Trouble

4K 348 7
                                    

Warning!!! Typo everywhere!!!

***

Jam pelajaran sedang berlangsung, Hani terlanjur tidak konsentrasi belajar karena terus memikirkan surat dan pesan yang beberapa hari lalu ia terima.

Drrd... Drrd.. Ponsel Hani bergetar. Ada pesan masuk. Hani membaca pesan itu.

"Aku akan membuatmu menjauhi Jungkook. Bagaimanapun caranya. Bersiap-siaplah."

Hani terkejut. Sekarang Hani benar-benar tidak konsentrasi. Sampai-sampai ia tidak mendengar kalau Han ssaem, Guru Matematika, memanggilnya sejak tadi.

"Hani!" seru Han ssaem dari mejanya.

"Ah? N-ne ssaem?"

"Saya memanggilmu sejak tadi! Apa yang kau pikirkan? Pacarmu?" tanya Han ssaem kesal. Terdengar suara teman-teman sekelas Hani tertawa. Hani menunduk malu.

"Kalau begitu, kerjakan soal nomor lima dipapan tulis."

"Ne, ssaem..." jawab Hani gugup. Ia melangkah kedepan dengan gontai. Diambilnya spidol diatas meja Han ssaem.

Sialan! Bagaimana cara mengerjakannya?. Hani panik.

"Ada apa Hani? Kau tidak bisa mengerjakannya?" tanya Han ssaem sedikit heran.

Eomma... Eottokae! batin Hani.

"Keluar sekarang juga. Angkat kedua tanganmu sampai jam pelajaran berakhir."

Hani mengangguk. Ia kemudian berjalan lesu keluar kelas. Bel istirahat masih 1 jam lagi. Semoga saja ia sanggup.

Dongra dan Jungkook memandang Hani kasihan. Sedangkan Sanghi, ia tersenyum miring sambil menggenggam ponselnya.

Hani mengangkat kedua tangannya sesuai perintah Han ssaem. Namun, baru 5 menit ia menjalankan hukuman, tiba-tiba Jungkook keluar dan berdiri disampingnya sambil mengangkat kedua tangannya sama sepertinya.

Hani menatap Jungkook heran. Jungkook melirik Hani yang menatapnya. "Aku juga dihukum."

Hani mengerutkan keningnya. "Wae?" tanyanya.

"Aku tertidur dikelas tadi." jawab Jungkook. Hani membulatkan mulutnya.

Suasana menjadi hening untuk beberap saat. Sampai akhirnya Jungkook bersuara.

"Kau terlihat lesu hari ini. Kau ada masalah?" tanya Jungkook.

Hani menggeleng.

"Gotjitmal. Terlihat sangat jelas dimatamu bahwa kau sedang ada masalah." ucap Jungkook.

Hani terdiam.

"Jika karena masalah tadi malam, aku minta maaf." lirih Jungkook.

Hani mendongak untuk melihat Jungkook, mengingat tingginya yang hanya sebatas hidung Jungkook.

"Mungkin aku keterlaluan sudah mengerjaimu." lanjut Jungkook.

Hani menggeleng. "Aniya. Gwaenchana. Bukankah kau sudah sering mengerjaiku? Jadi itu tidak apa-apa." Hani tersenyum kikuk. Entah mengapa suasananya menjadi canggung. Apalagi raut wajah Jungkook yang terlihat serius sekarang.

30 menit berlalu dan Hani sudah kelelahan. Ia berniat menurunkan kedua tangannya namun Jungkook sudah lebih dulu menggenggam tangan kiri Hani, membuatnya agar tetap keatas. Hani menatap Jungkook bingung.

"Hukuman harus tetap berjalan." titahnya.

Hani mendengus. "Ayolah.. Lagipula Han ssaem tidak melihat."

Flower Boy Next Door (JJK) | EndWhere stories live. Discover now