Luka

12.5K 1.1K 65
                                    


Haiii 

Jangan lupa vote ya ^^v

*

*

*

*

*

*

*

*

*

BUGH!!! BUGH!! BUGHH!!! ****

Wajah Romeo terlempar ke belakang saat pukulan itu mengenai rahangnya. Natasha dan Elissa yang berada di ruang keluarga sore ini berteriak histeris melihat tubuh Romeo yang setengah ambruk akibat pukulan tadi. Elissa sudah menangis tersedu sedu memegangi rahang sang kakak yang terkena pukulan, Romeo mengangkat tangannya mengisyaratkan pada Elissa untuk tidak mengkhawatirkannya. Elissa masih menangis melihat sang kakak yang terhuyung kebelakang sementara Natasha menahan suaminya yang hendak memberikan pukulan lagi pada Romeo.

"AKU TIDAK AKAN MEMPERMASALAHKAN JIKA KAU MENJADI BAJINGAN!! TAPI TIDAK DENGAN MERUSAK WANITA BAIK-BAIK!!!"

BUGH!!!

Lagi pukulan keras itu berhasil dilayangkan Marcuss pada putra mahkotanya yang sukses membuatnya malu setengah mati. 

"KAU MENINGGALKAN DIA DISAAT HAMIL ROMEO!!! DAN KINI DENGAN TIDAK TAHU DIRINYA KAU MENGHAMILINYA LAGI ??!! KAU PANTASNYA DISEBUT BAJINGAN TAK BERPERASAAN !!! MEMALUKAN SEKALI DIMATAKU!!!"

BUGH!!! BUGH!!!

Sekali lagi pukulan-pukulan itu melayang pada rahang sebelah Romeo membuat Romeo tersungkur ke lantai, wajahnya sudah lebam bahkan darah segar mulai mengalir dari sudut bibirnya. Tak ada perlawanan sama sekali dari Romeo dia bahkan hanya diam menatap sang ayah dengan tatapan keberanian akan kesalahannya yag harus ia bayar. Yah ini kesalahannya, tidak seharusnya dia meninggalkan Lena saat malam itu.

Romeo sudah mempersiapkan semua kemungkinan terburuk setelah menceritakan kejadian ini, serta perihal Leon yang merupakan putranya hasil perbuatan bejatnya pada Lena malam itu.

Marcuss menarik kerah baju Romeo hendak menghantamkan pukulan mematikan lagi pada wajah anaknya itu namun dengan cepat Natasha menghadang Marcuss dengan berdiri diantara Romeo dan Marcuss.

"CUKUP!!!! PUKUL AKU SAJA!!!" teriak Natasha tepat di depan wajah Marcuss, mata Natasha tampak memerah dipenuhi air mata yang sedari tadi ia tahan dadanya kembang kempis karena menahan nangis.

Marcuss yang hendak melayangkan pukulannya mengerang dengan keras lalu menurunkan tangannya tak tahan.

"Maafkan aku ayah..." ucap Romeo pelan namun tetap tegas, dia pantas mendapat pukulan pukulan ini. Oh tidak, seharusnya dia mendapatkan yang lebih dari sekedar pukulan. Tendangan, hantaman, cambuk? Ya dia pantasnya mendapatkan itu semua, membiarkan seorang wanita polos hamil diluar nikah banting tulang menghidupi anaknya sendiri, darah dagingnya yang ia buat begitu saja tanpa rasa bersalah.

Marcuss mendengus kesal, pandangannya melecehkan anaknya yang masih tajam menatapnya. "Maaf? Setelah semua kejadian ini terjadi? Apakah maafmu berlaku Romeo? TIDAK!"

Romeo memejamkan matanya sebentar merasakan sakit di hampir selurh bagian wajahnya, sementara Natasha dan Elissa sudah mulai memeluk Romeo dengan tangisan kecil mereka.

"Kau bahkan belum mengatakan yang sesungguhnya pada Alena?!" Marcuss kembali melemparkan tatapan melecehkan pada Romeo yang masih terdiam seribu bahasa "Pengecut!" sambung Marcuss lagi yang sukses menohok hati Romeo. Dan ya, Romeo mengakui itu. PENGECUT

Where Is My RomeoWhere stories live. Discover now