Chapter 9

4.8K 367 5
                                    

***

Pukul 10.30 KST. Itu artinya 30 menit lagi Jimin akan sampai dirumah Hani. Dan sejak 30 menit itulah Hani sibuk di depan kaca memilih baju untuk pergi bersama Jimin. Seperti orang bodoh ya? Hanya ke toko buku tapi kebingungan seperti ini. Ya, mau bagaimana lagi, yang mengajak Jimin, sudah pasti Hani akan kelimpungan memilih baju yang cocok untuk ia pakai. Seperti kencan saja.

Tiba-tiba..

Ting tung! *anggep aja bunyi sms masuk*

Hani langsung menyambar ponselnya yang yang berada diatas meja riasnya. Hani membulatkan matanya. Jimin sudah sampai dan ia sedang menunggu Hani diteras rumah Hani. Buru-buru Hani berganti pakaian. Ia memakai t-shirt putih bergambar rilakkuma dan jeans berwarna hitam. Ditambah dengan jaket bulu berwarna yang senada dengan t-shirtnya. Ia lalu memakai sepatu convers berwarna hitam. Setelah menggerai rambutnya dan menambah aksesoris berbentuk pita berwarna putih dirambutnya, ia segera turun dan menghampiri Jimin yang sedang memandangi bunga-bunga yang berada ditaman rumah Hani.

"Annyeong, sunbae." sapa Hani ramah. Jimin membalikkan badannya melihat Hani dan seketika ia membeku melihat penampilan Hani yang terlihat natural dan cantik.
"Kau cantik." puji Jimin membuat pipi Hani memerah.

"Kajja." Jimin menarik Hani untuk masuk kedalam mobilnya. Tanpa mereka sadari sedari tadi Jungkook melihat mereka dari balkon kamarnya. Tangannya mengepal kuat.


***



Sepanjang perjalanan, mereka membicarakan banyak hal. Mereka lalu sampai disebuah toko buku yang cukup besar. Jimin langsung menuju kesebuah rak yang berisi komik-komik.

"Sunbae, kau mau membeli apa?" tanya Hani penasaran karena sedari tadi Jimin hanya melihat-lihat saja tanpa ada minat untuk menyentuh komik-komik itu.

"Eoh? Aku ingin membeli beberapa komik terbaru. Hitung-hitung menambah koleksi."

Hani menganggukkan kepalanya mengerti. Ia lalu mengikuti jejak Jimin, yaitu melihat-lihat komik, mungkin saja ada yang menarik minatnya. Cukup lama ia memilih-milih komik, membaca sinopsisnya kemudian meletakkannya kembali. Sampai akhirnya ia mengambil dua buah komik roman.

"Kau akan membeli itu?" tanya Jimin. Ditangannya sudah ada 5 komik. Cukup serakah. Hani mengangguk. Jimin lalu mengajak Hani menuju kasir. Saat Hani hendak membayar komiknya, Jimin sudah lebih dulu membayarnya.

"Sunbae, aku bisa membayarnya sendiri." kata Hani sambil mengambil dompetnya.

"Gwaenchana. Anggap saja sebagai rasa terima kasihku karena kau sudah mau menemaniku."

Hani tersenyum. "Gomawo." Mereka lalu keluar dari toko buku.

"Bagaimana jika kita makan siang dulu?" ucap Jimin saat mereka berada didalam mobil. Hani hanya menuruti perkataan Jimin. Toh, ia juga lapar.

Tak berapa lama mereka sampai disebuah restoran fast food. Alasan mereka kerestoran itu karena Hani merengek, katanya ia sudah lama tidak makan junk food. sampai didalam Jimin memesan satu burger ektra besar dan cola. Sedangkan Hani memesan satu cheeseburger dengan Rootbeer, ditambah kentang goreng. Dasar rakus..

Mereka lalu mulai memakan makanan masing-masing. Hani makan dengan lahap. Maklum, ia sangat kelaparan. Tanpa disadarinya, Jimin sedari memandanginya dengan seulas senyuman yang tercetak dibibirnya. Tak berapa lama makanan mereka habis, mereka hanya diam sambil menyedot minuman masing-masing. Sampai akhirnya Hani membuka pembicaraan.

"Woah... Ini sangat enak. Apa karena aku sudah lama tidak makan burger?" ujar Hani sambil menepuk-nepuk perutnya. Jimin yang melihat tingkah Hani hanya tersenyum.

Flower Boy Next Door (JJK) | EndWhere stories live. Discover now