Jungkook or Jimin?

Mulai dari awal
                                    

"Terserah apa katamu. Yang jelas kau menyukainya."

"Lalu bagaimana dengan Jimin sunbae?"

"Mungkin kau hanya mengaguminya."

"Mengagumi? Berarti aku hanya penggemarnya begitu?"

"Yap. Bukankah aku pernah mengatakan padamu. Terkadang kau berpikir kau menyukainya, namun pada kenyataannya kau hanya mengaguminya."

Hani menghela nafas lesu. Ia menatap Taehyung yang sedang memandangnya. "Oppa mau membantuku?"

"Apapun untuk adik tersayangku."

Hani tersenyum. Taehyung ikut tersenyum.



***



Hari ini hari minggu. Hani sedang menyirami tanaman. Dua hari ia tidak berangkat sekolah untuk mengistirahatkan otaknya. Dan dalam dua hari itu kakinya seketika sembuh. Hani bersyukur. Sangat. Karena ia bisa beraktivitas seperti biasanya lagi. Dan selama dua hari itulah Jungkook selalu mendatangi kamarnya melalui balkon.

"Sedang apa?" tiba-tiba sebuah tangan menepuk bahunya membuat Hani terlonjak kaget.

"Khamchagiya." ucap Hani sambil mengelus dadanya. Ia menoleh kesamping dan melihat Jungkook sedang tersenyum lebar.

Hani kembali menyirami tanamannya tanpa mempedulikan keberadaan Jungkook.

"Ya, jika diajak bicara, lihat orang yang mengajakmu bicara."

Hani memutar badannya menyamping sambil mengangkat selang ditangannya. Otomatis airnya mengarah pada Jungkook. Namja itu basah tersiram air. Jungkook mendelik. Sedangkan Hani tertawa puas.

"Ya, Kenapa kau menyiramku? Aku jadi basah kan!"

Hani tidak peduli. Ia terus menyiram Jungkook membuat Jungkook kewalahan. Hani tertawa terbahak-bahak. Saat itulah Jungkook langsung merebut selang dari tangan Hani dan menyemprotkannya kearah Hani. Hani melotot melihat tubuhnya yang basah kuyup.

"JEON JUNGKOOK!!!" teriak Hani heboh.

Jungkook tertawa terbahak-bahak, ia kembali menyemprotkan air kearah Hani. Hani berlari menjauhi Jungkook namun masih bisa dikejar oleh Jungkook.

"Rasakan pembalasanku!" Jungkook tertawa. Ia terus mengejar Hani.

"Jangan lari ka-Wuahh..."

Brukk...

Jungkook tersandung selang yang menjulur panjang ditanah. Alhasil kini ia terjatuh dengan posisi menindih Hani. Mereka terdiam.

Hani mengerjapkan matanya beberapa kali. Jungkook menatap Hani tanpa berkedip. Matanya menelusuri lekuk wajah Hani yang sempurna. Matanya yang bulat dengan kelopak mata yang lebat. Hidungnya yang mancung. Pipinya yang chubby, hingga bibir plumnya yang merah seperti cherry.

Tanpa sadar Jungkook menjilat bibirnya. Ia ingin merasakan kembali manisnya bibir Hani. Jungkook mendekatkan wajahnya membuat kedua mata Hani membulat sempurna. Hani mencoba memberontak dengan memukuli dada Jungkook. Namun tenaga Jungkook jauh lebih kuat.

"Ju-Jungkook..."

"Sst.. Diamlah." Jungkook terus mendekatkan wajahnya. Bahkan kini kedua matanya sudah tertutup.

Hani semakin panik. Bayangan saat Jungkook menciumnya didepan kelas kembali muncul. Ia akui ia masih belum bisa melupakan ciuman itu. Ciuman keduanya setelah ia dengan lancangnya mencium Jungkook dibalkon.

Hani yang memang tidak bisa berbuat apa-apa hanya diam sambil terus mengerjapkan matanya. Dapat ia rasakan deru nafas Jungkook yang mengenai pipinya. Jungkook terus mendekatkan wajahnya hingga...









Flower Boy Next Door (JJK) | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang