Eunji dan Hani langsung saja mengambil PR Matematikaku yang sedang aku kerjakan itu, dan menaruh tangannya di depan dadanya, "Woah! Apa yang sedang kau kerjakan, pabo Hyeri?"

Aku pun bangkit dari kursiku, lalu berusaha untuk mengambil PR Matematika-ku dari nya, "Kembalikkan PR-ku!"

Mereka tertawa, "Kau ingin ini? Kau ingin sampah ini? Oops, maksudku kenapa kau tidak berbagi jawaban PR Matematika-mu kepada kami? Kami juga ingin menyontek PR-mu,"

"Eunji-ah Hani-ah, kembalikkan PR-ku! Aku mohon pada kalian!" Ucapku memberanikan diriku kepadanya.

"Ya pabo Hyeri, dengar aku. Kau hanya wanita jalang dan kau hanya pelacur di sekolah ini. Jadi menyingkirlah dan menjauhlah dari semua lelaki yang berada di sekolah ini. Kau tahu? Semua lelaki di sekolah ini juga jijik terhadapmu. Hanya karena Jimin murid baru, kau tidak perlu mendekatinya. Jimin sudah menjadi milikku, dan kau hanyalah sampah masyarakat di sekolah ini." Ucapnya kepadaku dengan tatapan sinisnya itu.

"Aku tidak mendekatinya, Eunji-ah." Jawabku dengan nada yang kecil.

"Apa? Aku tidak mendengarnya. Coba ucapkan sekali lagi." Eunji dan Hani tertawa setelah mendengar jawaban dariku, dan menyuruhku untuk mengulangi perkataanku lagi.

"Aku tidak mendekatinya." Ucapku dengan nada yang mulai besar, agar dapat terdengar oleh mereka.

Mereka tertawa lagi. "APA? AKU MASIH TIDAK MENDENGARNYA. COBA UCAPKAN DENGAN SUARA YANG KERAS! HAHAHHA"

"Aku tidak mendekatinya, Eunji-ah!" Aku mengeluarkan suara kerasku sebisa mungkin, menuruti perkataannya.

SREETT.

"EUNJI-AH!" Aku mengeluarkan suaraku dengan keras saat ia tiba-tiba saja merobek PR Matematika-ku tepat setelah aku menuruti perkataannya untuk mengeluarkan suaraku lebih keras.

Mereka tertawa lagi dengan keras. "Kau tidak mendekatinya? Dasar pembohong! Jelas-jelas tadi pagi aku melihat Jimin yang menarik tanganmu keluar dari kelas! Aku ingatkan sekali lagi padamu," Ucap Eunji lalu ia mendekatkan wajahnya tepat di telingaku.

"Berhentilah bersikap sok suci, karena kau tidak berguna di sekolah ini dan tidak ada satupun yang peduli kepadamu, Kim Hyeri."

Aku mendengar suara mematikannya itu, dan membuat seluruh tubuhku merinding akibat perkataannya. Eunji dan Hani kembali tertawa keras, lalu mereka pergi dari hadapanku dan meninggalkanku yang masih terdiam membeku akibat bisikannya itu.

Aku menjatuhkan tubuhku, lalu mengambil serpihan-serpihan kertas PR Matematika-ku di bawah lantai yang sudah terbelah menjadi beberapa bagian. Aku mengumpulkannya satu per satu dengan seluruh tubuhku yang lemas. Ingin sekali air mataku keluar dari mataku. Aku melihat beberapa serpihan kertas ini yang berserakan di bawah lantai akibat perbuatan Eunji dan Hani tadi. Lalu satu hal yang terlintas di benakku saat aku melihatnya.

Apakah aku memang sampah masyarakat di sekolah ini?

"Woah! Kita kedatangan seorang tukang sampah baru di kelas kita! Hey tukang sampah, tolong pungutkan sampah-sampah yang berserakan di kelas ya! Hahahahaha!!"

"Tukang sampah! Tolong bersihkan kelas ini sampai bersih ya!"

"Hey, kau tahu? Kita tidak perlu membuang energi kita untuk membuang sampah, karena kita kedatangan tukang sampah baru yang akan membuangkan sampah-sampah kita! Hahahahaha!!"

Mendengar semua ocehan yang berada di sekelilingku, membuat hatiku terasa sangatlah sakit seperti tertusuk oleh 1000 pisau yang sangat tajam.

"Hey tukang sampah! Tolong buangkan botol bekas ini kedalam tempat sampah, ya!"

Afraid // [Kim Taehyung BTS]Where stories live. Discover now