Maaf..

16.6K 1.2K 95
                                    

Ga akan banyak ngomong..

Mari VOTE sebelum baca ._.v

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

Lena mematut dirinya dengan sedih di depan cermin kamar mandinya. Semalam baru saja dia menyerahkan tubuhnya pada Romeo tanpa status ikatan yang pasti. Memang benar Lena adalah kekasih Romeo, tapi tidak seharusnya dia memberikan tubuhnya begitu saja pada Romeo apalagi status Playboy yang melekat pada Romeo yang begitu kental. Bukan tidak mungkin jika Romeo akan meninggalkannya sewaktu waktu setelah mendapatkan apa yang ia mau?

Lena menghela nafasnya pedih, matanya terpejam, ia berjalan telanjang badan dan menyalakan keran air, guyuran air shower yang hangat membuat Lena sedikit rileks. Dihusapnya wajahnya yang basah terkena air, dan menangis disela selanya.

Biarkan aku berbuat kesalahan malam kemarin, setidaknya kau tahu bahwa aku tulus mencintaimu Rom meskipun dengan cara yang salah..

Bisik Lena sedih dalam hati.

Dan di luar sana Romeo terduduk diatas ranjang, memikirkan kejadian semalam. Malam penuh cinta diantara keduanya, Lena dan Romeo. Teringat kembali betapa semalam mereka bercinta dengan begitu panasnya diatas ranjang ini, suara desahan Lena yang terdengar merdu masih terngiang di ingatannya. Romeo meremas rambutnya keras.

Apakah dia sudah melakukan kesalahan lagi??

Romeo bertekad dalam hatinya,

Secepatnya kau harus resmi menjadi milikku Alena Nicholas..!

Di tempat lain, Ali merenung memikirkan anaknya Romeo yang semakin hari semakin jatuh kedalam pesona wanita beranak satu yang bernama Alena itu. Hatinya mulai dirundung kegelisahan, Romeo adalah anak yang penurut dan patuh, namun jika dia semakin lama terjerat dalam cinta Alena bisa bisa dia menjadi anak pembangkang. Bahkan sudah beberapa bulan ini Romeo yang jelas jelas tahu Ali ayahnya tidak menyukai hubungan keduanya tetap saja secara terang terangan mengunjungi Alena dan itu sungguh membuat Ali murka. Dia murka pada Alena, wanita beranak satu yang tidak tahu diri, yang memanfaatkan tatapan polosnya untuk menjerat putra kebanggaannya dan sukses membuat Romeo jatuh kedalam cinta butanya.

Ali menatap kesatu arah lurus dengan mata menyipit, dia berdiri di ruangan Romeo dengan kedua tangan di masukan kedalam kantong celananya. Ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama. Romeo bisa saja melawannya demi bisa bersama wanita sialan itu!

"Aku tunggu di ruangan Romeo.. sekarang.."

*******

Lena akhirnya memilih untuk mengisi waktu akhir pekannya dengan mengajak Leon bermain di mall terdekat, disana Leon hanya bisa melihat beberapa anak kecil seusianya yang bermain di arena bermain bersama orang tua mereka, sementara Lena dengan berat hati tak membelikan Leon tiket masuk arena bermain karena harga yang cukup mahal perjamnya. Berulang kali Leon merengek ingin memegang balon balon kecil warna warni yang berserakan di arena bermain anak namun dia hanya bisa menatapnya dari kaca luar, bahkan Leon ikut tertawa saat melihat balon balon kecil itu berterbangan karena angin. Hati Lena begitu teriris, diusia balita seperti ini harusnya Leon merasakan kebahagiaan bermain dengan riang bersama teman teman sebayanya, namun keuangan Lena kali ini tidak mencukupi untuk memberikan Leon fasilitas bermain. Sekali lagi Leon merengek dan meronta memukul mukul kaca penghalang di arena bermain karena ia begitu ingin memainkan balon yang kebetulan berada tepat di depannya, dan tangan Lena menahannya

Where Is My RomeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang