one - 하나

1K 81 0
                                    

Aku berjalan memasuki gerbang sekolah, gerbang yang rasanya sudah menjadi pintu masuk neraka bagiku. Sungguh berat sekali rasanya melangkahkan kakiku masuk melewati hallway sekolah, tempat dimana aku selalu dipermalukan oleh seluruh murid disekolah ini.

Sudah tiga bulan lamanya, hidupku bagaikan sampah disekolah ini. Sejak kejadian Ahn Jae Ho, hidupku berubah 180 derajat. Sejak ia menyatakan perasaannya kepadaku dan aku menolaknya. Disitulah aku merasa bahwa diriku seorang kriminal, dan hanya sampah masyarakat bagi mereka. Mereka menindasku, bahkan mempermalukanku entah apa sebabnya. Aku menjadi salah seorang yang selalu dibenci oleh mereka. Sangat, dibenci.

Aku membuka lokerku, lalu menemukan sebuah kertas kecil yang tertempel dibuku matematikaku. Aku mengambil secarik kertas itu, lalu membacanya.

'Temui aku di lapangan basket. Sekarang.'

Rasa bingung mulai terambang dipikiranku, bahkan aku tidak tahu siapa yang mengirim dan menempel kertas ini diatas buku matematikaku.

Dengan rasa penasaran yang terus menggoda pikiranku, langsung saja kulangkahkan kakiku ke lapangan basket. Segerombolan murid berkumpul di lapangan basket, lalu kedua mataku terbuka lebar saat aku melihat Ahn Jae Ho yang berdiri di tengah lapangan.

Aku menelan ludahku sejenak setelah melihat keberadaannya di tengah lapangan. Semua murid langsung saja menatapku tajam ketika mereka melihat keberadaanku yang baru saja datang. Mereka berhenti tertawa, bercakap, ataupun berbicara saat melihatku. Rasanya seperti 1001 pisau menusuk mataku sekarang.

Ahn Jae Ho, melangkahkan kakinya kearahku dengan senyuman miringnya. Aku hanya terdiam, bagaikan seekor kucing yang tak bisa berkata apa-apa. Sampai akhirnya, aku tak sadar bahwa ia sudah berada tepat di hadapanku.

"Kau.." Mendengar suaranya yang dingin itu, membuat seluruh tubuhku gemetar. Sudah tiga bulan lamanya, sejak ia menyatakan perasaannya kepadaku. Entah apa yang ingin ia lakukan sekarang.

"Kau.. Apakah kau sudah melupakan hari ulang tahun ku?"

Aku menundukkan kepalaku setelah mendengar suara mematikannya itu.

"Oh, rupanya kau lupa, ya?"

Aku memberanikan diriku, "Apa y-yang ingin kau lakukan?!"

"Aku? Hmm," Ia terdiam sejenak. "Aku ingin sebuah kue ulang tahun."

Aku bisa merasakan seluruh tubuhku yang merinding akibat perkataannya. "Apa kau tidak ingin mengucapkan selamat ulang tahun padaku, Hyeri cantik?" Tanyanya. "Seluruh murid disini sudah mengatakannya, loh"

"M-Maaf." Seketika, aku sudah tak tahan dengan suasana ini, dan menghindar dari Ahn Jae Ho. Namun, dua orang lelaki menghadangku ketika aku ingin pergi darinya.

"Oh, tidak secepat itu, Hyeri." Ucap Jaeho, lalu ia menarik rambutku dengan sangat kasar. "AH!!" Aku menjerit kesakittan.

"Tidak semudah itu kau pergi dariku." Aku masih menjerit kesakittan, lalu kedua temannya itu mendorongku hingga membuatku terjatuh dan tertumpu pada kedua lututku.

"SELAMAT ULANG TAHUN AHN JAE HO!!" Teriak semua murid di lapangan ini, lalu melemparkan telur mentah kepadaku disaat yang bersamaan. Aku bisa merasakan telur-telur yang pecah mengenai kepalaku, bajuku, pundakku, bahkan kakiku. Aku hanya bisa menunduk dan menangis, menahan semua rasa sakitku, menggepal kedua tanganku dengan sangat erat.

