nine - 아 홉

501 55 4
                                    

Peristiwa satu hari yang lalu tentu saja tidak dapat ku lupakan secepat kilat. Aku masih memikirkannya hingga sekarang, walaupun aku sudah sedikit melupakannya.

Sama seperti rutinitasku di pagi hari, aku berjalan melewati koridor sekolah dan memasuki kelas. Aku terduduk di kursi meja belajarku, dan menaruh kepalaku diatas meja dan menutup kedua mataku, menunggu bel masuk sekolah untuk berbunyi.

BRUUKK.

Suara dentuman keras membuatku seketika terbangun dari tidurku yang hampir pulas ini dan mendongakkan kepalaku. Aku melihat seorang murid laki-laki yang sedang berdiri dan memukul meja belajar salah satu murid laki-laki lainnya.

Tunggu,

Bukankah itu Hyunsik dan Jimin?

Aku melihat Hyunsik yang sedang berdiri di hadapan Jimin yang sedang terduduk santai di kursi meja belajarnya. Jimin menyilangkan tangannya di depan dadanya dan terduduk seolah-olah tidak ada masalah, sedangkan Hyunsik memukul meja belajar milik Jimin dengan wajahnya yang terlihat kesal.

Semua murid di kelasku langsung saja berkumpul di belakang kelas setelah melihat perbuatan Hyunsik yang berani memukul meja milik Jimin.

"Hyunsik sudah gila! Tidak mungkin ia mampu melawan Jimin walaupun Hyunsik juga raja bully di kelas kita!"

"Iya benar! Jimin sangatlah kuat! Tidak mungkin Hyunsik berhasil melawan mantan pelaku pembully-an dari sekolah Kyungsung!"

Terdengar bisikkan di sekelilingku tentang kedua lelaki itu, Jimin dan Hyunsik. Tapi apa maksud dari perkataan mereka? Apakah Jimin dan Hyunsik akan bertengkar?

Apa yang sebenarnya sedang terjadi?

"Hey! Apa kau tidak punya telinga?! Kau yang mengambil dompetku, 'kan?!" Hyunsik mulai melontarkan kalimat tajamnya itu kepada Jimin. Jimin masih terdiam dan terduduk santai, tidak menghiraukan perkataan Hyunsik.

BRUKK.

"APA KAU BENAR-BENAR TIDAK PUNYA TELINGA?! HAH?!" Amarah Hyunsik mulai naik kepada Jimin. Jimin pun menghela nafasnya berat dan mulai bangkit dari kursinya secara perlahan.

Hyunsik terdiam setelah melihat Jimin yang bangkit dan mulai berhadapan dengannya.

"Sudah kujawab dari pertama kali kau menanyakan hal itu, bukankah begitu? Perlu ku ulangi lagi? Aku tidak mengambilnya." Jawab Jimin masih terlihat santai di hadapan Hyunsik.

Hyunsik yang melihat Jimin menanggapi pertanyaannya dengan santai, membuat Hyunsik menggepalkan tangannya dan menatap Jimin tajam.

"Katakan yang sebenarnya atau aku akan menghancurkan wajahmu." Balas Hyunsik mulai menantangnya. Jimin pun tertawa kecil setelah mendengar perkataan Hyunsik itu.

"Aku sudah mengatakan yang sebenarnya. Apa perlu ku ulangi lagi? Aku tidak mengambilnya." Jawab Jimin sambil meng-eja nya agar Hyunsik mengerti dengan perkataannnya itu.

"BAJINGAN KAU JIMIN!"

Tersentak, Hyunsik pun langsung melayangkan pukulannya tepat di wajahnya. Alhasil, pukulannya itu langsung ditangkap oleh Jimin sebelum mengenai wajah Jimin. Jimin pun kembali memukul tubuh Hyunsik, dan aksi yang sangat amat tidak terkendali dimulai.

Ya, mereka memukul satu sama lain.

Aku masih terdiam di tempat meja belajarku berada. Ingin sekali aku meleraikan pertengkaran itu. Tapi mengingat bahwa aku adalah seorang korban bully di sekolah ini, pasti masalah akan menjadi lebih berat jika aku memberanikan diriku untuk meleraikan pertengkaran mereka.

Afraid // [Kim Taehyung BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang