two - 둘

742 74 2
                                    

Kalimat itu akhirnya ku ucapkan kepadanya, setelah sekian lama kupendam. Banyak teman ataupun orang palsu didunia ini. Aku tak butuh seseorang yang hanya ingin memanfaatkanku. Kim Taehyung, orang asing yang tidak kukenal bahkan tidak pernah berbicara kepadanya membuatku harus berhati-hati padanya. Aku hanya meningat namanya karena melihat name tag yang berada diseragam sekolahnya disaat pertama kali ia menolongku.

Ia selalu terlihat dingin dan cuek saat menolongku, bahkan seperti hanya sekedar mengusir mereka ataupun memberiku kenyamanan, lalu pergi dari hadapanku. Dan sebelum itu, ia selalu mengucapkan kalimat yang sama kepadaku.

Jangan membuat dirimu layaknya engkau-lah seorang kriminal.

Aku tak mengerti apa maksudnya. Aku tak mengerti apa yang harus kulakukan. Aku hanya bisa menangis dan menangis.

"B-Bisakah .. kau berhenti menolongku?"

Kalimat yang kulontarkan tadi, membuat Taehyung tersenyum kecil kepadaku, lalu membalikkan tubuhnya dan pergi dari hadapanku tanpa menjawab perkataanku.

Mengapa ia selalu pergi setelah menolongku?

Aku hanya bisa terdiam, dan melihat dirinya yang terlihat semakin jauh dan jauh dariku.

Kim Taehyung, siapa kau sebenarnya?

*

Dengan berat, kulangkahkan kakiku memasuki rumah tanpa sepengetahuan ibuku. Kubuka pintu kamarku, dan membilas diriku dengan air sampai bersih. Baju sekolahku yang kotor akibat kejadian tadi, membuatku harus mencuci bajuku sendiri. Aku tidak ingin ibuku mengetahui apa yang sebenarnya terjadi disekolah. Aku tidak ingin ibuku tahu bahwa aku sering ditindas bahkan dikucilkan disekolah. Aku sangat menyayanginya, sangat.

Aku merendam bajuku di kamar mandi sembari aku mengeringkan rambutku yang basah. Kulihat jaket hitam yang berada diatas meja belajarku.

'Kim Tae Hyung'

Aku membaca name tag yang berada di jaket hitam miliknya. Oh iya, aku lupa mengembalikkan jaket hitamnya dan kain putih yang ia berikan kepadaku. Apa aku harus menemuinya lagi besok untuk memberikan jaket dan kain miliknya? Sepertinya iya.

Tapi sialnya aku tak tahu dimana kelasnya berada. Bahkan aku tak tahu bahwa dia kakak kelasku atau mungkin adik kelasku. Aku jarang menemuinya disekolah, bahkan berpapasan atau sekedar melihat wajahnya sekilas saja sangat sulit. Apa aku harus mencarinya?

Banyak pertanyaan yang kutanyakan pada diriku sendiri, bahwa apakah aku harus menemuinya atau tidak. Sampai akhirnya, aku memutuskan untuk tidak bertanya pada diriku sendiri dan pergi menemuinya besok.

*

Jam istirahat pertama tiba, dan aku sibuk mencarinya di setiap kelas. Aku mencarinya di lantai satu dan dua, dan hasilnya sama saja. Aku sudah mencarinya di kantin sekolah, bahkan lapangan olahraga. Mengapa sulit sekali menemukan dirinya? Apakah ia tidak masuk hari ini?

Rasanya, hatiku yang kecil ini ingin sekali menanyakan murid disekelilingku tentang keberadaan Taehyung. Namun, rasa takutku mulai menghantuiku. Aku selalu menunduk saat berjalan, mana mungkin aku sanggup untuk bertanya tentang Taehyung kepada mereka? Mereka sangat membenciku, mana mungkin mereka akan menjawab pertanyaanku. Seluruh murid disekolah ini membenciku, tapi tidak dengan lelaki misterius itu, Kim Taehyung.

Aku mulai merasa lelah karena sedari tadi aku tidak menemukan dirinya. Aku memutuskan untuk naik ke atap sekolah, tempat dimana aku selalu menenangkan suasana hatiku ketika aku sedang sedih. Disana sangatlah sepi, dan aku bisa berkonsentrasi dengan tenang.

Aku terduduk di tepi atap, lalu memandangi langit yang cerah ini. Seandainya aku memiliki kehidupan yang cerah, aku pasti jarang sedih dan menangis seperti sekarang ini. Aku masih memegang jaket dan kain milik Taehyung, lalu menaruhnya disisiku. Angin membuat rambutku bertebaran kemana-mana.

Aku memandangi kota Seoul yang indah, menengok kesana-kemari, lalu tersentak aku melihat seseorang yang sedang terduduk di sudut atap. Siapa dia?

Aku bangkit berdiri, lalu melangkahkan kakiku mendekati orang tak kuketahui itu dengan perlahan. Posisinya membelakangiku, jadi aku tak bisa melihat wajahnya. Setelah aku mendekatinya, aku melihat sebuah cutter yang ia pegang lalu ia iriskan tepat ditangannya.

"Satu.. Dua.. Tiga.. Empat.. " Ia menghitung sayatan yang sudah ia sayat ditangannya. Darahnya terus mengalir dan tak kunjung berhenti.

"Apa kau gila?!" Seketika itu juga, mulutku reflek menlontarkan kalimat itu setelah melihat perbuatannya. Dengan reflek, langsung saja kuambil cutter yang ia gunakan untuk menyayat tangannya. Ia berbalik, lalu menatapku kaget, begitu juga aku.

Kim Taehyung, itulah nama yang muncul didalam pikiranku setelah melihat wajahnya. Ia hanya menatapku sejenak, lalu berbalik, "Kembalikkan cutter milikku."

"Tidak," aku menjawabnya.

"KEMBALIKKAN!!" Suaranya yang berat menjadi sangat kasar itu, membuatku terdiam membeku. Entah apa yang merasuki tubuhnya sehingga ia menjadi sangat kasar. Matanya yang tajam menatapku dengan sangat dalam. Tak lama, ia menghela nafasnya lalu mengalihkan pandangannya dariku, "M-Maaf." Ucapnya.

Aku hanya terdiam tak percaya, dengan apa yang baru saja terjadi. Kedua air mataku ingin mengalir, namun kutahan sebisaku. "A-Aku hanya ingin mengembalikkan barang milikmu. Tidak ada niat lain." Ucapku lalu pergi dari hadapannya secepat mungkin, dan mengembalikkan cutter, jaket, dan kain putihnya itu. Aku mempercepat langkahku dari hadapannya untuk kembali turun kebawah.

"Kim Hyeri,"

Aku berhenti melangkahkan kakiku, ketika ia memanggil namaku.

"B-Bisakah kau menemaniku ..... untuk sekarang ini?"

***

A/N: DON'T FORGET TO LEAVE A VOTE AND COMMENTS YA GUYS IF YOU LIKE IT! :* THANKYOUU MUAHH <3

-taekezstyles-

Afraid // [Kim Taehyung BTS]Where stories live. Discover now