Chapter 20

2.2K 353 70
                                    

"Malam itu hujan mengguyur Seoul."

"Terimakasih Wen-ah,"

"Sama-sama sunbae,"

Author's Side

Sore itu, Sehun menunggu di tempat biasa ia bertemu dengan Irene, sebuah café bernuansa minimalis di seberang jalan menuju sekolah. Sudah hampir setengah jam Sehun menunggu ditemani kepulan asap cappucino panas di atas meja sudut café, barulah beberapa menit kemudian sudut matanya menangkap sosok Irene yang nampak menyebrang jalan. Sudut bibir Sehun terangkat, hatinya masih belum berubah dan akalnya masih menganggap Irene sebagai satu-satunya gadis di muka bumi ini yang sanggup membuatnya tersenyum, merana, bahkan tau rasa sakitnya jatuh cinta. Irene, si pengisi hatinya siang maupun malam.

"Kau sudah lama menunggu? Maaf, tadi aku mampir ke perpustakaan sebentar," sapa Irene sambil menerangkan alasan keterlambatannya yang Sehun sendiri tidak terlalu peduli. Baginya, Irene hadir saja sudah merupakan sebuah anugrah.

Lantas, gadis yang masih menggunakan seragam sekolah itu membuka blazer sekolahnya dan menyampirkan benda berwarna biru dongker itu di atas kursi, menyisakan tubuh bagian atasnya yang terbalut kemeja sekolah dan dasi sebelum berakhir mendudukkan bokongnya sendiri di atas bangku yang berhadapan dengan Sehun. Irene tersenyum, tak pelak membuat pemuda di depannya makin melebarkan cengiran yang memang sudah terbentuk sedari tadi.

"Kau tidak lapar noona? Mau aku pesankan sesuatu?" sahut Sehun membuka konversasi, dan Irene dengan cepat menggeleng. Ia tersenyum lagi, bahkan netranya kini bergerak memandang lekat netra kecoklatan lawan bicaranya sangat lekat.

"Oh Sehun, ada yang ingin ku katakan," Irene akhirnya memilih mengalihkan pembicaraan, memulai konversasi sebenarnya yang membuat si gadis mengajak Sehun untuk bertemu sore ini. Mendengarnya tentu saja Sehun senang. Dengan sigap Sehun langsung menegakkan tubuhnya, bersiap mendengarkan setiap frasa yang keluar dari bibir tipis Irene.

"Katakan noona, aku penasaran," kekeh Sehun masih dengan senyum mengembang sempurna.

"Begini, tadi siang Chanyeol-" Irene menggantung kalimatnya, menunggu reaksi Sehun. Dan yang muncul di raut Sehun hanya sedikit rasa terkejut, juga mata berbinar penasaran seperti dugaan si gadis. Jadi, Irene mulai melanjutkan kalimatnya lagi.

"Tadi siang Chanyeol memberitahuku sesuatu yang menakjubkan, dan kupikir kau harus tau Sehun," kata Irene mengakhiri kalimat yang sedari tadi sudah mendesak keluar dari bibirnya. Lekas si pemuda Oh makin tertarik, "katakan padaku noona," lanjut si pemuda kemudian.

"Kau bisa mendapatkan Seungwan, maksudku, bukannya dulu kau bilang kau menyukainya?" lanjut Irene meski kini sebuah tanda tanya besar muncul di kepala Sehun.

"Seungwan pacarnya Chanyeol sunbae," kata Sehun mengingatkan, namun hanya gelengan pelan yang diberikan si gadis sebagai penolakan.

"Tidak, mereka berdua hanya pura-pura pacaran," Sehun seketika terbelalak,dan itu membuat Irene semakin tersenyum. Sadar kalau berita yang ia bawa ini akan membuat Sehun bahagia setengah mati.

"Bagaimana bisa?" lolos Sehun tak habis pikir, dan Irene hanya makin mengembangkan senyum sumringahnya.

"Aku tidak tau alasannya, tapi Chanyeol dan Seungwan memang hanya pura-pura pacaran, Chanyeol menjelaskannya sendiri padaku Sehun, lihat, mereka hanya pura-pura pacaran. Bukankah itu berita baik?" Ragu, Sehun akhirnya mengangguk meski enggan. Rasa kaget masih memenuhi semua pikirannya. Bagaimana mungkin Chanyeol dan Seungwan ternyata hanya pura-pura pacaran padahal mereka mesra sekali seperti itu? Di mata Sehun, Seungwan dan Chanyeol sangat cocok dalam satu frame bersama.

Rooftop Romance「 wenyeol  」✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang