keputusan hati

1.7K 50 0
                                    

Ada yang bilang cinta dalam diam itu menyakitkan.namun aku tak pernah merasakan hal itu,apa mungkin karena aku belum mengenal cinta dalam diam ya?
Aku menyusuri koridor sekolah ku,aku menatap satu persatu siswa(i) yang berlalu lalang di hadapan ku,aku tersenyum kearah mereka satu persatu.

Tiba di kelas aku langsung menyapu karena ini adalah hari aku piket.usai menyapu aku duduk di depan kelas ku seraya membaca sebuah cerita tulisan yang di buat oleh bunda selama perjalanan hidupnya.jujur aku sangat menyukai cerita percintaan antara bunda dan ayah.ayah yang dulu benci sama bunda hingga akhirnya jatuh cinta pada bunda.kadang aku ingin seperti kisah bunda dan juga kisah saydina ali dan juga fatimah.kisah percintaan yang sangat suci.Aku merasa ada sesuatu yang memegang bahu ku,aku melirik si pemilik tangan tersebut dan ternyata...nadia sahabat baik ku,yang selalu ada disampingku disaat aku merasa sedih di sekolah ku ini.Nadia adalah sahabat karib ku yang selalu setia bersama ku selama 12 tahun ini.yah aku sudah menjalin hubungan persahabatan saat kami masih duduk di bangku sd.

"Kenapa?"katanya.

Aku tersenyum manis hingga pipi ku jadi korbannya.Aku mengelus pelan pipi ku akibat cubitan dari nadia.

"Sakit tau"ucap ku singkat.

Nadia hanya tertawa pelan.

"Nad,aku besok akan pindah ke bandung lagi"ucap ku.

"Loh kok gitu sih,kan kamu udah janji bakalan selalu di sini.kok mendadak gini sih?"ucap nya kesal.

"Aku ngak tau,ayah ada kerjaan di bandung dan aku serta adik-adik ku bakalan pindah ke bandung.

"Yah..."ucap nya kecewa.

"Tak perlu kecewa aku tadi hanya bercanda kok"aku tertawa melihat tingkah nya.namun nadia marah dan mengejar ku,aku pun berlari namun langkah ku terdiam saat melihat seseorang di depan ku.cukup lama pandangan kami bertemu hingga akhirnya aku meninggalkan dia dan berlari menjauh dari nya.

"Kamu kenapa sih setiap ada iqbal kamu pasti lari?"ucap nadia penasaran.

"Enggak,aku biasa saja"ucap ku mencari kebohongan.

"Beneran,apa kamu suka sama dia?"ucapan nadia membuat ku diam seketika,namun setelah itu aku menepis perkataan dengan alasan ku.

"Dia itu bukan mahram aku,kata bunda aku gak boleh dekat-dekat sama orang yang bukan mahram aku.udah ah ngapain bahas iqbal sih"aku meninggalkan nadia yang masih mematung dengan jawaban ku.Aku masuk ke kelas, aku berusaha menetralkan hati ku yang masih berdegub kencang akibat bertemu iqbal.

"Kenapa sih aku selalu gini"batin ku.

Usai pelajaran pertama di mulai aku pun langsung ke perpustakaan,aku mengambil buku pelajaran bahasa indonesia.namun saat ingin mengambil buku tersebut iqbal juga mengambil buku tersebut dan pandangan kami kembali bertemu.Aku melepaskan buku tersebut dan pergi meninggalkannya namun iqbal menghalang ku.

"Kenapa ra,kenapa kamu selalu menghindari aku?dan kenapa kamu putusin hubungan kita?"ucap iqbal.

"Maaf bal,aku gak mau dosa ku terus bertambah karena kita menjalani hubungan yang di benci oleh allah itu.dan ini keputusan hati ku.kamu tau bunda sampai drop saat mengetahui hubungan kita.Aku mau bunda sampai sakit dia adalah orang tua yang selama ini selalu merawat ku,bunda lah yang mengantikan peran mama ku yang telah tiada.kamu tau bunda itu tak pernah membeda-bedakan ku dengan adik-adik ku lainnya,padahal aku cuma anak angkat mereka,namun mereka sangat sayang sama aku.tolong bal,mengertilah posisi ku sekarang.permisi"ucap ku lalu pergi meninggalkan nya.

***
Hari ini aku benar-benar lelah.pulang sekolah tadi aku langsung istirahat sebentar.

"Assalamualaikum,kakak?"itulah dia suara adik ku.Aku sangat hafal suara adik bungsu ku itu ya risya haifa salimi.

"Waalaikum salam"aku membuka kan pintu setelah itu ia pun masuk.

"Ada apa fa"ucap ku.
Kami mempunyai panggilan sendiri dirubah ini.Aku di panggil dengan sebutan mbak ira,adik laki-laki ku yang pertama di panggil mas atha, adik laki-laki ku yang kedua dipanggil dengan sebutan bang ahlan,adik laki-laki ku ketiga dipanggil dengan sebutan kak ifqi,adik perempuan ku yang pertama dipanggil dengan sebutan kak aida serta si bungsu dek aifa.

"Mbak ira,tadi ifa lihat kak aida dan bang ifqi lagi senyum-senyum sendiri lihat foto seseorang dan kakak tau adek lihat bang ifqi smsan sama cewek mbak terus senyam-senyum lagi"celoteh ifa adik bungsu ku ini memang sering banget curhat apapun sama ku,beda dengan ku aku lebih akrab sama bunda.dan mas atha dia lebih dingin sikap nya,sedangkan bang ahlan dia lebih diam dan cuek gitu sama seperti mas atha.sedangkan kak ifqi dan kak aida lebih terbuka dan mereka sering curhat bareng.

"Dek mas atha kemana?"ucap ku saat turun ke bawah.

"gak tau mbak,kata bunda mas atha ikut ayah ke kantor"ucap ifa.

"Bunda mana?"kata ku.

"Bunda tadi ke butik mbak.kata bunda ada klien yang ingin menemui bunda"ucap aida yang baru keluar dari dapur.

"Kak kebiasaan deh minum sambil berdiri"ucap ku ketika melihat aida minum sambil diri.

"Mbak tadi ada cowok kesini dan ngasih ini ke mbak?"ucap aida seraya memberikan ku sebuah kotak kecil berwarna biru muda.

"Dari siapa kak?"aku mengambil kotak tersebut.

"Gak tau mbak,tapi kayak nya dia seumuran mbak sih,untung gak ada bunda."aida merasa kepo dengan isi kotak tersebut hingga akhirnya ia mengambil kotak tersebut dan membukanya.sebuah gelang cantik yang pas untuk gadis seperti zira.semua saudara-saudara zira berkumpul.

"Wih...Mbak ini bagus banget dari siapa mbak?"tanya ifqi yang penasaran.

"Mbak gak tau,qi.da kamu suka?ambil aja"ucap ku.Aku tau ini pasti dari gabriel.

"Mbak gak baik loh pemberian orang di kasih ke orang lain"ucap aida.

Aku menghela nafas panjang,aku malas jika berurusan dengan adik ku yang satu ini,kalah debat aku sama dia.

About Our FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang