BAB 9 (Eun Cha..)

2.3K 186 0
                                    


Dan aku bingung sekarang harus apa. Perasaan benci ini masih ada, namun hati kecilku berkata aku merindukan mereka semua.

"Taehyung? Apa kau baik-baik saja? Maafkan kami selama ini."

"Taehyung! Kau ini membuatku khawatir saja! Apa yang sudah terjadi padamu?"

"Apa kau masih marah? Aku harap tidak. Cepatlah sembuh, Tae."

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu terus dilontarkan kepadaku. Saat aku melihat wajah mereka satu persatu, semua yang sudah terjadi diantara kita kembali teringat. Dari awal kita semua bisa menjadi sahabat yang baik. Dan sampai akhirnya kita berpisah. Terutama perpisahan yang terjadi karena meninggalnya ayahku.

Aku semakin yakin yang dikatakan Seokjin itu benar. Dan aku ingin menggali lebih dalam kebenaran itu.

Dan kau tahu bagaimana perasaanku? Tentu saja rindu, senang, sedih, terharu, berbagai perasaan sedang kurasakan saat ini. Tidak tahu harus berkata apa, yang jelas, aku rindu mereka semua.

"Kalian sudah datang?" Kata Jin yang langsung beranjak dari sofa dan meletakan majalah yang ia pegang diatas sofa.

"Hyung, bagaimana keadaan taehyung sekarang?" Tanya Jimin kepada Jin. Dan ia kelihatannya sangat khawatir.

Tetapi sesaat kemudian Jin menarik tangan Jimin dan membawanya keluar ruangan. Dan itu membuatku curiga. Semua tatapan juga tertuju pada mereka. Terutama Namjoon yang melihat itu langsung menyusul mereka dengan cepat.

Aku mengerutkan kedua alisku. Perasaan curiga dan khawatirpun muncul dibenakku. Aku tidak tahu apa yang akan mereka bicarakan diluar sana, tapi itu sangat berpengaruh dengan fikiranku. Dan aku yakin, pasti berkaitan erat dengan pertanyaan Jimin tadi.

"Hyung aku membawakan buah apel kesukaanmu, Ini," Kata Jungkook sambil memberikan keranjang kecil yang berisikan apel. Kemudian diletakkannya dimeja samping kasurku. Ternyata dia masih ingat kalau aku sangat menyukai apel.

"Terima kasih," Kataku yang kemudian kuiringi dengan senyuman kecil.

"Emm. Taehyung... mi-mianhae...".

"Gwenchana Yoongi-hyung," Aku langsung memotong kalimat Yoongi yang sudah kumengerti maksudnya. Aku yakin dia merasa sangat bersalah saat ini.

"Tidak Tae, maafkan aku. Aku serius," Ucapnya lagi dengan lirih. Kini matanya berkaca-kaca.

"Sudahlah, tidak apa-apa hyung. Hanya ada satu hal yang ingin kutanyakan padamu."

"Apa?"

"Beri tahu aku, dimana keberadaan ayahmu."

Sesudahnya aku mengucapkan kalimat itu, mereka semua pun terkejut mendengarnya.

"Huh? Ma-maksudmu apa?" Jawab Yoongi gugup.

Aku tersenyum dan berkata, "Tidak perlu khawatir. Memangnya apa yang kau khawatirkan? Kau khawatir aku akan balas dendam? Bukannya kau juga dendam kepada ayahmu sendiri, huh?"

"A-apa? Bu-"

"Ya! Taehyung, apa maksudmu mengatakan hal seperti itu?" Kata Hoseok yang memotong kalimat Yoongi.

"Hey, bukannya kalian semua dendam kepada ayahnya Yoongi, huh?"

Seiring aku mengatakan hal itu, Jimin, Namjoon, dan Jin kembali memasuki ruangan ini.

"Ada apa ini?" Tanya Namjoon heran.

Namun kami semua diam, dan tidak satu pun dari kita mengeluarkan sepatah kata. Aku pun langsung mengalihkan pandanganku kekanan dan tidak mau menatap siapa-siapa.

I'm Just A Bad BoyTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon