Merindu Sendiri

12.2K 1K 83
                                    

*

*

*

*

*

*

*

Dengan pelan Lena merebahkan tubuhnya sepulang kantor diatas ranjang, wajahnya yang penuh kelelahan dalam sekejap hilang saat menatap wajah teduh Leon yang terlelap disampingnya. tak tahan melihat kelucuan Leon yang tertidur dengan mulut yang sedikit terbuka akhirnya Lena menundukkan wajahnya dan mencium Leon. Awalnya tidak ada reaksi apapun dari sang bayi, namun sepertinya Lena masih teramat tergoda melihat pipi montok khas bayi milik Leon hingga membuat bayi tampan itu menggeliat lalu menangis.

"Jangan menangis dong sayang.. Bunda sudah pulang.." Lena menepuk pantat Leon dengan pelan kemudian bayi itu mulai merangkak menaiki tubuh Lena mencari sumber makanannya. Lena pun langsung membuka kancing kemejanya dan langsung menyusui Leon sambil tersenyum gemas lalu menepuk pantat Leon kembali.

Sudah dua minggu ini Lena sama sekali tidak bertemu dengan Romeo. Lena memang sengaja menyibukkan diri bahkan beberapa kali dia mengabaikan panggilan Romeo yang ditujukan pada Lena melalui manager devisi Lena dan itu sempat membuat Romeo marah besar sehingga membuat beberapa pegawai yang berlalu lalang menjaga jarak mereka jika sempat bertatapan dengan bos besar perusahaan. Dan itu membuat Lena tak enak hati pada pegawai lainnya dengan berani Lena menemui Romeo dan memintanya untuk tidak mengganggunya selama bekerja.

"Aku membutuhkanmu Lena! Kenapa mengabaikan panggilanku?!!", Lena berdecak kesal mendengar kalimat sok berkuasa Romeo atas dirinya "Aku sedang bekerja bisakah kau tidak menggangguku barang seminggu saja?"

"Tidak mengganggumu dalam seminggu? Well sejam saja aku tidak mau..!"

"Aku tidak peduli.. Pokoknya jangan menggangguku di kantor dan tolong rubah raut wajahmu itu jika berpapasan dengan karyawanmu. Mereka ketakutan melihat aura membunuh yang kau pancarkan setiap hari" Lena hendak membalikan badannya dan meninggalkan ruangan Romeo, sebelum akhirnya Romeo menarik pergelangan tangan Lena.

"Kalau begitu aku akan ke rumahmu sepulang kantor. Tidak ada alasan lagi Lena.." suara Romeo kali ini terdengar jengkel karena sedari tadi Lena terus menghindarinya entah apa penyebabnya Romeo tak tahu.

"Aku kan memintamu jangan menggangguku selama seminngu. Artinya kau juga tidak boleh mendatangi rumahku huh!"

"Apa-apaan ini?!"

"Turuti atau aku tidak mau menikah denganmu?" detik itu juga Romeo langsung menutup mulutnya rapat-rapat dan pegangan pada pergelangan tangan Lena mulai mengendur. Lena tersenyum dalam hati, namun ada rasa penyesalan karena ia telah berkata seperti itu.

"Baiklah"

Lena teringat percakapannya bersama Romeo kala itu membuat hatinya sedikit merasa bersalah. Ini sudah lebih dari dua minggu, bahkan sudah genap dua minggu Romeo sama sekali tidak mengganggunya.

"Apa sekarang dia sudah terbiasa tanpa aku?" Lena cepat-cepat menggelengkan kepalanya lalu menatap bayi yang sudah terlelap dengan mulut masih mengemut di dadanya,

"Hhhmm si montok langsung tidur lagi.." pelan-pelan Lena memindahkan tubuh Leon di sampingnya kemudian masuk kedalam kamar mandi dan membasuh diri.

****

"Non tadi ada titipan" Bi Inah menyerahkan sbuah kotak merah besar dengan pita silver di tengahnya

"Dari siapa bi?" Lena menerima kotak tanpa nama pengirim itu.

Where Is My RomeoOù les histoires vivent. Découvrez maintenant