PROLOGUE : THE JOURNEY OF LIFE

570 156 104
                                    

Pagi itu matahari yang mulai tampak di belahan timur bumi, ditengah dingin yang menusuk kulit. Aku berdiri menatap ke arah mentari itu terbit. Cahayanya yang begitu cerah tak kuasa untuk ku pungkiri. Kicauan burung nan indah menambah keelokan suasana pagi itu. Ku gapai sebuah buku diary kecil dari saku kemejaku.

Kutulis sebuah untaian kata singkat namun penuh dengan arti. Kata itu berbunyi "Terima kasih Tuhan" terima kasih bahwa engkau telah melatihku untuk menjadi diriku sendiri.

Perkenalkan, namaku adalah Keisha. Gadis cantik dan lugu yang berusia 17 tahun asal Tenggarong, Kutai Kartanegara. Seseorang yang gemar menuliskan apapun pada sebuah diary mungil pemberian ayahku sejak kecil.

Waktu itu, suasana sunyi diselimuti kedinginan yang tak kunjung pudar membuat pikiranku semakin mengada-ngada. Entah kenapa, seketika terlintas dipikiran tentang keinginan untuk merasakan apa itu cinta.

Yaa CINTA, misteri yang belum pernah aku rasakan. Lamunku semakin liar adanya, semakin jauh terbang kedalam alunan melodi cinta. Bak kisah seorang putri dan pangeran pun mulai menghinggapi pikiranku. Tak tau mengapa, lamun ku enggan untuk berhenti. Ia seakan memberikan isyarat bahwa inilah yang namanya cinta.

waktu bergulir begitu cepat, semua lamunanku itu seketika berubah menjadi lamunan kosong kala aku teringat seseorang. yaaa...seseorang itu adalah...?

"Tok...tok...tok...."Suara ketukan pintu dari arah luar kamarku.

"iyaaa sebentar," sahutku sembari menghampiri suara ketukan itu.

Kubuka pintu itu dengan rasa sedikit kesal karena telah mengganggu lamunanku tentang misteri percintaan ini. Ibu....ternyata ibulah yang telah mengetuk pintu kamarku.

"Yaaa..ada apaa bu?"

"Hari ini, ibu akan berangkat keluar kota. kira-kira pulangnya minggu depan, kamu jaga diri yang baik yah!" sahut ibu sembari mengecup pipi kanan dan kiriku.

Yahh...begitulah keluargaku, selalu tergila-gila dengan dunia pekerjaan.

"kringgg,kringg,kringgg" suara alarm ku telah menunjukan pukul 11 siang. suasana yang sunyi dan dingin, seketika memudar dengan pancaran cahaya matahari bersuhu 31 derajat celcius. Kebiasaan ku yang mungkin tidak kalian tau adalah, selalu menuliskan kejadian dan perihal apapun dalam sebuah buku diary.

Aku mengidap sebuah penyakit langka yang menyebabkan ingatanku berkurang atau menurun setiap saat aku berusaha untuk mengingat sesuatu.

Maka dari itu, ayah..... pahlawan yang tidak pernah merasa apa itu kemerdekaan, selalu setia menemaniku disetiap saat. Ia pernah berkata bahwa, "Kemerdekaan yang sesungguhnya itu adalah ketika ayah bisa melihat mu dapat berdiri tegak dan berlari mengejar angan-anganmu."

Itulah ucapan yang mungkin, tidak akan pernah pudar hingga kapanpun di ingatanku ini. Hari demi hari kulewati, Sedikit demi sedikit kenangan indah mulai terukir bersama ayah. Kebahagian ku yang sebenarnya telah kurasakan pada saat itu.

Namun, semua kenangan itu seketika enggan untuk terlulang kembali. Tuhan.....mengapa engkau begitu cepat mengambil pahlawan yang masih memperjuangkan kemerdekaan nya? Tanpa ia, aku hanyalah rakyat tak berdaya dalam dunia peperangan melawan penyakit ini. Namun apalah dayaku ini, hanya bisa menangis dan terus menangis kala teringat peristiwa 10 tahun silam itu.

Sepuluh menit sudah aku mengulang kenangan indah itu dalam pikiranku. Air mata yang tak diinginkan untuk mengalir keluar, seketika meluncur dengan derasnya mengaliri setiap ruas pipiku. Aku sadar bahwa lebih baik melupakan daripada selalu mengingat jika akhirnya akulah yang akan menderita batin seperti ini.

"Tittttt....."terdengar suara klakson motor dari arah luar rumahku.

"Suara klakson ini adalah suara klakson motor milik Angel, yaa milik Angel," Gumamku.

Yaampunnn aku baru ingat jika hari ini kan udah ada janji sama Angel untuk pergi kekampus bareng. Nah aku perkenalkan, Angel adalah sahabat karibku sejak kecil. kami sudah berteman selama 15 tahun.

Tak butuh waktu lama, aku pun bersiap siap lalu bergegas pergi menghampiri Angel yang telah lama menunggu ku didepan rumah.

"Maaf yaa ngel, udah lama nunggu yah? aku tadi tiba-tiba lupa," Kataku kepada Angel

"Kamu itu bukan tiba-tiba lupa, tapi kamu itu memang pelupa Keisha"

"Ehhh, sebentar dulu deh kayaknya ada barang yang lupa aku bawak," tanyaku dalam hati.

*BUKU DIARY KEISHA TERTINGGAL

Hari itu adalah hari dimana awal dari semua cerita hidup ku dimulai. Hari dimana CINTA pandang pertama telah aku rasakan..

Lanjutkan pada cerita inti nya 👉🏻
----

SECRET LOVEWhere stories live. Discover now