kagum atau nafsu

652 26 0
                                    

Raisya zaida khaira

Jujur saat ini aku sedang di landa rasa bingung terhadap perasaan ku.yah sekarang aku berada di antara 2 orang yang sangat aku kagumi yah kak daffa dan kak ilham.2 orang ini mampu membuat ku terdiam dan juga salah tingkah jika berhadapan dengan mereka berdua.namun mereka memiliki tempat khusus di hati ku kalau kak ilham dia sudah ku anggap seperti abang ku sendiri sedangkan kak daffa entahlah.aku juga bingung sampai detik ini aku masih terus berfikir kenapa yah setiap bertemu kak daffa aku jadi salah tingkah.

"Raisya"suara itu.ya allah aku meleleh jika mendengar suara itu.

"Y-a kak"ucap ku padanya sesopan mungkin.

"Nanti pulang bareng aku yah ada hal penting yang harus aku bicarakan soal anak rohis."tegas dan berwibawa itulah yang aku sukai dari seorang kakak kelas yang paling banyak di kagumi di sekolah ku.yah daffa ibnu hafidz.

Sesuai janji ku pada kak daffa aku pun menunggu dia di depan ruang osis.

"Ni"ucap kak daffa yang tiba-tiba sudah berada di hadapan ku.

"Apa ini kak"sebuah kotak berbentuk petak kecil berwarna merah maron.

"Buka aja"ucap kak daffa.

Aku membuka kotak tersebut dan sebuah pasmina berwarna hitam.Aku mengkerut kan kening ku.

"Aku ingin kamu memakai pasminah itu di hari besar maulid nabi besar muhammad saw dan jangan lupa ya,oh iya ni tolong kasih sama risya ya,soalnya aku tadi gak lihat dia"perkataan kak daffa membuat ku sedikit kecewa.

"Ya udah yuk kita pulang,aku antarin,eh tapi tunggu adik aku dulu ya...nah itu dia"aku melihat ke arah belakang dan aku kaget begitu melihat sosok tersebut

"marwa"aku tak percaya jadi selama ini sahabat adik aku itu adiknya kak daffa dan dia tak pernah bilang kalau kak daffa adalah kakak nya?benar-benar sableng tuh orang,egois pakek ngatain marwa lagi.

Kak daffa menjalankan mobil nya,jangan tanya aku duduk dimana sudah pasti duduk di belakang lah.

"Oh iya,dengar-dengar dari anak kelas katanya ada anak baru ya kak,katanya anak kelas kak daffa ya"aku tau siapa yang di maksud marwa pasti kak andrian deh.

"Iya,namanya andrian dia itu pindahan dari makassar.dia baru 2 bulan disini katanya"kak daffa masih fokus dengan jalanan.jujur kak daffa jauh lebih tampan kalau lagi nyetir.astagfirullah.

Setelah tiba di rumah aku langsung masuk ke kamar namun aku menghampiri adik ku terlebih dahulu.

RISYA..

Tok....Tok...Tok..

"Eh kakak ada apa?"ucap nya lembut.

"Oh ini tadi kak daffa titip bingkisan ini buat kamu,katanya jangan lupa di pakai pas acara maulid minggu depan"aku meraih tas tersebut.Aku sangat senang saat melihat bingkisan tersebut sebuah pasmina cantik berwarna toska begitu cantik batin ku.

Namun senyum ku memudar saat sebuah suara pintu terbuka.

"Eh kak udah pulang"aku meraih tangannya lalu mencium nya begitu pun dengan nya ia mencium kening ku.

"Iya nih,capek banget soalnya tadi ramai yang ngajakin gue kenalan"aku terkekeh mendengar ucapan nya dia begitu kepedean.

"Eh kok loe ketawa sih,gue serius"

"Kak sejak kapan sih kosa kata kakak berubah dan tingkat kepedean kakak bertambah"aku tak dapat menahan tawa ku.

"Sejak ketemu sama bidadari di depan aku ini"

Deg...

Ucapan kak andrian membuat tubuh ku menegang dan juga merasakan gejala panas dingin.ah lebay

"Meskipun kita di jodohkan,tapi sejak pertama kita bertemu aku udah merasakan cinta sama kamu sya dan aku akan berterima kasih sama papa yang udah jodohkan aku sama kamu"aku tak dapat lagi berkata-kata,jujur baru 2 minggu mengenal kak andrian aku sudah mencintai dia dan sudah mulai melupakan kak daffa meski belum sepenuhnya sih.Kak andrian mampu membuat aku selalu tertawa dan aku sanggar menyukai senyumnya.

"Oh iya besok aku ada acara trip di yogyakarta dan selama 5 hari aku disana,jadi aku bakalan lama deh dan pasti disana aku pasti bakalan kangen banget sama ileran kamu"aku melotot begitu mendengar perkataan nya.

"Enak aja,kakak tu yang sering nya ngorok dan iler pas tidur"sumpah aku kesal banget sama kak andrian,masa aku di bilang suka ileran sih pas tidur.

"Enak aja,ngatain suami itu dosa gak ya?"goda nya dan langsung aku mengerutkan bibir ku.dan satu detik kemudian kak andrian mencium pipi ku hingga melotot padanya.

"Kakak ih"ucap ku dengan nada manja.

"Kapan lagi sih cium kamu.nanti aku pasti bakalan kangen deh sama kamu,kangen cerewet kamu,pipi kamu,rambut kamu dan juga ileran kamu.hahaha"aku benar kesal sama kak andrian dan inilah yang terjadi kami saling kejar-kejaran dalam kamar.hingga sebuah suara mengagetkan kami.

"Ah kira-kira kali kalau mau olahraga"perkataan kak rifqi membuat aku semakin kesal dan tanpa diduga sebuah jam tangan yang ada  di tangan ku lemparkan ke dia dan tepat mengenai kepala nya.

"Kira-kira kali sakit nih"ucap nya seraya mengelus kepala nya.

"Jangan ketawa loh,gue itu abang ipar loe ya,meskipun loe lebih tua dari gue"seketika itu andrian diam bukan takut tapi ia tak sanggup harus berdebat dengan rifqi.

Rifqi keluar dari kamar setelah memberitahukan kalau mereka harus segera turun untuk makan.

"Nanti bantu aku ya"

"Iya,oh iya kakak sekelas gak sama mas atha?"

"Satu kelas kok dan besok kita bakalan berangkat bareng,mau oleh-oleh apa"ucap andrian seraya mengelus kepala risya.

"Asal kakak pulang dengan selamat itu udah lebih dari cukup kok"aku bingung kenapa bahasa ku sok romantis gini ya.padahal dulu aku paling benci sama kak andrian.

"Eh kita masa panggilnya kakak sama kamu sih ganti dong yang lebih keren gitu"

"Emang mau panggil dengan sebutan apa kakak"ucap ku.

"Yah kamu lah yang cari tau,itukan panggil untuk aku"jelas andrian.

"Em...apa ya"ucap ku seraya memikirkan nama panggilan untuk andrian.

"Gimana kalau pusya"

Andrian bingung.

"Pusya,apaan tuh gak ah aneh banget tau kayak gue ni,my lop"ucap nya.

"Ih...makannya dengerin dulu,pusya itu artinya 'punya nya risya'."Andrian terkekeh saat mengetahui hal tersebut.

"Maaf my lop,yuk kita udah di tungguin di meja makan"mereka  pun turun.dan selama 2 minggu ini aku sudah merasakan cinta pada kekasih sekaligus suami halal ku.ooh pusya ku.

About Our FeelingWhere stories live. Discover now