Bukalah kedua matamu, dan lihatlah sekelilingmu. Realitas yang kau jalani tidak hanya satu.
Kau bisa bermain dan menyelami mimpimu, hingga larut di dasar terdalam alam bawah sadarmu. Atau seketika tersadar bahwa kehidupan membosankan yang kau lalui...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
_____
Tiktiktik...
Suara jam dinding membangunkanku. Dahiku mengerut saat bau obat-obatan memasuki hidung, rasanya pusing. Aku di rumah sakit? Hening... Apa tidak ada orang satupun di sini? Ah! Kepalaku terasa sakit saat mencoba mengingat kejadian sebelumnya. "Di-dimana dia?" Gumamku sembari tangan kanan mengusap perban di dahiku yang terasa pening ini.
-#-
Yap... seperti biasa, kebiasaan seusai kuliah kuhabiskan waktu di ruang perpustakaan membaca berbagai macam buku teori dan fiksi sains. "Oh?!" Tepat aku ingin mengambil buku, tangan seseorang menyaut dan mengambil buku itu.
"Hei! yang benar saja!" Dengan santai wanita itu berjalan sambil membawa buku yang dari kemarin sudah kuincar. Mencarinya dalam tumpukan buku di perpustakaan saja sudah cukup merepotkan.
"Hei kau! Yang benar saja." Dalam keadaan kesal aku mengejar wanita itu dan berusaha menarik tangannya. "Eh?" Entah apa yang terjadi, tangan yang sudah jelas ku tangkap, luput begitu saja dari genggaman. Semakin ku ingat susahnya mencari buku itu, semakin kesal saja rasanya. Aku berlari ke arahnya dan Bruk!Kacamataku tersungkur, aku terjatuh tepat setelah berusaha menangkap wanita itu, tanpa risau sedikitpun dia duduk dan mulai membaca buku. Seluruh pasang mata di ruang perpustakaan mengarah padaku kecuali wanita itu. memperhatikanku yang tengah tertelungkup di atas lantai perpustakaan, suara pekikan tawa membuatku semakin malu.
"Hey, apa yang kamu lakukan? Kamu sudah membuat keributan di ruang perpustakaan!" Wajah geram tampak pada bapak penjaga perpustakaan, tapi yang benar saja?
"Tapi pak, itu salah— Eh?"
"Hah? Salah siapa? Kau berteriak dan jatuh sendiri lalu kamu ingin menyalahkan orang juga? Cepat keluar!" Hal aneh terjadi saat kusadari bangku tempat wanita itu sudah kosong tanpa jejak, dan anehnya lagi kenapa aku harus diusir dari perpustakaan? Sial.
-#-
Baca kelanjutan cerita Two-Way Mirror di Karyakarsa (klik kolom komentar)
