Fourteen

3.8K 653 20
                                    

Pagi itu, seperti pagi yang sudah-sudah, lagi-lagi Jeon Wonwoo belum bangun dari tidurnya. Padahal sekolah akan dimulai tiga puluh menit lagi. Hal itu berkebalikan dengan Kim Mingyu yang sudah rapi dan lengkap dengan seragamnya. Ia bahkan sudah membuatkan roti isi selai untuk sarapan mereka berdua.

"Wonwoo-ssi! Jeon Wonwoo!"

Lagi-lagi seperti pagi yang sudah-sudah, Mingyu harus menggedor kamar Wonwoo kencang sembari meneriaki namanya.

Tak butuh waktu lama kali ini untuk Kim Mingyu mengetuk kamar, karena Wonwoo sudah menyembulkan kepalanya dari balik pintu.

"Pagi Mingyu-ssi." Wonwoo menyapa datar.

"Ini sudah siang Jeon Wonwoo! Apanya yang pagi!"

Wonwoo menaikkan bola matanya untuk menatap lelaki yang jauh lebih tinggi dibandingnya itu. Wajahnya ia pertahankan sebisa mungkin agar tanpa ekspresi. Ia tidak ingin marah-marah pagi itu.

"Cepat mandi! Kenapa malah menatapku seperti itu?!" Mingyu marah-marah lagi.

"Mingyu-ssi," Wonwoo berucap pelan.

"Kau sudah berapa lama tinggal disini?" Tiba-tiba Wonwoo bertanya kepada lelaki itu.

Mingyu menautkan alisnya, terlihat aneh dengan pernyataan Wonwoo. Tapi ia akhirnya menjawab juga.

"Satu bulan lebih?" Mingyu menjawab ragu.

"Itu betul sekali Mingyu-ssi, satu bulan lebih..."

Wonwoo menjeda perkataannya. Ia kini betul-betul keluar dari kamarnya. Tidak lagi membiarkan hanya kepalanya saja yang menyembul keluar.

"Karena kau sudah sebulan lebih berada disini, aku sangat yakin kau sudah hapal jenis bus yang harus kau naiki untuk berangkat sekolah..."

"Jadi, tidak ada lagi alasan untukmu berangkat sekolah bersama-sama denganku, Mingyu-ssi..."

Wonwoo mendongak dan menatap Mingyu tajam.

"Oleh karena itu, kenapa kau tidak berangkat duluan saja? Aku bisa menyusulmu nanti."

Entah kenapa rasanya Mingyu kesal sekali mendengar perkataan gadis didepannya. Sangat kesal.

"Aish! Jeon Wonwoo!"

Lelaki itu kemudian mengambil dengan kasar tas nya lalu mulai memakai sepatunya.

"Yak! Aku sudah siapkan roti panggang untukmu di dapur! Makanlah dulu!" Ujar Mingyu berteriak sebelum akhirnya menghilang dari balik pintu.

•••

Sepeninggal Mingyu, Wonwoo tidak langsung beranjak ke kamar mandi. Ia masih berguling-guling diatas kasurnya yang berantakan. Ia menatap jam bekernya, dan lima belas menit lagi bel sekolah akan berbunyi.

Tapi entah mengapa hari itu ia merasa sangat malas pergi ke sekolah. Gadis itu sedang tidak ingin belajar. Apalagi dengan pelajaran tambahan sepulang sekolahnya itu.

Apa bolos saja ya?

Wonwoo itu pintar, dan ia tahu dengan pasti akan hal itu. Bolos sehari tidak akan membuatnya menjadi bodoh. Tidak akan membuat rankingnya turun tiba-tiba.

Tapi ia bosan kalau hanya berdiam di rumah. Apa untungnya membolos kalau ia hanya diam saja di rumah?

Wonwoo kemudian beranjak dari kasurnya dan mengambil handuk menuju kamar mandi yang ada di dekat dapur. Matanya kemudian tertuju pada dua potong roti selai yang dibuat oleh Mingyu. Dengan sekali lahap ia menghabiskan kedua potong roti itu dengan cepat.

Lumayan juga.

•••

"Permisi, Mingyu-ssi ada?"

