FIRST: WHAT IS LOVE? (Part 1)

332 126 61
                                    

Saat itu, kulangkahkan kaki mungil nan indahku ke dasar tanah tumpuan bumi ini. Ku hirup udara yang segar bersama lambaian rumput hijau di sisi jalan itu. Ku dengar kicauan burung menyerukan nada riang gembira, tak lupa pula suasana yang sejuk menambah kerindangan alam disekitar nya.

Hati kecil ku berbicara, "Tuhan, terima kasih telah memberikan keindahan ini dibenak ku. Aku tau, jika kau telah mengatur jadwal kehidupanku dimasa depan nanti, aku juga percaya bahwa kehidupan ku akan indah pada waktunya. Tapi.....jika kau menyayangi ku, aku mohon jangan ingatkan apapun tentang seseorang itu."

Sudahlah...aku tidak ingin mengenang seseorang itu. Mengenang nya hanyalah petaka bagiku. Waktu terus berjalan, pemikiran seperti ini hanya akan menyianyiakan waktu ku saja. Aku mengerti bahwa, tak akan pernah ada gunanya meminta kepada Tuhan untuk mengulang semua masa lalu bersamanya....karna mengulang berarti menimbulkan luka yang dahulu pernah sirna diterpa derasnya masa depan.

Semua orang pasti akan berpikir bahwa hidup itu adalah sebuah pilihan. Apapun yang membuatmu bahagia maka genggamlah, dan apapun yang membuatmu terluka maka tinggalkanlah.

Namum terkadang semua yang menyakitkan itu awalnya sangat indah, dan sebaliknya hal yang indah itu awalnya sangat menyakitkan. Maka dari itu......

sudahh...sudah...sudah...apa yang sedang aku pikirkan ini?

tidak...tidak...pikiranku ini sudah diluar batas wajar. Aku terlalu terlena dengan duniawi.

Mau tak mau, aku pun terpaksa menghentikan pikiran yang tak wajar itu. Ku usap rintikan air mata yang telah membasahi kedua kantong mata ku ini.

Jam sudah menunjukan pukul 11.30 WITA, itu berarti waktu ku untuk berangkat ke kampus hanya tinggal 30 menit saja.

Beruntunglah aku pada saat itu, terdengar suara klakson motor matic berwarna merah maroon dari kejauhan. Ku tolehkan pandanganku ke arah motor matic itu. Samar-samar kulihat wajah si pengendara itu.

"Keishaaaa..........." teriak orang
tersebut dari jarak 50 meter ke arahku.

"Yaa......" sahutku dengan rasa kebingungan.

Tak berapa lama, motor matic itu berhenti dihadapan ku.

"Sudah kuduga, ia adalah Angel..." lamunku dipikiran, dan ternyata benar saja ia adalah Angel.

Tak butuh waktu lama, aku pun bergegas menaiki motor matic milik Angel itu. Terasa anehh....memang sangat anehh...ada sesuatu hal yang mengganjal dipikiran ku ini. Aku berusaha mengingat hal itu, namun hasilnya sia-sia.

"Ahhh....palingan juga bukan barang yang terlalu penting," ucapku dalam hati.

*BUKU DIARY KEISHA TERTINGGAL

Kendaraan berplat hitam menjadi tumpangan pertamaku untuk pergi menjelajahi dunia luar ini. Seperti inilah aku, dimana pun dan kapanpun selalu melamunkan hal-hal yang bersifat fantasy.

Tak terasa sudah, aku telah mengabdikan hidupku didunia ini selama 17 tahun. Selama 17 tahun pulalah aku berusaha untuk mengerti apa itu kehidupan yang sebenarnya.......

Diperjalanan, Kulirik kanan dan kiriku, terlihat beberapa orang sedang melakukan aktifitas seperti biasanya.

Namun....pandanganku hanya tertuju pada satu sudut pandang saja. Pandangan itu terarah pada sepasang kekasih yang sedang bergandengan tangan mengitari jalan raya itu.

Tersirat dipikiranku untuk bertanya pada Angel, apa yang sedang mereka lakukan. Namun, aku memutuskan untuk mengurungkan niatku itu. Tidak berapa lama, kami pun sampai di Universitas tempat aku bersekolah.

Ku pijakan kaki ku kehalaman parkir Universitas itu.

"Keisha.....kita sudah sampai nih. kamu mau aku antarin ke kelas atau mau pergi sendiri?" tanya Angel kepadaku.

"Ahhh....gausah repot-repot Ngel, aku bisa jalan sendiri kok"

"Ohhh oke dehh....sampai ketemu saat jam istirahat yah," Timbal Angel kepadaku.

Kami pun akhirnya berpisah dan berjalan menuju kelas masing-masing.

Suasana kampus yang diselimuti terik sinar matahari menjadikan hari itu sebagai awal dari perjalanan....itu!

"Kring...kring...kring..." bel yang menandakan bahwa jam pelajaran akan segera dimulai.

Seperti biasa, aku masuk kedalam kelas dan duduk dikursi ku.

"Assalamualaikum....." suara salam oleh buk Ani, dosen matematika di Universitas tersebut.

"Pelajaran baru, semangat baru, dan hidup baru," ujarku dalam hati.

Entah mengapa, waktu itu...aku merasakan hal yang berbeda..rasanya sangat beda, sangatlah beda.

"Ahh...lupakan saja!" Ujarku dengan suara pelan.

Tak ingin larut berlama-lama dalam lamunan kosong ini, aku pun menyiasatinya dengan melalukan aktifitas lain.

Ku gapai buku dan pena dari dalam tas jingga milik ku. Baru saja ingin mengeluarkannya, tiba-tiba terdengar suara bariton dari arah luar kelasku.

"Permisi buk....."ujar suara bariton itu.

"Oh iyaa...silahkan masuk!" perintah buk Ani kepada pemilik suara itu.

Ku tengadahkan kepalaku ke arah suara bariton ini.

DEG DEG DEG !!!!!!

Tak tau mengapa, jantungku berdegup dengan kencangnya.

"Apa ini .....mengapa jantungku seperti ini ketika melihatnya? apakah ini yang namanya cinta pandang pertama?"

aku terus bertanya pada batinku. Rasa tak percaya seketika menghantuiku.

Dalam benak ku bercerita, bahwa "aku tidak akan pernah percaya pada cinta pandang pertama. Mengapa? karena mencintai pandang pertama itu, berarti hanya mencintai parasnya saja. Dan cinta itu tumbuh bukan karena paras tapi tumbuh karena hati yang suci"

Kebimbangan pun menyelimuti pikiran ku, apa yang sedang aku alami ini? siapa dia sebenarnya?...........

  Bersambung........

SECRET LOVEWhere stories live. Discover now