Pregnant??

18.1K 1.4K 123
                                    

Haii selamat malam..

Part kali ini spesial buat yang selalu nagih Meo..

Kakaku adel yang tiap chatan selalu nagih "Meo...Meoo :p"

Si beb Lia yang tiap chat tiada absen nagih "Meo kapan Next..Gue udah lumutan.."

Dan semua reader yg selalu nanya "Kak kapan di next yang meo??" hehehe selamat membaca yaa...

Maap kalau membosankan..

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian yaah VOTE VOTE :*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

Lena menatap berkas berkas di atas mejanya dengan tidak bersemangat. Sudah beberapa hari ini dia sangat tidak fokus dengan pekerjaannya, bahkan beberapa kali Lena harus menerima teguran manager devisinya karena tidak puas dengan hasil kerja Lena akhir akhir ini. Pikiran Lena kacau, hatinya dipenuhi penyesalan berkata sekasar itu pada Romeo namun di sisi lain dia harus memenuhi janjinya pada Ali Marcuss.

Lena berjalan mengitari mejanya kemudian mengambil gelas untuk diisi air minum, kepalanya terasa panas sekali memikirkan Romeo dan segala rentetan kebodohannya.

"Lena... Alena... Astagaa... Airnya tumpah...!" teriak Tina mencoba menarik gelas air dari tangan Lena yang tadi dituangkan air oleh Lena, namun terlambat air sudah lebih dahulu bertumpahan lalu Tina langsung mengambil kain pel dan mengelap tumpahan air tadi.

"Astaga Tina.. Maafkan aku.. Aku.. Akuu.." Lena tergagap

"Kau kenapa Lena? Sedari tadi aku melihatmu sama sekali tidak bersemangat kau belum sarapan ya?" tanya Tina penuh perhatian pada Lena yang terlihat seperti orang linglung. Lena menggeleng lalu meneguk sedikit air dari gelas di tangannya yang sudah terisi penuh itu.

"Tidak.. Aku hanya.. Sedikit pusing.." jawab Lena mengada ada

"Benarkah? Apa perlu aku ijinkan ke atasan kita Lena? Kau perlu istirahat sepertinya.."

Lena menahan Tina lalu menggeleng "Tidak usah Tina.. Aku tidak apa apa. Aku harus menyelesaikan beberapa laporan yang kacau kemarin. Kalau tidak manager kita akan marah besar lagi padaku.." Lena tersenyum pada Tina mencoba membuat Tina tidak khawatir padanya kemudian kembali ke tempat duduknya dan mulai terlarut dalam kesibukkannya lagi.

Hingga waktu makan siang tiba, Lena masih disibukkan dengan beberapa pekerjaannya yang memang sudah menumpuk untuk direvisi.

"Lena.. Ayo kita makan siang.." ajak Tina bersemangat, Lena hanya menggeleng masih menatap layar komputernya dengan serius

"Kau duluan saja Tina.. Aku nanti menyusul.." jawabnya dengan tatapan yang masih fokus di layar komputernya.

"Apa kau mau aku pesankan dan aku bawakan kesini?" tawar Tina lagi.

"Tidak usah Tina. Terima kasih banyak.. Nanti setelah ini selesai aku akan menyusul.." Lena menatap Tina dengan lembut dan tersenyum karena kebaikan Tina yang selalu memperhatikannya.

Where Is My RomeoWhere stories live. Discover now