Kembali lagi

18.2K 2.4K 243
                                    

"Gue bingung..." Ucap salah seorang remaja lelaki sesaat sesudah menginjakkan kakinya di sekolah.

"Bingung kenapa?" tanya temannya yang berada tepat disebelahnya dengan kernyitan dahi sebelah.

"Kenapa kita naik taxi," ucapnya memberi jeda sebentar. "PADAHAL MOBIL NGANGGUR DI GARASI!" teriaknya emosi.

"Makanya, Dev. Kalo patah hati jangan sampe lupa lingkungan." Ucap Attariq–seseorang yang tadinya menjawab pertanyaan dari Devan.

"Hubungannya apa, bodoh." Devan mengucapkan kata per kata dengan sengit. Attariq menatap Devan santai.

"Engga ada hubungan lah. Kan udah putus. Kalo ada hubungannya berarti masih pacaran..." di sini Attariq merasa sangat jenius. Bukan sangat, namun amat.

"Nyebur laut mati sana!" Devan melangkahkan kakinya lebih dulu dari teman-temannya. Tentu saja setelah mendorong Attariq dengan kuat. Melampiaskan segala kekesalannya pada Attariq.

"Lah? Jadi gue salah?" tanya Attariq pada Aidan dan Rajidan yang masih setia menjadi penonton konflik rumah tangga antara Devan dan Attariq.

"Gak salah sih," ucap Aidan sambil menepuk bahu Attariq pelan.

"Cuma gak bener aja." Ucap Aidan lagi. Kali ini dengan toyoran sayang hingga Attariq sedikit terjungkal.

"Banyak-banyak istigfar kamu, Riq. Kali aja ada setan nempel, setannya bego pula. Kan kasian kamu. Udah bego, nambah bego." Cerocos Rajidan panjang. Attariq yang mendengarnya hanya dapat menahan rasa amarah dan takut secara sekaligus.

***

Mereka berempat akhirnya bertemu di salah satu tempat duduk yang biasanya mereka gunakan untuk duduk. Suasana riuh sekolah, ditambah banyak sekali kakak kelas yang berbuat keributan demi mencari seonggok perhatian menambah keribetan siang ini.

Mereka berempat yang notabennya adalah adik kelas hanya dapat memakan, makanan yang mereka pesan tanpa banyak basa basi.

Ya, mereka sedang berada di kantin sekolah. Memesan menu sarapan. Dan memakannya dalam diam.

"Gue rasa, Beryl udah pindah." Ucap Devan tiba-tiba.

"Terus?" tanya Aidan kali ini tidak memancing keributan ataupun amarah dari Devan.

"Kalian gak mau ucapin selamat tinggal gitu?" tanya Devan sambil menatap ketiga temannya penasaran.

"Gue sih, udah." Ucap Attariq santai. Kedua temannya yang lain, kecuali Devan. Juga mengangguk mengiyakan.

"Kapan?" tanya Devan penasaran.

"Udah jadi mantan, ngapain kamu kepoin?" tanya Rajidan yang mampu membuat mata yang memancarkan rasa penasaran perlahan redup.

"Menurut research katanya banyak-banyak mikirin mantan malah bikin bosen loh, terus lupa. Lo coba aja, Dev." Saran Aidan dengan alis yang ia buat naik dan turun. Tak lupa senyum jahil nan manis yang ia keluarkan.

"Jadi lo mikirin Denna mulu dong biar move on?" tanya Devan dengan tatapan selidik. Aidan hanya mengangguk.

"Awalnya sedih, akhirnya biasa-biasa aja." Ucap Aidan sok bijak.

Ketiga temannya hanya menatapnya sangsi.

"Biasa dari mana? Tiap malam nangis." Celetuk Attariq dan Aidan yang mendengar hanya membulatkan matanya, malu.

"Lo jangan sok-sok kuat, Dan. Inget! Gelar ratu gossip di komplek masi di pegang sama Bunda lo." Ucap Attariq sambil tertawa melihat wajah Aidan yang memerah padam.

"Sialan lo." Aidan mengambil tisu dan membuangnya ke arah Attariq.

"Riq." Panggil Rajidan tiba-tiba.

Attariq hanya melihat ke arah Rajidan tanpa berkata apa-apa. Rajidan menatapnya dengan tatapan yang tak dapat diartikan sedangkan kedua temannya hanya menyimak.

"Kamu gak ada niatan buat cerita ke kita tentang putusnya kamu sama Asta?" tanya Rajidan lagi. Attariq menatap ketiga temannya secara bergantian dan akhirnya menghela napasnya.

Serta menelan siomay yang tadi sempat dikunyahnya.

"Putus ya putus, Ba. Lo gatau putus? Apa mau gue bantu putus dari Tiffa?" tanya Attariq yang dibalas dengan pelototan mata dari Baba.

"Emang saya pacaran?" tanya Rajidan sambil mengerlingkan matanya pada Attariq. Attariq hanya menatap Rajidan dengan mulut yang di buat mengerucut.

"Liat aja, ntar lagi putus!" ucap Attariq menggebu-gebu. Rajidan hanya menatap Attariq angin lalu.

Dan mereka berempat makan dengan khitmatnya sebelum pertandingan basket di mulai.

***

HAII ADA YANG NUNGGUIN THE SOMVLAK?
btw sedikit lagi TS bakalan tamat ya. Yuhu...
Ada yang setuju ga kalau TS 2 dibuatin lagi??

The SomvlakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang