhatian pari gadis di SMA ku setelah kak atha. Entah mengapa akhir-akhir ini aku sering memikirkan kak atha. Astagfirullah. Aku beristigfar secepatnya.

" Eh dav...cewek loe ya?cantik.eh nayya".ucap kak fathan.

"Sembarangan ini adik gue.Loe tuh ya,atha mana?". Deg. Mendengar nama itu membuat hatiku berdesir.

"Biasa solat dhuha dulu,tuh orang kan memang rajin nya selangit". Ini yang membuatku kagum akan sosok bang atha. Dia begitu rajin beribadah kepada allah. Tipe lelaki idaman.

"Bagus tuh,dari pada loe". Aku terkekeh melihat tingkah laku kak daffa dan kak fathan.

"Nayya mau kak fathan pesan kan apa?". Nah loh, ini kak fathan kok keganjengan gitu sih bikin ifil saja.

"Jijik gue lihat loe tan".ujar kak daffa

"Sirik aja.nayya kan nanti bakalan jadi istri gue?". What. Nih kak fathan gak sadar kali ya kalau lagi ngomong.

"mending adik gue sama atha dari pada sama loe.udah ah nayya masuk kelas sana". Deg. Apa yang tadi kak daffa bilang. Apa aku gak salah dengar. Amin.

"Baik kak". Aku pun berlalu dari hadapan mereka.

"Hati-hati nay?". Aku masih bisa mendengarkan perkataan yang tadi di ucapkan kak fathan

"Aw...sakit bego". Aku masih di kantin,namun jauh sedikit dari pandangan mereka.

"Mata loe tuh. Lirik adik gue gak usah gitu juga kali". Aku masih bisa mendengarkan apa yang mereka ucapkan.

"Assalamualaikum..Eh udah lama loe berdua disini?". Eh itu kan suara bang atha. Aku menoleh kebelakang dan benar saja itu memang bang atha,aku pun pergi meninggalkan kantin karena sedari tadi hatiku tak berhenti berdetak tak karuan.

Di kelas aku berusaha menetralkan jantungku yang sedari tadi selalu berdetak hebat.

"Kamu kenapa nay?apa kamu sedang sakit?kita keuks aja?" Tanya zahra adiknya kak daffa. Aku ini sepupunya kak daffa. Jadi ayahnya kak daffa dan aku itu sepupu. So kita bersaudara deh.

"Gak papa kok,oh iya bang ilham tadi kesini gak?". Kata ku.

"Ada,tadi kata kak ilham nanti pulang sekolah temani kak ilham dulu ke rumahnya kak atha katanya mereka ada urusan yang harus mereka selesaikan". Ya allah bagaimana ini. Aku sengaja menghindari bang atha saat ini tapi kenapa justru engkau malah mendekatkan aku dengannya ya allah.

"Ma-kasih ya ra". Ya allah tolong jaga hati ini ya allah.

Bel pulang pun berbunyi dan itu artinya aku sebentar lagi akan melihat dan bertemu dengan bang atha.

"Assalamualaikum". Nah kan jantung ku mulai tak karuan.

"Wa-alaikum salam bang". Kok jadi gugup gini sih.

"Ilham belum keluar ya? Emp, udah lama ay nunggu nya". Tadi bang atha bilang apa 'ay' apakah itu panggilan khusus untuk ku.

"Baru kok bang,oh iya bang risya sama rasya apakabar nya? Bunda sama ayah udah balik bang?". Kedua orang tuanya bang atha memang menyuruh ku untuk memanggil mereka dengan sebutan 'Ayah dan bunda'.

"Em..alhamdulillah baik kok. Bunda udah balik kok kemarin sama ayah. Oh iya bunda tadi pesan sama bang atha katanya kamu disuruh kerumah ada yang mau di kasih sama bunda. Nah itu ilham". Tadi bang atha menyebut kata bang pada ku.dia memperkenalkan dirinya sebagai bang atha. Ini gak mimpi kan.

"Sorry sob,tadi gue di panggil bu endah dulu. Yuk berangkat?".

"Sebentar ya tunggu rasya dulu". Aku dan kak ilham pun mengangguk.

About Our FeelingWhere stories live. Discover now