Chapter 02

3.4K 455 7
                                    

"Gwe..gwenchana? Ya! Kau baik-baik saja kan?"


"Ya! Apa yang mau kau lakukan dengan sandal itu?"

" Memangnya untuk apa lagi? Tentu saja untuk melemparimu bodoh."


-Chanyeol POV-

Apa katanya tadi? Melempariku? Memangnya siapa dia sampai berani-berani mau melemparku dengan sandal kucelnya itu?

BRUGHH!!

Aku bisa mendengar suara gedebug dari sandal yang baru saja gadis itu lempar ke arahku. Dasar yeoja bodoh, memangnya aku mudah dilempar dengan sandal? Tentu saja aku bisa mengelak bodoh.

"Wah, sepertinya sandalmu meleset nona."

Aku mulai mendekati si penyewa gila ini. Bagaimana bisa eomma menerimanya menjadi penyewa dengan tingkat kewarasan di bawah rata-rata?

"Pergi, jangan mendekat."

Astaga, apa katanya tadi? Bagaimana kau bisa melemparku dengan ramen dan sandal kalau begini saja kau sudah takut? Liat saja kata-katamu yang terdengar bergetar itu.

"Wae? Kau bahkan melempariku sedari tadi."

Enak saja dia bicara, memangnya kepalaku ini hanya pajangan saja? Kau tau bagaimmana sakitnya ditimpuk dengan ber-cup-cup ramen sekaligus wahai gadis kurang ajar?

"Pokoknya jangan mendekat."

Dia mulai berbicara lagi, masih dengan nada bergetar karena ketakutan. Dasar aneh. Ya. Apa kau mau mengancamku dengan sebelah sandalmu lagi? Memangnya apa gunanya mengacungkan sandalmu itu hah? Kalau kau tadi mengacungkan pistol seperti milik appa baru aku takut. Dasar gadis aneh.

Aku kembali berjalan mendekat ke arah yeoja yang tidak bisa ku lihat wajahnya dengan jelas karena berada di dekat tangga yang gelap itu. Tunggu, tangga?

"Ya! Jangan berjalan ke belakang lagi, dibawahmu ada tangga bodoh."

Aku berteriak padanya saat sadar dia terus saja berjalan ke belakang. Dasar bodoh, bagaimana kalau dia jatuh?

"Memangnya ken.."

Dasar gadis tuli, seharusnya kau diam di tempat saja. Dengan secepat kilat aku berlari ke arahnya dan segera menarik lengan gadis yang sebentar lagi akan jatuh dari lantai 2 itu. Bisa ku dengar suara sebelah sandalnya yang jatuh karena terhempas dari tangan yeoja yang sedang ku tarik ini. Ah, kenapa harus posisi seperti ini?

"Gwe..gwenchana?"

Aku bertanya dengan nada gugup, bagaimana tidak gugup kalau begini. Argghh!

-Wendy POV-

"Pokoknya jangan mendekat."

Aku berteriak pada namja yang ntah kenapa terus saja mendekat ke arahku. Bagaimana ini? Akupun mengacungkan sebelah sandalku lagi ke arahnya. Yah, kalau tidak ada pistol seperti film yang biasa ku tonton, sandal pun jadilah. Siapa tau orang itu takut kan?

"Ya! Jangan berjalan ke belakang lagi, dibawahmu ada tangga bodoh."

Aku sama sekali tidak peduli dengan apa yang orang suruhan appa ini katakan padaku lagi. Masa bodoh dengan apa yang sedang dia ucapkan.

"Memangnya ken.."

Tunggu, bukankah tadi dia bilang tangga? Mati aku.

Aku menutup mataku saat sadar kalau sebentar lagi badanku akan mendarat di lantai setelah jatuh dari lantai 2 yang ketinggiannya berpuluh-puluh meter itu. Padahal aku baru saja bebas, kenapa aku mati secepat ini?

Rooftop Romance「 wenyeol  」✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang