15. Just Go Home Without Me

Mulai dari awal
                                    

"Aku akan memasak tiap hari agar kau makan dengan nikmat" jawab halmoni dengan tersenyum senang.

"Jjinja? Wahh asiik aku akan makan masakan halmoni tiap hari hihi" ujar Sieun senang.

Taeyeon terbangun mendengar seruan Miyoung. Ia seperti mendengar suara Miyoung namun terasa sangat jauh padahal Miyoung tidur di sampingnya.

Ia duduk dengan malas, dingin pagi ini lebih menusuk dari malam kemarin. Taeyeon mengecek Miyoung apakah sudah bangun, namun tak ada siapapun yang ditemuinya. Selimut yang Miyoung gunakan tadi malam juga sudah terpasang di tubuhnya, bahkan ia tidak tidur di lantai kayu seperti selamam, ia tidur di atas kasur tikar Miyoung yang berwarna pink.

"Kenapa aku tidur disini" gumam Taeyeon heran.

"Kemana Miyoung" ingatnya lalu langsung berdiri mencari Miyoung.

"Miyoung-ah" sorak Taeyeon memanggil nama Miyoung.

"Miyoung-ah eodiso?" Panggilnya lagi

"Ada apa kau teriak teriak" sinis Dongjun.

"Kau lihat adikku? Semalam dia tidur denganku tapi pagi ini sudah tidak ada" jelas Taeyeon.

"Cih adikmu? Kau masih menganggapnya adik? Selama ini kau kemana saja?" Perkataan Dongjun membuatnya tersinggung dan sedih, tapi ia merasa ada benarnya juga perkataan pria berbadan besar itu. Tapi kini ia ingin memperbaiki keadaan, ia akan menyayangi Miyoung sebagaimana mestinya.

"Apa hak mu berbicara seperti itu padaku, kau tidak tau siapa aku? Hati-hati kalau bicara ya" kata Taeyeon melawan Dongjun.

"Aku pamannya Sieun, apa hak mu mengancamku begitu. Ini bukan kota mu yang ada antek-antek mu dimana-mana, tidak perlu sok" balas Dongjun.

"Samchon?" Suara Sieun membuat mereka berdua menoleh.

"Miyoung-ah Kwenchana? Bagian mana yang sakit?" Tanya Taeyeon khawatir melihat Miyoung sudah berdiri di hadapannya.

"Tidak ada yang sakit" jawab Miyoung canggung. Tidak pernah Miyoung melihat Taeyeon berbicara padanya seperti itu, khawatir dan penuh perhatian. Sedekat ini? Apa Taeyeon sakit? Pikir Miyoung dalam hatinya.

"Miyoung-aaah"

"Kim Miyoung..."

"Mi kau baik?"

"Miyoung kau sudah baikan?"

Suara gadis-gadis berisik itu terdengar dari pintu depan. Miyoung bingung harus bagaimana, ia merindukan mereka semua tapi jika ia membalas sikap manis mereka maka ia akan terlihat jahat pada Taeyeon. Miyoung memilih untuk diam membiarkan gadis-gadis itu memeluknya satu persatu.

"Kenapa diam saja? Apa tidak rindu kami?" Tanya Hyoyeon.

"Mi, kami sudah menemukanmu. Kau akan pulang ke rumah dan semua akan menjadi lebih baik, aku janji" ucap Jessica, ada sedih tergurat di senyum tipis unnie kesayangannya itu.

"Miyoung-ah katakan sesuatu, kami sudah mencarimu kemana-mana, kami sudah paksa temanmu Jimin itu untuk beritahu kau dimana, kami sudah ke rumahnya"

"Jimin?" Gumam Miyoung sangat pelan. Kini ia tau bagaimana teman-temannya ini bisa sampai menemukannya di desa terpencil seperti ini.

"Iya teman pirang albino mu itu yang bernama Hong Jimin" ulang Sooyoung.

~~~~~~~~~~~~~~~~

"Jimin, siapa lagi itu?" Suara sang appa yang tiba-tiba mengagetkannya.

"Bukan siapa-siapa appa, appa lanjut saja bekerjanya" sahut Jimin .

"Ahjissi ini kami, kami ingin bicara denganmu sebentar saja. Kami ingin minta maaf dan berterimakasih. Bisakah kami meminta waktumu sebentar?" Tanya Yuri.

[Completed] I Just Wanted You To Love Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang