Part 4

27 6 2
                                    

"Rey, lo kenapa sih? Dari kemarin kayaknya lemes amat." ucap Nima mengejutkanku yang sedang berlamun.

Saat ini, aku, Nima, dan juga Lia sedang berkumpul di kantin dengan semangkok somai untuk masing-masing.

Nima yang sebelumnya sedang berbicara dengan Lia tentang khayalannya bersama artis-artis idolanya, artis korea. Sambil terus melahap somai miliknya.

Sedangkan Lia, mendengarkan khayalan Nima yang terus diucapkannya secara lancar. Tanpa hambatan. Sama seperti Nima yang juga melahap somai miliknya.

"Gak papa." ucapku seadanya. Somai milikku belum sedikitpun tersentuh olehku. Malas untuk makan, berbicara, atau hal lainnya.

Bosan hanya sebagai nyamuk terbang diantara Nima dan Lia, aku pun memilih untuk pergi ke suatu tempat yang sudah lama tak aku kunjungi.

"Eh, gue ke perpus dulu ya. Nanti ketemunya di kelas aja." ucapku sembari berdiri dari kursi.

Nima yang sedang asik bercerita pada Lia, dengan bersamaan mereka menoleh ke arahku. "Ke perpus lagi lo?" tanya Lia.

Aku hanya mengangguk ke arah Lia. Dan mulai berjalan menuju perpustakaan. "Oii, somai lo gimana nih? Masih banyak, Rey." teriak Nima ke arahku.

Aku yang belum terlalu jauh dari meja Nima dan Lia, menyahutkan pertanyaan Nima. "Somai gue buat Lia aja, Li. Gue duluan ya." ucapku pada Nima yang mungkin terdengar untuk Lia.

Sedikit kulihat, Lia mengepalkan tangannya ke atas dan ke bawah sambil berkata 'Yes'. "Thank you, Reyna." teriak Lia ke arahku yang mulai jauh dari meja mereka.

"Iya, gue duluan. Bye." ucapku lebih berteriak.

Kakiku terus berjalan cepat ke arah perpustakaan. Pikiranku sudah jauh ke perpus untuk membaca novel.

Niatnya aku ingin ke kelas terlebih dahulu untuk mengambil novelku, tapi karna malas untuk memutar arah aku pun langsung menuju perpustakaan.

Tepat ketika aku membuka pintu perpustakaan, kulihat perpustakaan saat ini ramai. Ramai yang sebanding untuk perpustakaan sekolah.

Tapi niatku untuk membaca novel di perpustakaan tetap ada. Aku pun masuk ke dalam perpustakaan dan langsung menuju rak novel-novel.

Di perpustakaan sekolahku, semua buku tersedia. Hampir seperti toko buku, semua ada. Dan itu sebab aku ingin sekolah disini. Karna perpustakaannya lengkap.

Kulihat beberapa buku novel dan menemukan novel yang sudah kutuju sedari tadi. Setelah aku menemukannya, aku mulai mencari kursi yang kosong.

Dan,, semua meja dengan kursinya penuh. Benar-benar penuh. Aku mengulang perhatianku untuk mencari kursi kosong, dan tepat di sudut ruangan, satu meja dengan dua kursi yang berhadapan terlihat kosong. Dengan sigap aku langsung menuju ke arah meja tersebut.

Aku menarik salah satu kursi yang sedikit bagiannya masuk ke kolong meja. Saat kursi yang kutarik sudah keluar dari kolong meja sepenuhnya, seseorang langsung duduk di kursi yang kutarik.

Dahiku berkerut. Kulihat orang itu lamat-lamat. Menggerser tubuhku hingga samping orang itu, yang sebelumnya aku berada di belakangnya.

Sincero ✓Where stories live. Discover now