ayah bunda

742 28 0
                                    

Pagi ini adalah hal yang sangat kami semua tunggu-tunggu sejak beberapa hari yang lalu.yah hari ini lengkap sudah keluarga kami.ayah sudah kembali dari makassar,beberapa hari lalu ayah dan bunda ke makassar untuk menghadiri acara ulang tahun anak sahabat ayah.

Masih ingat fajar sahabat azka?nah zeera dan ari menghadapi acara ulang tahun anak nya yang seumuran dengan atha.

"Ayah adek boleh gak tanya sesuatu?"ucap ifa.

"Boleh nak,apa?"ucap ari.

"Gak jadi deh,nanti tanya sama mbak ira aja"aku pun meninggalkan ayah yang masih penasaran dengan ku.

"Kenapa sih kak"ucap zeera yang baru datang melihat suaminya yang diam menatap anak-anak nya.

"Sayang duduk dulu sini"ucap ari dan zeera pun duduk di sebelah ari.

"Kakak mau ngomong apa?"ucap zeera yang masih penasaran.

Ari menghela nafas.kemudian menatap zeera dengan penuh kekaguman.

"Fajar kan akan ke sini minggu depan dan dia ingin menjodohkan salah satu putri kita dengan anak nya andrian.mas ingin nanti dia memilih antara ifa dan ida.kalau ira pasti gak mau dengan yang lebih muda dari nya.yah terpaksa mereka berdua,gimana menurut kamu ra"aku bisa merasakan yang dirasakan istri ku,pasti dia sangat bingung dengan berita yang ku sampaikan ini.

"Tapi tenang saja ini cuma perkenalan doang kok"ucap ari.

Zeera hanya bisa diam,apa yang mesti ia lakukan selain diam.diam tak mungkin berdebat dengan suaminya,namun ia hanya bisa berdoa semoga anak nya bisa menerima ini dengan baik jika seandainya ayahnya menerima perjodohan ini.

***
Hari ini jadwal di kampus sangat banyak mulai dari mempresentasikan hasil kerja penelitian ku sampai praktek di ruang laboratorium.

Aku duduk sendiri di taman kampus ku ini.Aku masih seperti dulu yang suka menulis saat waktu kosong atau sendiri.menulis salah satu cara yang aku lakukan saat hati dan fikiran ku sedang kacau.

Aku ingin seperti hujan yang selalu turun ketika manusia sedang membutuhkan air,meski terkadang hati nya tak lagi gembira.hujan bisa memberi arti kehidupan bagi kita,dia juga pandai menyembunyikan kesedihan.

Aku menutup buku ku.buku inilah yang selama ini menjadi saksi perjalanan hidupku.saat aku hendak pergi dari tempat ini,aku melihat lagi...dan lagi..sosok selama ini sangat aku rindu kan yah iqbal arkhab ghafur,seorang laki-laki yang mampu membuat ku tak berpaling dari yang lain.yang mampu membuat ku terdiam saat menatap wajahnya.

"Ayah bunda,maaf kan ira karena masih menyimpan rasa pada iqbal"aku meninggalkan kampus ku.namun langkah ku di hentikan oleh iqbal.

"Kenapa bal..kenapa sih kamu harus.hadir lagi dalam kehidupan aku?aku capek harus melihat kamu terus?"batin ku.

"Assalamualaikum,apakabar ra?"iqbal memulai obrolan kami.

"Baik"aku berusaha tersenyum namun rasanya tak bisa.

"Kabar ayah dan bunda"aku melirik iqbal setelah itu berpaling dari wajahnya.

"Mereka baik bal,kenapa?kenapa kamu ke sini.bukannya kamu mendapatkan beasiswa di luar negeri"ucap ku.

"Aku kesini mau menemui seseorang yang sangat.berarti buat aku"ucap nya

Aku hanya tersenyum.pasti dia menemui perempuan waktu itu.Aku tak sanggup lagi mendengar perkataan nya.

"Oh iya bal aku harus balik,assalamualaikum"tanpa persetujuannya aku pun pamit meninggalkannya yang masih terdiam disana.

"Kenapa sih ra kamu selalu menghindari aku dari dulu,padahal aku pulang ingin menemui kamu orang yang sangat berarti bagi aku.oke aku akan bukti in sama orang tua kamu,kalau aku memang tulus mencintai kamu.setelah lulus dan mendapatkan pekerjaan dan sukses aku akan melamar kamu untuk jadi pendamping hidupku dan ibu dari anak-anak ku"setelah itu iqbal pun pergi.

Sementara zira tak mampu menahan tangis nya.ayah bunda maafkan zira,zira masih menyimpan rasa untuk iqbal.

"Udah lah jangan di paksa ra"yah itu suara nadia.

"Aku udah tau semuanya,sejujurnya aku kesal sama kamu.tapi ya sudahlah,ra dengar ya apapun yang terjadi antara kamu dan iqbal serahkan semua sama allah oke.udah senyum dong,oh iya satu lagi apapun yang terjadi jangan sungkan buat curhat sama aku.kamu kan sahabat aku udah lama kita sahabat sampai masalah ini aku gak tau dan yang lebih parahnya lagi aku tau nya dari iqbal"mata zira melotot kearah ku,aku tau dia pasti kaget banget sekarang.

"Udah yuk cabut"mereka pun meninggal tempat tadi.

***
Sesuai perintah ayah kami sekeluarga malam ini makan di luar,yah pertemuan antara keluarga kami dan juga keluarga teman ayah.

"Yah kita ngapain sih kesini"ucap si bungsu risya.

"Udah diam aja"ucap ayah.

Dan tak lama keluarga mereka pun datang.setelah berbasa-basi akhirnya topik yang di fikiran ayah pun tiba.

"Oh iya  ida,ifa.maksud nya om fajar dan tante aisyah menemui kita adalah ingin bersilaturahmi dengan kita dan juga ingin membicarakan perjodohan"perkataan membuat kami melotot semua.terlebih aku tak kalah kaget.

"Per-jodohan yah,siapa dengan siapa"ucap risya.

"Antara kak ida dan kamu dek"ucap bunda.

Kami saling menatap bahkan aku tak bisa lagi menahan air ludah ku.rasanya sungguh di luar dugaan ku,bahkan aku tak sempat ke fikiran dalam hal ini.

"Oke sambil menunggu andrian om mau tanya sama kalian berdua?apa kalian keberatan dengan perjodohan ini"ucap om fajar.

Sangat.batin risya

Tak lama kemudian andrian pun tiba,sungguh tampan batin risya.eh ngapain sih memikirkan tuh orang.aku mesti setia sama kak daffa.

Andrian duduk tepat di depan risya,mata nya tak luput dari hp yang ia pegang.2 kata gambaran ku saat ini'gak sopan'.

"Andrian"tegur mama nya.

Andrian pun menghentikan aktivitas nya.ia melihat kearah ku dan kak ida.

"Jadi ini yang namanya ida"menunjukkan ke arah risya.

"Bukan,aku risya atau bisa di panggil ifa"ucap nya ketus sontak membuat keluarganya tersenyum simpul.namun tak dengannya yang begitu dingin.

"Cantik"ucap nya.sementara raisya hanya bisa menunduk ia sekarang takut,jika andrian memilih nya.karena ia saat ini sedang menyukai kakak kelas nya yah dia adalah daffa ibnu hafidz.sahabat nya mas atha dan juga bang rizqi.

"Aku suka sama yang di depan lu ma"bisik andrian.

Mama nya hanya tersenyum.

"Sepertinya andrian sudah menemukan jawabannya"ucap fajar saat diberi kode oleh mamanya.

Semua menegangkan bagi keluarga ari.helasan nafas dari ida dan juga ifa membuat zira mengelus tangan mereka.

"Bismillahirahmanirahim,sebelum perkenalan nama saya andrian ar-rasyid syaufi dengan ini ingin menerima perjodohan ini dengan risya haifa salimi putri sulung dari om ari dan tante zeera."hembusan nafas terdengar dari mulut andrian

Semua menghela nafas tak kecuali ifa.ia ingin menolak namun ia tak mungkin membuat bunda dan ayah nya kecewa.

"Ifa gimana?"kata tante aisyah.

"Insyaallah ifa mau dan siap"semua tersenyum.

'Ayah bunda..semuanya untuk kebahagiaan bunda dan ayah,ini  ifa lakukan demi kalian yang sudah membesarkan ifa selama ini'batin ifa

About Our FeelingOnde as histórias ganham vida. Descobre agora