CH.5

7.5K 463 240
                                    

Kyuhyun sedang sibuk mengemas buku dan alat tulisnya saat Ryeowook datang menepuk bahunya dan menunjuk ke arah pintu menggunakan dagu.

"Pacarmu sudah datang Kyu!" ujar sahabatnya itu dengan wajah jenaka yang membuat Kyuhyun kesal.

"Dia hyungku!!!" sungut Kyuhyun keras, membuat Ryewook terbahak puas.

Sejak tahu Kyuhyun dan Kibum berbaikan, Ryeowook atau pun Jonghyun jadi hobi menggoda Kyuhyun. Bukan tanpa sebab sebenarnya. Tapi karena tingkah Kyuhyun sendiri, yang selalu menempel pada Kibum. Bisa dibilang, keduanya berpisah saat jam pelajaran saja. Selebihnya, mau itu sebelum bel masuk berbunyi atau pun jam istirahat, kakak beradik itu betah berdua-duaan. Jadi jangan salahkan mereka kalau sampai menjuluki Kyuhyun pacar Kibum dan juga sebaliknya.

Ya, hanya sekedar untuk mengusili Kyuhyun saja sebenarnya.

"Sudah selesai?" Kibum sudah berdiri di hadapan mereka setelah memastikan kelas Kyuhyun benar-benar sepi, hanya menyisakan adiknya itu dan juga Ryeowook. Matanya menatap alat tulis Kyuhyun yang masih separuh berantakan. Dan tanpa menunggu jawaban Kyuhyun, lekas dibantunya adiknya itu merapikan barang-barangnya. Karena Kyuhyun sepertinya lebih sibuk mendelik pada Ryeowook saat ini.

"Kyunnie, kau tidak ingin pulang?" suara Kibum kembali terdengar. Dengan sabar memperlihatkan senyum lembut dan juga tatapan sayang bagi adiknya yang kini merengut dengan tatapan tak suka.

"Hyung! Mulai besok aku akan berangkat dan pulang sekolah sendiri!" Ryeowook lekas tertawa mendengar hal itu, berbeda dengan Kibum yang terdiam dengan wajah datar, dengan ekspresi itu Kibum jadi terlihat menyebalkan di mata Kyuhyun.

"Tidak. Sungmin hyung mewajibkanku untuk selalu mengawasimu. Aku tidak mau kau sakit lagi. Lagi pula, memangnya kenapa? Kita satu tujuan Kyuhyun."

"Mereka meledekku! Kau dibilang pacarku!!!"

Ryeowook pikir, Kibum akan terkejut mendengar kalimat itu keluar dari mulut Kyuhyun. Namun, kakak sahabatnya itu hanya menghela nafas pelan sebelum mengambil tas Kyuhyun dan menentengnya keluar kelas.

"Ayo pulang."

Hanya begitu, tidak ada kalimat lainnya. Ryeowook mengulum senyum melihat betapa ahlinya Kibum mengendalikan diri. Berbeda sekali dengan Kyuhyun yang meledak-ledak.

"Ish!!!" gerutuan Kyuhyun membuat Ryeowook gemas. Seandainya Jonghyun ada disini, bisa dipastikan kalau sahabatnya itu akan menarik habis pipi Kyuhyun yang kini sudah berisi lagi. Sayangnya, hari ini teman mereka itu pulang lebih dulu karena ada urusan keluarga.

"Hei, ayo pulang. Kelas sudah sepi Kyu, aku mulai takut!" Ryeowook bergidik ngeri menatapi sudut kelas. Mengabaikan Kyuhyun yang tampaknya masih merajuk, Ryeowook mengapit satu lengan temannya itu dan menariknya keluar kelas. Menyusul Kibum yang sudah berjalan sekitar tiga meter di depan mereka.

"Hei, kau marah?" Ryeowook bertanya pelan dan lantas menggelengkan kepalanya saat Kyuhyun mendelik dengan tatapan tajam ke arahnya.

Ok, baiklah. Kyuhyun jelas masih marah atau lebih tepatnya masih merajuk. Tapi, entah kenapa Ryeowook justru mengembangkan senyum dan hal itu membuat mata bulat Kyuhyun menghakiminya habis-habisan.

"Apa-apaan senyummu itu!!!"

Kim Ryeowook meringis saat Kyuhyun menghentak kuat lengannya hingga pelukannya pada lengan sahabatnya itu terlepas. Kyuhyun berjalan cepat, menyambar tasnya yang ditenteng Kibum dan melangkah lebar-lebar meninggalkan mereka. Kibum yang sempat terkejut hanya bisa menatap adiknya itu dalam diam. Membiarkan Kyuhyun berjalan lebih dahulu tanpa berniat mengejar.

"Hyung, dia jadi sensitif sekali sekarang. Apa terjadi sesuatu? Kalian sudah benar-benar berbaikan bukan?" Ryeowook lekas berkomentar setelah menyamakan langkahnya dengan Kibum. Dia lagi-lagi mendapati Kibum menghela nafas terlebih dahulu sebelum menatapnya.

My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang