Chapter 9 : Sentuhan...

Start from the beginning
                                    

Jangan-jangan Angel mendengar percakapannya dengan Alfa?!

Kenzo otomatis berdiri. Dia berlari meninggalkan Marta yang masih berdiri dengan wajah cemas bercampur bingung.

Kenzo berlari melewati tangga spiral dan berhenti tepat di depan pintu berukuran besar warna putih. Ketika Kenzo memutar engsel, ternyata pintu dalam kondisi terkunci.

"Angel, buka pintunya."

Tok! Tok! Tok!

"Angel, aku ingin bicara denganmu." lanjutnya ketika tidak ada respon apapun dari dalam.

"Buka pintunya atau kita putus!" Ancamnya dengan suara meninggi.

Tidak membutuhkan waktu lama pintu kamar tiba-tiba terbuka. Mata bengkak disertai hidung merah menghiasi wajah cantik Angel.

Angel, kekasihnya yang manja, yang selama dua tahun ini telah menjalin hubungan rahasia dengannya. Backstreet.

Kenzo meraih punggung Angel dan menariknya lebih dekat ke tubuhnya. Kenzo merasakan tubuh gadis itu gemetar di dalam pelukannya. Suara isakan lirih dari bibir merahnya cukup menyakitkan telingannya.

"Sudah besar masih saja cengeng." Bisik Kenzo di sisi telinganya. Kenzo mengeratkan pelukannya hingga aroma stroberi segar tubuh Angel menyeruak masuk di hidungnya.

Kenzo ingin melihatnya tertawa bahagia. Dia benci melihat air mata yang sejauh ini selalu keluar dari kedua sudut matanya. Dan yang lebih menyakitkan adalah itu semua terjadi karena dirinya.

"Angel tidak cengeng..." Angel melepaskan diri dan memukul dada Kenzo.

"Untuk apa mempertahankan sebuah hubungan, kalau kau tidak mau mendengarkan ucapanku." Wajah Angel berubah pucat begitu Kenzo mengatakan satu kalimat bernada menakutkan itu.

"Si-siapa juga yang tidak mendengarmu?! Angel selalu dengar kok..." Angel menggigit bibirnya, cemas. Dia kembali melangkah menghampiri Kenzo. Jari tangannya yang lentik memainkan kaos depan milik Kenzo.

"Kenapa kau mengunci pintunya? Aku sampai harus mengancammu agar kau mau membuka pintu ini." Sekilas nada geli terdengar dari suara Kenzo.

"Ish, tapi kan Angel sudah bukain pintunya!"

"Just kidding, princess." Kenzo menangkup kedua pipi Angel yang saat ini merona. Dikecupnya dengan pelan kedua mata sayu milik Angel secara bergantian. Ciuman Kenzo merembet turun hingga bibirnya menempel sempurna pada bibir ranum milik Angel. Kenzo mencium dan menggigit bibir bawah Angel yang selama ini menggoda nafsunya.

Angel merasakan tubuhnya terangkat. Kenzo menggendongnya ke depan dan membawanya menuju springbed. Ciumannya tak sedikitpun terlepas sampai Angel kesulitan untuk mengatur nafas.

"Ken-zoo.." Angel memalingkan wajah, mencoba melepaskan ciuman Kenzo di bibirnya.

"Maaf. Aku lupa diri." Permintaan maaf Kenzo disertai dengan kembali melayangkan ciuman singkat di bibir Angel.

"Angel tidak bisa bernafas..."

Lagi-lagi Kenzo hanya mengulum senyum ringan. Kenzo lupa kalau Angel tidak memiliki pengalaman dalam berciuman. Apalagi bercinta?

My Spoiled Angel [21+] | ENDWhere stories live. Discover now