"Jangan khawatir, hyung akan mencoba bicara dengannya. Dia sudah seperti itu sejak di rumah sakit." Ryeowook mengangguk pelan, tidak ingin banyak berkomentar karena wajah Kibum yang terlihat lelah. Dia dan Kibum kembali diam. Hanya berjalan berdampingan di koridor sambil mengawasi Kyuhyun yang sudah berjalan cukup jauh di depan mereka.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Maaf Kyu, mungkin besok? Hyung akan coba bicara lagi dengannya, bersabarlah..."

Kyuhyun menggulung tubuhnya ke dalam selimut. Menyisakan kepalanya saja yang menelungkup menghadap pintu kamar. Kata-kata Sungmin kembali berputar di kepalanya. Dan Kyuhyun sungguh jenuh karena lagi-lagi mendapat jawaban seperti itu tiap kali dia bertanya tentang Heechul, kakaknya.

Kyuhyun pikir, Heechul akan mendatanginya saat di rumah sakit waktu itu. Dia masih ingat kalau Heechul bilang akan datang ke kamar rawatnya setelah operasinya selesai. Yah, walaupun Heechul tidak mengatakan hal itu padanya melainkan pada Donghae, tapi Kyuhyun jelas mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Park Heechul, saudaranya.

Namun, nyatanya...sosok itu tidak juga muncul. Tidak kunjung terlihat walau dia sudah mencuri-curi kesempatan untuk mencarinya. Heechul seolah sengaja menghilang. Sengaja menghindarinya. Tapi, kenapa?

Dia sungguh tidak mengerti. Apakah perasaan Heechul tidak sama seperti dirinya? Apa Heechul tidak ingin melihatnya? Bukankah mereka saudara? Apa Heechul tidak seantusias dirinya? Atau, apa mungkin Heechul sudah menganggapnya beban bahkan sebelum mereka bertemu dan saling bicara? Mungkin saja, karena Heechul nyatanya bukanlah orang biasa-biasa saja seperti dirinya. Dirinya yang seperti ini mungkin hanya akan menyulitkan Heechul nanti.

Kyuhyun sudah mencaritahu, nama kakaknya itu terkenal sekali di internet. Iya, terkenal sebagai seorang pewaris tunggal rumah sakit swasta terbesar di Korea. Kyuhyun jelas merasa lega, hatinya tenang saat mengetahui kakaknya itu hidup dalam keluarga yang hebat seperti itu. Bahkan kakaknya sudah menyandang gelar di usia muda dan masih terus aktif meniti karir. Dia tidak berani membayangkan jika kakaknya harus hidup susah dan bekerja mati-matian agar bisa makan. Anggap saja Kyuhyun berlebihan kerena berpikir begitu, dia sudah teracuni pikiran penuh drama sahabatnya Kim Ryeowook.

Wajah pucat Kyuhyun akhir-akhir ini tampak lebih pucat dari biasanya. Anak itu pun sadar akan keadaan tubuhnya yang mudah terasa lemas dan lelah sekarang. Tapi Kyuhyun pikir itu karena pikirannya yang kacau. Dia sungguh tidak bisa fokus. Pikirannya selalu melayang begitu saja pada sosok Heechul tiap kali dia ada waktu untuk merenung. Dan sekedar informasi, Kyuhyun bisa merenung kapan saja. Yang mana artinya, dia pun bisa memikirkan Heechul kapan saja dan dimana saja.

Kyuhyun berguling, membuat selimut yang menggulungnya terbuka. Anak itu duduk di atas tempat tidurnya dan melirik jam di atas nakas. Waktu sudah menunjukkan pukul empat sore dan itu artinya Kibum sudah satu jam lebih berada di luar rumah. Iya, Kyuhyun sendirian. Kibum harus mengerjakan tugas bersama teman-temannya. Kakak nya itu sudah pergi sejak mereka pulang sekolah tadi, tentunya setelah memastikan Kyuhyun makan siang dan memperingati Kyuhyun agar tidak keluyuran tanpa memberitahunya.

Ngomong-ngomong tentang teman Kibum, Kyuhyun jadi ingat Yunho. Karena itu, dengan tergesa anak itu turun dari tempat tidurnya dan berlari keluar kamar. Hanya untuk bergegas menuju kamar Kibum yang untungnya tidak di kunci sama sekali.

Kamar Kibum sebesar kamarnya, tentu saja. Bedanya hanya warna cat dan perkakasnya. Kibum jauh lebih sederhana. Kakaknya itu hanya mengisi kamarnya dengan barang-barang seperlunya saja. Tempat tidur, nakas, meja belajar, lemari dan satu rak buku mini. Berbeda dengan Kyuhyun, dia punya TV dan berbagai peralatan game yang terkadang dibiarkannya berantakan. Percuma di bereskan, toh bakalan disentuhnya lagi. Kyuhyun juga punya lemari kecil yang menempel di dinding, berisi obat-obatan dan inhaler khususnya. Yang jelas, kamarnya jadi tidak terlihat selapang dan sebersih kamar Kibum.

My BrotherTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon