PART 27

4K 256 5
                                    

Budayakan kebiasan VOTE sebelum membaca😆
Enjoy the strory and happy reading readers😙

Vanya POV

Aku berdiri memperhatikan pantulan diriku di cermin. Tersenyum puas, aku bergumam pelan, "Kau sangat cantik Vanya" dengan senyum yang tak hentinya mengembang di wajahku.

Malam ini Stevan mengajakku makan malam di luar. Entah ini perasaanku saja atau dia memang sedikit aneh? Pasalnya dia tidak mengatakan apapun. Hanya mengirimkan pesan dan tidak menjemputku.

Sudah pukul 7 dan Hendry telah menungguku di depan kamar dengan setia dari setengah jam yang lalu.

"Anda sangat menawan, Nona"

Sapanya ramah saat melihatku keluar dari kamar.

"Thank you, Hendry" jawabku manis sambil mencium pipinya.

Bagiku Hendry sudah seperti daddy. Sikapnya yang selalu ramah dan murah senyum membuatku nyaman berada bersamanya. Tidak merasa canggung sedikitpun sekalipun dia adalah pelayan di rumah ini. Bagiku itu bukan sesuatu yang harus dijadikan alasan untuk membuat jarak antara kami. Di mataku semua manusia sama saja, tidak perduli apa pekerjaannya. Satu-satunya hal yang menjadikan manusia berbeda adalah pribadinya.

"Jika tuan muda melihat ini, aku pasti akan mendapat teguran keras darinya"

Hendry terlihat menggodaku. Aku hanya tersenyum dan memutar bola mata menanggapi candaannya.

Membayangkan Stevan akan cemburu pada lelaki tua seperti Hendry rasanya menggelikan. Melamunkan hal itu membuatku tanpa sadar terkekeh menahan tawa.

"Oh iya, dimana daddy?"

Aku sudah mulai terbiasa memanggil Mr. Charlie dengan sebutan 'daddy' . Dia sudah sering sekali memintaku memanggilnya seperti itu, dan aku sedang mencoba membiasakan diri tanpa merasa keberatan. Karena aku menyukainya.

"Tuan besar sedang ada urusan diluar, Nona. Beliau sudah keluar sejak satu jam yang lalu" terang Hendry.

Aku menganggukan kepala tanda mengerti. Lalu memasuki mobil dan melesat ke tempat yang aku sendiri juga tidak tahu kemana?

Mobilku berhenti di sebuah restoran. Supir yang mengantarku langsung turun dan membuka pintu.

"Ini dimana?" Tanyaku setelah berdiri tegak menatap bangunan didepanku.

"Masuklah, Nona. Tuan sudah menunggu anda di dalam"

Restoran ini terlihat mewah, namun entah mengapa rasanya agak sepi?

Aneh. Batinku.

"Hei, kau disini?"

Tobias! Lelaki itu ada di sini. Dia tersenyum sambil melambai, lalu berjalan kearahku.

"Masuklah"

Dia membuka pintu restoran dan tersenyum kearahku. Membuatku tidak mengerti

Kemarin dia mengatakan suka padaku. Lalu sekarang dia ada disini. Lalu kemana Stevan? Kenapa aku malah bertemu dengannya?

"Hei nona, masuklah. Aku tidak menyangka kau terpesona hanya dengan senyumku"

Aku mengerjapkan mataku dan kembali dari lamunan tadi.

Dia memang tidak jarang tersenyum, tapi tadi adalah senyum termanis yang pernah aku lihat darinya.

Pandanganku menyusuri setiap sudut ruangan besar ini. Mencari sosok seorang pria yang aku rindukan. Melangkah tanpa curiga walau didalam sini hanya ada beberapa orang yang menduduki meja-meja itu.

I Want You, Just You ✔Where stories live. Discover now