Sixteen

4.2K 663 25
                                    

"YAK!! JEON WONWOO!! KEMANA SAJA KAMU HAH??"

Boo Seungkwan memarahi Wonwoo keesokan paginya. Tepat ketika Wonwoo baru saja memasuki kelas. Saat itu bel belum berbunyi. Seungkwan dan Jihoon sudah ada di bangku Wonwoo menungguinya.

"Ugh, jangan teriak-teriak Seungkwan-ah..."

Wonwoo berjalan gontai lalu meletakkan tasnya pada meja kemudian terduduk.

"Kamu membuat kami khawatir Wonwoo-ya.. Kamu tidak apa-apa? Kemarin kamu kemana saja?" Jihoon bertanya dengan wajah cemas.

"Aku ke perpus kota.." Wonwoo menjawab singkat.

"Yak! Kau membolos cuma untuk pergi ke perpus kota?? Kamu kira kami akan percaya?!"

"Tapi aku benar-benar kesana Seungkwan-ah.." Wonwoo menjawab lirih.

"Wonwoo-ya, apa yang kau lakukan disana? Ah, maksudku kenapa kau pergi kesana sampai membolos segala?" Jihoon berkata sembari menenangkan Seungkwan yang terlihat emosi.

"Ng... Aku mencari..." Wonwoo menjawab ragu.

"Buku...?" Lanjutnya lagi. Seperti ada nada bertanya dalam jawaban gadis itu.

Seungkwan baru saja akan menceramahi Wonwoo lagi, ketika akhirnya Wonwoo kembali membuka suara. Memotong pembicaraan Seungkwan.

"Dengar, sepertinya aku..." Ia menjeda perkataannya.

"Terkena gangguan psikologis.."

Kedua sahabat Wonwoo didepannya sontak kaget dengan pernyataan Wonwoo barusan.

"Hah? Apa maksudmu Wonwoo-ya?" Jihoon bertanya, mencoba mendapatkan keterangan lebih lanjut dari Wonwoo.

"Aku.. Akhir-akhir ini mood ku kurang baik, badanku lemas, tidak bersemangat.. Jantungku juga berdebar lebih kencang dari biasanya.."

"Menurut buku yang kubaca di perpustakaan, itu gejala dari  gangguan psikologis.."

Wonwoo berkata dengan nada yang datar. Namun dari matanya dapat terlihat ada sedikit kegelisahan disana.

"Memangnya apa yang menyebabkan mood mu kurang baik Wonwoo-ya? Ya ampun.. Kenapa kau tidak pernah bercerita kepada kami..." Jihoon terlihat khawatir.

"Aku juga tidak tahu pasti apa penyebabnya, rasanya aku jadi kesal dan marah karena melihat sesuatu.. Seseorang..." Wonwoo terlihat ragu menjawabnya.

"Seseorang?? Kau bilang seseorang??"

Seungkwan terkejut mendengar perkataan Wonwoo. Matanya menatap dalam-dalam pada gadis di depannya tersebut setengah tak percaya. Sementara Jihoon yang duduk di samping Seungkwan mulai tersenyum geli mendengar perkataan Wonwoo barusan.

"Wonwoo-ya, apa jantungmu berdebar karena orang itu?" Jihoon bertanya sembari senyum-senyum.

Wonwoo tidak menjawab hanya mengangguk.

"Heol! Jeon Wonwoo! Kau ini pintar, tapi kenapa bisa menjadi sangat bodoh, hah? Kau pergi membolos hanya untuk mencaritahu hal itu?!" Seungkwan mulai tak sabar.

Wonwoo yang berada di depan mereka terlihat bingung dengan reaksi kedua sahabatnya barusan. Alisnya ditautkan dan mulutnya terbuka sedikit.

"Begini Wonwoo-ya..."

Akhirnya Jihoon tidak tahan dan mulai menjelaskan.

"Kau tidak sedang terkena gangguan psikologis..."

"Tapi kau sedang jatuh cinta..."

•••

Saat istirahat, Wonwoo pergi sendirian ke kantin untuk membeli roti. Meninggalkan Jihoon dan Seungkwan yang masih tinggal di dalam kelas. Sedari tadi ia tidak fokus pada pelajarannya. Apa yang Jihoon katakan padanya tadi pagi betul-betul membuatnya syok.

My Nasty Wonnie ✔Where stories live. Discover now