Anellia..?

22.8K 1.5K 129
                                    

Ga mau banyak ngomong.. Ini buat yang nagih MEO udah di publish yee..

Jangan lupa VOTE aja dah... thankyouuu

(Sorry for typo.. Ga pake EDIT)

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

Setelah percintaan mereka yang panas, Lena terbangun karena suara intercome yang berbunyi sedari tadi. Itu pasti dari sekertaris Romeo. Setahu Lena, hari ini Romeo ada pertemuan bersama rekan barunya. Perusahaan ini sedang menjalin kerja sama dalam bidang properti bersama salah satu pengusaha muda yang handal. Dengan menarik pakaian dalamnnya yang berserakan pelan pelan Lena mulai mengenakannya, sesekali ia menatap Romeo yang masih tergeletak dan tertidur diatas soffa empuk ruangan luas itu. Ali Romeo tampak mengkerut tak suka karena bunyi intercom yang sedari tadi menganggu ketenangannya. Setelah Lena selesai mengenakan seluruh pakaian dia mencoba untuk membangunkan Romeo, namun pria itu rupanya sudah terjaga. Dengan geram pria itu melangkah membelah ruangannya bertelanjang badan dan menyahut panggilan intercom dari sekertarisnya dengan marah.

"ADA APA?!" suara Romeo tampak geram membentak, Lena jadi bergidik membayangkan ketakutan sang sekertaris mendapat jawaban menyemprot dari Romeo yang terdengar begitu dingin.

Suara sekertaris itu terdengar ketakutan dan tidak enak karena seolah sedang mengganggu ketenangan Romeo di dalam ruangannya "Eee.. Maaf sir, sesuai perintah anda saya harus mengingatkan anda kalau akan ada pertemuan setengah jam lagi bersama Mr. Andreas. Beliau sedang dalam perjalan kesini sir.."

Romeo melirik jam di mejanya.

Setengah jam lagi?

Romeo masih belum puas bersama Lena, setelah hampir lebih dari dua bulan ini dia tidak bersama wanita yang dicintainya. Romeo juga belum menjelaskan perihal rencana yang sudah ia susun bahkan sebelum Lena mencapai kesepakatan dengan ayahnya. Lagi pula rekan bisnis Romeo kali ini berusia beberapa tahun dibawahnya, dia yakin Andreas tidak akan keberatan jika Romeo membatalkan janji bertemu mereka hari ini, dan kalaupun nantinya Andreas membatalkan kerja samanya toh Romeo tidak akan rugi. Romeo adalah seorang jenius bertangan dingin yang sebenarnya bisa mengajak pengusaha yang berkali lipat lebih handal dari Andreas. Hanya saja Romeo menyukai personality Andreas yang cerdas dan mudah beradaptasi, Romeo yakin bisnisnya akan berkembang pesat jika bekerja sama dengan Andreas, oleh karena itu dia memilihnya. Tapi kali ini Lena yang utama.

"Batalkan! Atur perjanjian di hari lain, Andreas akan menyesuaikan dengan jadwalku. Aku sedang ada urusan penting dan mendadak!"

"Ba..baik, sir"

Romeo langsung mematikan intercomnya lalu menatap Lena yang tampak malu malu menatapnya. Romeo kemudian mengikuti arah pandangan mata Lena yang tertuju pada kejantanannya yang bahkan masih menegak keras, sebelum mata bulat cantik itu menunduk menatap karpet bludru ruangannya.

"Aku masih cukup bergairah.. Kau mau kita lanjutkan sekarang atau berbicara dulu??"

Lena menatap Romeo dengan jengkel "Romeo..." gumamnya kesal karena Romeo seperti tak pernah ada habis dan puasnya menyetubuhi Lena.

Where Is My RomeoWhere stories live. Discover now