VI. SECRET BOOK AND MEMORIES

3.4K 290 26
                                    

'Tanpa sadar dia membuka gerbang itu. Tak ada jalan kembali.'


.

.


☘☘☘


“ADA yang ingin kukatakan padamu,” William tampak menghela nafas sebelum melanjutkan, “aku ingin bilang… Kalau aku—“

“K-kalian berdua sedang apa?”

Pria dengan surai cokelat gelap itu langsung melepaskan pelukannya. Mereka berdua menoleh ke arah Claire yang berdiri mematung sambil menatap mereka dengan mata membelalak, tak percaya. Gadis berusia dua puluh tahunan itu masih berusaha mencerna situasi mereka berdua yang terlihat seperti berpelukan. Tidak. Mereka memang melakukannya.

“Oh, jadi ini yang kalian lakukan kalau aku tidak ada. Kau benar-benar berani, ya, pak ketua.”

“K-kau salah paham, Oke!”

“Hehe. Teruskan saja. Aku kembali karena dompetku tertinggal,” ujar gadis itu sambil mengambil dompet warna hitam di atas sofa.

"Apa kau bertemu seseorang tadi, Kak?” selidik Tiara pada gadis bersurai cokelat kemerahan itu.

Claire tampak sedikit terkejut ketika mendengar pertanyaan dari fighter tim mereka. Tiara bisa tahu karena dia mencium aroma vampir yang tertinggal di tubuh Claire. Aroma yang sama. Pria bertubuh tinggi yang sering berkunjung ke café tempat mereka bekerja. Gwan Yeong-jun. Claire tertawa kecil sambil mengalihkan pandangannya dari mereka berdua.

“Hanya seorang teman. Kalau begitu aku pamit.”

“Tunggu, Kak. Ini sudah terlalu malam. Biarkan Kak William mengantarmu.”

“Aku bisa jaga diri, Tiara. Lagipula aku tidak ingin mengganggu acara kalian.”

“Apa maksudmu, Kak?”

“Apa kau tidak tahu? Saat seorang pria bersentuhan dengan wanita yang dia sukai. Dia tidak akan bisa menahan— SAKIT!”

William menarik telinga milik gadis itu dengan keras. Tiara tak bisa menahan tawanya saat melihat ekspresi wajah Claire kesakitan.

“Jangan meracuni Tiara dengan pikiran kotormu itu. Ayo, akan kuantar kau pulang.”

“Ampun … Aduh, Sakit!”

“Ini hukuman karena sudah mengajari Tiara yang tidak-tidak.”

“Siapa yang mengajarinya? Jelas-jelas kau malah memeluk—“

“Kita ke basemen sekarang,” tegas William sambil berjalan ke arah basement. Tangannya masih menarik telinga milik Claire.

Tiba-tiba Tiara teringat dengan dua buah buku yang dipinjamnya dari perpustakaan kemarin. Dia belum sempat membacanya. Lalu, gadis itu berjalan menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar. Tangan mungilnya meraih dua buku tebal dari rak kayu dan meletakkannya di atas meja belajar.

Ia menyalakan lampu baca. Lalu, Tiara mengambil buku pertama. Buku dengan tebal sekitar sepuluh sentimeter itu mempunyai ukiran-ukiran yang indah di bagian luar. Dia mulai membaca kata demi-kata di lembar pertama buku tersebut.

“Tulisan kuno lagi? Ah, kalau begini aku sama sekali tidak bisa membacanya.”

Kepalanya mendadak pusing melihat tulisan latin kuno dalam buku tebal itu. Tiara membuka lembaran yang lain. Lagi dan lagi. Ia menghela nafas panjang. Ternyata buku itu ditulis menggunakan huruf dan simbol kuno.

Two Princes of Vampire Kingdom ✓ Where stories live. Discover now