Mingyu saat itu duduk tidak jauh dari pintu kelas. Ia mendengar namanya disebut dan langsung mendongakkan kepalanya ke arah pintu. Menemukan dua orang perempuan yang berdiri disana. Yang satu memiliki tubuh yang mungil, sementara yang satunya berpipi chubby. Ia mengenali salah satunya, si mungil itu, sebagai teman Wonwoo karena gadis itu pernah berkunjung ke flat Wonwoo. Kalau tidak salah namanya Lee Jihoon.

"Ah, ada apa sunbae?" Mingyu berseru dari balik bangkunya dan kemudian mendatangi kedua kakak kelasnya itu.

"Ng.. Hay Mingyu-ssi, kau ingat aku bukan?" Tanya Jihoon.

"Jihoon sunbae dan....?"

"Aku Seungkwan, namaku Boo Seungkwan. Aku juga teman Wonwoo." Gadis berpipi chubby itu mengenalkan diri pada Mingyu.

Mingyu hanya mengangguk-angguk. Dalam hatinya ia bertanya-tanya mengapa kedua teman Wonwoo-ssi ini memanggilnya saat jam istirahat seperti ini.

"Ng... Kakak sepupumu itu, apa dia sakit lagi?" Tanya Jihoon.

Mingyu tidak menjawab pertanyaan Jihoon barusan. Dahinya mengernyit terlihat kebingungan.

Sakit? Apa maksudnya dengan sakit? Bukannya Wonwoo baik-baik saja ya tadi pagi? Mingyu masih kebingungan mencerna perkataan gadis mungil didepannya itu.

"Wonwoo-ya tidak masuk hari ini, ia bahkan tidak memberi kabar, kutelpon pun tidak diangkat. Kupikir ia sakit."

"TIDAK MASUK??" Mingyu berkata setengah berteriak. Membuat kedua gadis di depannya kaget.

"Ada apa Mingyu-ssi?! Kenapa kau jadi kaget begitu?!" Seungkwan yang melihat Mingyu terkejut di depannya menjadi panik.

"Wonwoo... Dia tidak sakit, dan tadi pagi ia menyuruhku untuk berangkat sendiri.. Ia bilang akan menyusul... Benarkah Wonwoo tidak masuk sunbae? Bagaimana ini..."

Mingyu terlihat panik. Ia menggigiti bibir bawahnya. Sejurus kemudian ia mengambil hp dari sakunya dan mencoba menghubungi Wonwoo.

Nomor yang anda tuju tidak menjawab cobalah beberapa saat lagi.

Sial. Wonwoo tidak mengangkat teleponnya. Kemana gadis itu? Apa ia masih tidur? Ia ada di rumah bukan? Ia hanya tertidur bukan?

Kemudian beberapa pikiran buruk muncul di benak Mingyu.

Bagaimana kalau ia mendadak sakit? Bagaimana kalau maagnya kambuh lagi? Apa ia pingsan di rumah? Kenapa tidak menjawab?

Mingyu mencoba menghubunginya lagi. Dan jawabannya masih sama. Suara operator.

Boo Seungkwan makin terlihat panik melihat Mingyu yang panik seperti itu. Jihoon mencoba berpikir positif dan menenangkan keduanya.

"Tenanglah kalian berdua.. Mungkin Wonwoo ketiduran, atau pergi ke minimarket tanpa membawa hpnya..."

"Tapi Jihoon-ah, kita sudah menghubunginya sedang tadi pagi, bagaimana ini?"

Yang dikatakan Seungkwan itu benar. Kini Jihoon tidak bisa berkata apa-apa dan hanya bisa menelan ludahnya.

Sementara itu Mingyu didepan mereka sudah terlihat sangat gelisah. Lelaki itu kemudian kembali ke bangkunya dan mengambil tas serta jaketnya. Melewati Soonyoung yang berteriak bertanya kepadanya.

"Ah, kau mau kemana Mingyu-ssi?" Tanya Jihoon ketika Mingyu akan melewatinya.

"Aku akan pulang, aku takut ia kenapa-kenapa."

Dan sepert itulah.

Mingyu langsung bergegas pulang menuju flat Wonwoo.

Meninggalkan tiga mata pelajaran yang masih tersisa.

My Nasty Wonnie ✔Where stories live. Discover now