part 2

520 26 2
                                    

Happy reading🐇

Keira berlari menelusuri gang kecil, ia bahkan tidak tau dia ada dimana dan juga apakah jalan ini membawanya kejalan yang lebih ramai atau dia kan berakhir dijalan buntu.

Keira lari sekuat tenaganya, suara sepatunya terdengar jelas nyaring saat sepatunya berhentakan dengan aspal, sahutan suara nyaring sepatu terdengar juga dibelakangnya, ia sedang merada diambang musibah, preman- preman itu mengikutinya.

Suara deru nafasnya yang tidak beraturan, keringat dipelipisnya mulai menyapa, apalagi suara yang berasal dari preman dibelakangnya yang terus berteriak membuatnya cemas.

Mit amit kalau ia sampai tertangkap.

"Berhenti lo,gadis kecil"suara bariton itu terdengar jelas ditelinganya. Dua preman itu sangat menakutkan.

Tubuhnya yang jelas 2x lebih besar darinya, anting besar yang bertengger ditelinga dan tak lupa tato yang memenuhi tangannya. Bagaimana ia tidak kalap, apalagi mereka ingin mengambil paksa geleng kesayangannya.

Keira berlari, berusaha menambah kecepatannya, tetapi kakinya sudah mulai lemas, karena ia sudah berlari sangat jauh. Sungguh ia tidak bisa berlari untuk lebih jauh lagi.

Keira melihat kebelakang, dua-preman itu masih setia mengerjarnya, dan jaraknya pun sekarang mulai mendekat.

"Akhhhhhhhhhh

Keira sedikit terseret, akibat tarikan tangan yang begitu kasar. Punggunya bertubrukan dengan dada bidangnya. Keira menutup matanya. Tubuhnya gemetar, ia tertangkap sekarang.

Tubuhnya terseret mengikuti langkahnya, keira tidak berani untuk membuka matanya. Ia sedikit meronta dengan sisa tenaga.

"Jangan berisik"

Keira sontak membuka matanya, suara itu terdengar cukup halus dan tidak sama seperti suara preman tadi. Dan untuk seorang preman, wangi tubuhnya harum menusuk indra penciumannya.

"siaaa-

Tangannya yang besar menutup mulutnya, dan kembali mendekap. membuat Keira yang tadi meronta kembali diam, bahkan sebelum Keira menuntaskan ucapannya, tangan besarnya sudah menutup mulutnya.

Terdengar suara hentakan sepatu yang semakin lama semakin terdengar jelas. Keira bisa melihat dari cela drum, terlihat preman yang mengejarnya itu berlari.

Keira meraih tangan besar itu, untuk segara menjauhkan tangannya dari mulutnya. Akhirnya keira bisa bernafas lega. Keira berjongkok sambil memegang lututnya yang sepertinya sudah tidak bisa menopang tubuhnya dengan baik.

Keira terduduk lemah,nafasnya terpenggal- penggal, rambutnya lepek akibat keringat yang sudah membanjirinya.

Keira berada dibalik drum besar yang tersusun rapih, ia mengira ia sudah mati ditangan preman itu. Keira melirik sekitas pria disampingnya yang kini menatapnya, pria yang menariknya dan membawanya bersembunyi dibalik drum besar.

"Lo gak papa?"

Keira menggeleng, sungguh untuk berbicara pun lidahnya kelu. Kakinya pun masih gemetar.

"Lo aman sekarang"

Keira mendongakan kepalanya, pria berambut coklat ini yang menyeretnya ke dalam persembunyian, entah dari mana pria ini, tetapi ia sangat bersyukur bisa terhindar dari para preman pasar itu.

keira menegakan badannya, berusaha bangkit walaupun ia harus sempoyongan, Keira berdiri persis disamping pria penolongnya.

Apakah pria ini malaikat?

Tetapi tidak ada sayap dipunggungnya?

Memang dia bukan malaikat tetapi dia menyerupai malaikat.

Dan ganteng.

Oke kei, jangan berfikir yang tidak masuk akal.

🐇🐇

Gimana gak terkagum kagum dong ya :((💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana gak terkagum kagum dong ya :((💜

***
Terimaksih
Semoga suka yah sama ceritanya😊😊😊

Jangan lupa vote+comment♥️
Baca cerita terbaru aku judulnya "Baby"

Thx

Kakak kelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang