Berpisah

49.8K 5.3K 238
                                    

Ujian kali ini berjalan dengan santai. Selama seminggu, mereka sibuk dengan urusan masing - masing. Mulai dari belajar, hingga hal - hal lainnya.

Hari ini juga, adalah hari terakhir Denna untuk berada di Indonesia. Karena, Denna memutuskan untuk menimba ilmu ke negeri orang.

"Kak, lu ga mau kuliah di sini aja ?" tappnya Devan dengan tatapan memohon.

"Mana bisa goblok, kan mama udah ngurus semua di sana." Ucap Denna pura - pura galak. Sebenarnya, dia sedari tadi menahan tangisnya. Agar tak ada yang sedih dengan kepergiannya ini.

"Nanti yang nampol gua siapa kak?" tanya Devan pada Denna dengan tatapan polos.

Saat ini, semua berkumpul di depan rumah Devan dan Denna, minus Asta yang sedang ada acara dengan pacar barunya.

Denna menghadap ke semua temannya dengan tatapan cuek. Pura - pura cuek.

"Kalian, gue tugasin buat sering - sering nampol Devan." Ucap Denna. Semua mengangguk dan Attariq yang paling semangat.

"Kade, baik amat. Dengan senang hati." Ucap Attariq yang memang memiliki dendam tersendiri terhadap sahabatnya itu.

"Kalo dia marah, bilang aja gua yang suruh. Oke?" tanya Denna sambil tersenyum.

"Oke lah.."

***

Flashback

Saat ini Aidan tengah berada di kelas, guna mengulang - ulang pelajarannya. Dan juga, dia sedang malas untuk bergabung dengan teman - temannya.

Karena, Denna juga takkan ada di sana. Denna sudah lama libur, dan sekarang dia sedang sibuk - sibuknya untuk mendaftar ke universitas yang dia inginkan.

Aidan menatap sebuah kertas yang berada di atas bukunya. Dengan bingung, Aidan mengambil kertas itu, dan membaca apa isi yang berada didalamnya.

'Gedung belakang sekolah, sekarang.'

Tak tertulis, siapa yang mengirimnya. Namun, karena penasaran, Aidanpun menuruti perintah dari kertas tersebut.







Sesampainya disana, dia melihat seorang gadis dengan pakaian yang tak asing lagi duduk di salah satu kursi yang telah disediakan.

"Denna.." panggilnya ragu. Namun, gadis itu menoleh dan tersenyum sendu kearahnya.

"Aidan, gue kira lo ga dateng." Ucap Denna sambil mengajak Aidan duduk di sebelahnya.

Perasaan Aidan mulai tak karuan. Antara senang, sedih, dan bingung.

"Ada apa Den ?" Tanya Aidan pada pacarnya itu.

"Gue mau ngomong sesuatu." Ucap Denna sambil menatap kearah bawah.

"Kenapa?" Aidan bertanya lembut dan mengangkat wajah Denna yang mulai merah karena menahan tangis.

"Kita putus, Dan." Ucap Denna sambil menatap kearah Aidan dengan tatapan yang tak dapat Aidan artikan.

"Tapi kenapa ?" tanya Aidan bingung.

"Gue bakal sekolah ke Jerman. Dan gue ga mau ldr. Itu alasan gue. Dan gue harap lo ngerti." Ucap Denna sambil berdiri hendak meninggalkan Aidan.

Aidan tak dapat berkata apa - apa. Otaknya terus memutar kata - kata Denna barusan. Tanpa pencegahan, Denna pun pergi meninggalkan Aidan.

Dan Aidan, hanya berdiam diri, memikirkan segala hal yang tak perlu dia pikirkan.

"Lu ngapain di sini? Tar lagi masuk, Dan." Ucap Attariq dengan tatapan kesalnya. Dia menarik sahabatnya itu dengan kuat.

"Gua baru putus, Riq." Ucap Aidan tiba - tiba. Attariq yang sedang menarik langsung melepaskan pegangannya.

"Hah ? Apa ?" tanya Attariq bingung.

"Gua putus, goblok." Aidan lama - lama kesal dengan sikap konyol Attariq.

"Kenapa?" tanya Attariq lagi. Dia mulai menunjukkan sikap simpatinya pada Aidan.

"Dia pengen sekolah ke Jerman. Dan dia ga mau Ldr." Ucap Aidan menjelaskan. Sambil menatap kedepan dengan tatapan kosong.

'Brukk'

Attariq memeluk Aidan penuh simpati.

"Gapapa Dan, lu bisa nemenin gua ngejomblo." Ucap Attariq tak tahu situasi.

Aidan langsung melepaskan pelukannya pada Attariq. Dengan tatapan kesal, Aidan memukul kepala Attariq tanpa merasa bersalah.

'Pletakk'

"Anjrit! sakit bego," ucap Attariq kesal. Aidan menatapnya dengan tatapan mematikan.

"Dah tau sahabatnya lagi sedih, malah dikatain jomblo." Ucap Aidan.

"Emang pas gua putus ga lu kata-katain? Hah ?" Attariq menatap Aidan yang tiba - tiba tersenyum tak jelas.

"Hehe, maap mas." Ucap Aidan tanpa merasa bersalah.

"Bodo amat. Galau-galau dah lu sana. Bodo amat." Attariq merajuk dan pergi meninggalkan Aidan.

"Ehhh tunggu - tunggu."

Flashback off.

***

Denna pergi di antar dengan Aidan, dan di ikuti dengan mobil Devan yang berisi dengan Beryl. Dan mobil Attariq yang berisi Tiffani dan Rajidan yang duduk di kursi belakang.

"Aku laper.." ucap Tiffani pada Rajidan. Dan Rajidan mengusap kepala Tiffani dengan sayang.

"Nanti, kalo udah nganter Kade, kita makan ya." Ucap Rajidan yang diangguki Tiffani.

"Gausah romantis - romantis. Si supir masih jomblo nih!" Ucap Attariq kesal. Dan Rajidan serta Tiffani hanya terkekeh geli.


***

Mereka semua berkumpul untuk mengantarkan Denna sampai di depan pintu keberangkatan.

"Bakal kangen Kade.." ucap Beryl sambil memeluk Denna.

"Huaaa.. Kade ga tinggal bentar aja gitu. Kan nanti kangen.." Tiffani menangis dan memeluk Denna juga.

"Kalian nanti kalo liburan, kesini aja ya?. Jangan sedih nanti kita video callan ber empat." Ucap Denna sambil tersenyum dan juga memeluk ketiga temannya ini.

"Oke.." ucap mereka berdua tetap saja memeluk Denna.

"Hati - hati." Ucap Aidan.

Dan akhirnya, Aidan pun berbicara juga. Denna hanya menatap Aidan kaku.

"Pasti."

***


Bersamboeng...


HEIHOOOO
SIAPA YANG NUNGGU CERITA INI?
sorry banget gaiz akutu lagi sibuk mau UN jadi buka hp sering itu ga bisa lagi.
Apalagi ngetik.

Huhu dimohon pengertiannya ya.

The SomvlakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang