kira-kira dia lagi apa ya di kelasnya sekarang? Pikir gue, gue senyum sendiri dan pipi gue merona.

"Yakk!! Lizzy kenapa lo jadi mikirin si curut sih?!" teriak gue.

"Lo lagi mikirin gue?" tebak Zee yang tiba-tiba ada di samping gue, gue kaget langsung noleh ke arah sumber suara.

"Yakk!! sejak kapan lo disini?!" tanya gue dengan nada tinggi hingga Zee menutup telinganya.

"Emm..sejak lo senyam-senyum sendiri dan pipi lo merona." jawabnya kalem.

WHAT?!itu artinya,dia denger semuanya gitu?! gue merutuki diri gue sendiri.

"Engg.. ahh ya udah gue mau masuk kelas lagi." ucap gue, Zee mengangguk.

"Aaaaaaaa..." gue hampir jatoh gara-gara kulit pisang, untung aja Zee buru-buru nangkap gue. Mata kami saling bertemu,*eyes locked again* dan gue baru sadar ternyata Zee ganteng banget, gue nyaris ga berkedip saat mandang Zee, rasanya waktu berhenti sesaat.

"Woyy!! gue tau ko gue ganteng makannya lo sampe ga ngedip gitu." kata Zee sembari mengibaskan tangannya ke muka gue.

"Ahh apaan sih lo PD sumpah_-" gue segera berdiri dan kembali ke posisi semula.

Gue cemberut ga mau liat muka dia.

padahal ga liat sehari aja gue bisa mati 😑-batin sialan.

"Ehh di pipi lo ada apa tuh?"

"Dimana?" gue ngeraba pipi gue.

"bukan disitu, sini gue bantu." Zee narik gue dan ngusap noda yang ada di pipi gue.

Zee stop bersikap kaya gini, lo bikin gue jatuh cinta sama lo, mohon gue dalem hati.

"Lo kalo mau di lap-in sama gue ga usah kode-kode gitu, gue peka ko😎." ucap Zee nyengir sambil memainkan rambutnya.

"Ahh lo apaan sihh?!" gue nunduk nyembunyiin muka merah gue gara-gara blushing.

Tiba-tiba gue inget kalo sekarang pelajaran pa Wahidi.

Arghhh mampooss gue bisa kena hukum, kata gue dalem hati.

Gue segera cabut ninggalin Zee yang masih di kantin.

❤❤❤

      Gue pun sampe di depan pintu kelas,dan pa Wahidi lagi ngajar bahasa Inggris.

Gue yakin gue pasti di hukum ,ini semua gara-gara Zee, kesal gue dalam hati.

"Excuse me Mr--" sebelum gue selesai ngomong pa Wahidi deketin gue dan natap gue tajam.

"Kenapa kamu terlambat?"  semprotnya dengan ludah membanjiri kumis tebalnya. *Bujuk busett, make up gue luntur cuk😑*

"I'm sorry Mr but--"

"Sekarang kamu pergi ke tiang bendera dan hormat disana!" ucapnya tegas, gue pun nurut dan segera pergi.

❤❤❤

      Gue berdiri di bawah tiang bendera dengan posisi tangan ada di kening, keringet ngebanjirin kening gue berhubung cuacanya panas, lengkaplah sudah hukuman gue.

Tiba-tiba ada yang ngelapin keringet gue.

"Lo?! nga..ngapain lo disini?! sana masuk lo harus belajar." ucap gue sambil ngedorong badannya, dia tersenyum dan terus ngelapin keringet gue.

"Lo ga denger ya?! lo ngapain disini?!" tanya gue untuk yang ke dua kalinya, dia berhenti ngelapin keringat gue.

"Lahh, lo ga liat apa?? Gue lagi ngelapin keringet lo tuhh." Zee nunjuk kening gue dan ngelapin lagi keringet gue.

"Lo harus masuk ke kelas Zee!!" kata gue galak, gue menepis tangan Zee hingga sapu tangannya jatuh, dia megang muka gue.

"Dengerin gue, gue ga mau lo berdiri disini sendirian, ngerasa panas sendirian. Lo inget? gue akan selalu ada di dekat lo." ucap Zee sambil menatap gue lekat.

"Tapi..tapi Zee--" Zee menempelkan telunjuknya di bibir gue .

"Ssstt.. jangan ada bantahan." ucapnya, lalu Zee mengambil sapu tangan yang tadi jatuh ke tanah.

"Kotor." gumam Zee, lalu Zee ngedeketin gue dia ngelap keringet gue pake tangannya.

Apa lagi ini Zee, lo bikin jantung gue dagg...digg..dugg.. ga jelas, kata gue dalem hati.

"I love you, I love you somuch Lizzy." Zee berbisik ke telinga gue.

Gue natap matanya pandangan kami saling bertemu, entah berapa kali mata kami mengalami eyes locked. Gue nyari kebenaran di mata Zee.

"I love you too Zee." kata-kata itu lancar keluar dari mulut gue, gue refleks megang bibir gue.

Lizzy apa yang udah lo katakan?! rutuk gue ke diri sendiri.

Mata Zee membuat, menatap gue seakan dia ga percaya. Dia megang wajah gue sekali lagi.

"katakan sekali lagi.." ucapnya memohon.

"I love you too Zee (: " gue mengulangi kata-kata itu, Zee meluk gue erat sampai kami berputar putar di lapangan.

Kami tertawa bersama.

"Thanks, gue akan jaga lo sampe akhir hayat hidup gue, kalo perlu nyawa gue taruhannya." kata Zee tegas.

Gue tersentak, lalu menempelkan telunjuk gue di bibir Zee, sama seperti yang Zee lakukan tadi ke gue.

"Jangan pernah ngomong kaya gitu, gue ga mau kehilangan lo." kata gue parau,Zee tersenyum dan memeluk gue.

"I LOVE YOU LIZZY!! I LOVE YOU."Zee berteriak sangat keras hingga gue menutup mulutnya supaya dia berhenti berteriak.

I Love You Zee, teriak gue dalam hati.

❤❤❤

Hallo readers gue yg setia, yg ganteng, cantik, ketjeh, dan kaga ada duanya *kiss readers satu satu 😘😘
Jangan lupa atuhh vomment and vote nya 😂😂😂😘
Makasih udah mampir.. Ohh sorry cerita gue masih amatiran, masih belajar ^^

Tuhan, Pantaskah aku bahagia? Where stories live. Discover now