"Teman-Teman, sepertinya kurang lengkap jika hanya diberi telur saja. Bagaimana dengan tepung terigu?" Ahn Jae Ho tersenyum licik kepada semua murid disini, diikuti dengan tawa mereka.

Tuhan,

Mengapa mereka tega membuatku seperti ini?

Terduduk tertumpu pada kedua lututku di tengah lapangan basket, dikucilkan di tengah keramaian, menangis sendiri sedangkan semua orang disini menertawakanku, hanya bisa menggepal kedua tanganku dan tidak sanggup melawan mereka, Apa yang salah dariku? Mengapa mereka melakukan hal sekejam ini kepadaku?

"Ahn Jae Ho, bagaimana jika kita beri sedikit minyak? Kue ulang tahunmu belum lengkap jika tidak ditambahkan minyak."

Tega sekali mereka.

"Ah, sepertinya ide bagus. Ayo tambahkan minyak!!"

Mereka menyiramku dengan minyak, rasa sakit yang terus kutahan dan kupendam. Mengapa tidak ada seorangpun yang menolongku?

"TADAAAAHH~ INI KUE ULANG TAHUN SPESIAL UNTUKMU, AHN JAE HO! SELAMAT ULANG TAHUN!" Mereka berteriak keras lalu tertawa, menganggapku sebagai kue ulangtahun untuk Jaeho. Aku hanya bisa menangis dan menangis, tidak tahu apa yang harus kulakukan.

"Ini akibatnya karena kau menolakku tiga bulan yang lalu. Aku akan membuatmu menyesal setiap harinya, Kim Hyeri. Ingat itu." Suara bisikkan Jaeho membuatku terdiam membeku dan kembali menangis. Seketika, semua murid di lapangan meninggalkanku sambil mengeluarkan kata kotornya kepadaku. Aku hanya tetap terduduk dan terdiam disini, sampai akhirnya mereka semua benar-benar pergi meninggalkanku.

Aku masih menangis, bahkan lebih kencang. Telur, tepung terigu, bahkan minyak yang sudah mengenai seluruh tubuhku membuatku terlihat seperti sampah yang terdampar ditengah lapangan yang kotor ini.

"Hey,"

Tiba-tiba saja, sebuah jaket hitam menyentuh dan menyelimuti tubuhku dari belakang. Aku melepaskan gepalan tanganku, dan mendongak keatas.

Kim Taehyung.

Ia menyodorkan sebuah kain putih tepat di hadapan wajahku, "Bersihkan dirimu."

Mendengar suara beratnya itu, aku berhenti menangis. Aku mengambil kain yang diberinya, dan membersihkan mukaku yang sangat kotor ini.

"Sudah kubilang padamu, jangan membuat dirimu layaknya engkau-lah seorang kriminal." Ucapnya dengan nada beratnya. Ia pun kembali melangkahkan kakinya menjauh dariku dan pergi dari hadapanku.

Mengapa .. Lelaki itu selalu ada untukku? Mengapa lelaki itu selalu menolongku? Aku selalu bertanya-tanya kepada diriku sendiri tentang hal itu. Sudah lama sekali, aku ingin menanyakan hal itu kepadanya. Tapi aku takut untuk menanyakannya langsung.

"K-Kim Taehyung." Seketika, mulutku refleks memanggil namanya yang sudah terlihat sedikit jauh dariku. Ia berhenti melangkahkan kakinya, lalu menghadapku.

"B-Bisakah .. kau berhenti menolongku?"

***

A/N: hayyyy!!! jadi ini chapter pertama dari cerita ini. Ga tau lagi si mau ngomong apa, tapi semoga aja banyak yg suka ya :D don't forget to vomments kalo kalian suka hehe <3 i hope cerita ini banyak peminatnya kek cerita2 gw yang lain wkwkwk :)

Thankyouuuuu!!!! 

-taekezstyles-

Afraid // [Kim Taehyung BTS]Where stories live. Discover now