TwentySix: Shock!!

7.6K 281 13
                                    

Rio memasuki kelasnya dengan lemas. Berkali-kali ia menghela napas dan menggerutu kesal karena perbuatannya yang tidak seharusnya ia lakukan di sekolah.



"Aiisshh bego banget sih gue. Bisa-bisanya gue kelepasan kayak tadi. Mana jadi korban BK lagi. Masa ketua osis masuk BK?" Gerutu Rio kesal.


"Elo kenapa sampe masuk BK Yo?" Tanya Alvin saat Rio sudah duduk disampingnya.



"Gak papa," jawabnya singkat. Alvin mengangguk dan memilih untuk diam saja.



Seperti halnya Rio, Ify juga masuk kedalam kelas dengan wajah yang tertekuk. Ify benar-benar malu tadi ketahuan Pak Kepsek lagi kissing di taman. Sesampainya di kursinya, Ify segera duduk kemudian melipat tangan di meja dan menyelusup kan wajahnya disana.


"Kenapa Fy?" Tanya Agni yang duduk disamping Ify. Ify mengangkat kepalanya menatap Agni, kemudian menggeleng pelan.



"Oh iya, gue minta maaf yah Fy, soal yang tadi dikantin, gue benar-benar nggak ada niatan buat ngomong kayak gitu," ucap Agni meringis bersalah. Ify menggeleng pelan dengan senyum lembut dibibir nya.





"Ngak papa, gue tau loe nggak ada maksud. Gue cuma lagi kangen aja kok sama Baby Zee, jadi gitu deh," jawab Ify. Agni mengangguk sambil tersenyum.



"Kita ke makam Baby Zee boleh nggak Fy?" Tanya Agni. Ify mengangguk singkat.



"Ya boleh lah, masa enggak. Ntar pulang sekolah, gue sama Kak Rio emang mau ke makam. Kalo kalian mau, boleh ikut kok," ucap Ify. Agni mengangguk kemudian memberitahu pada Shilla dan Sivia. Dan dengan sigap, kedua gadis itu langsung memberitahu pada kekasih mereka masing-masing.

***********



Setelah bel pulang berbunyi, mereka berkumpul diparkiran terlebih dahulu, kemudian bersama-sama menuju TPU tempat Baby Zee dikuburkan. Sebelum kesana, Rio dan Ify mampir terlebih dahulu ke toko bunga. Ify memilih bunga lily untuk ia letakkan dimakam anaknya.




Sesampainya disana, mereka berdoa terlebih dahulu, kemudian Ify meletakkan bunga yang ia beli tadi. Ia tersenyum lembut menatap gundukan tanah dihadapannya.





"Hallo sayang, kamu apa kabar? Mommy kangen, semoga Baby tenang disana yah," ucap Ify sambil mengelus nisan didepan nya dengan lembut.





"Nanti Zee bilang sama Tuhan yah supaya cepat-cepat kirim adek buat Zee disini," ucap Alvin membuat wajah Ify memerah. Mereka tertawa, namun tak urung mengaminkan ucapan Alvin barusan.








"Amiin"



"Hahaha"

***********





Ify menghempaskan tubuhnya di sofa ruang tamu begitu sudah sampai dirumah. Ia menyandarkan tubuhnya yang terasa sangat lelah itu. Ia melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 18.00 tepat.





Mereka baru saja sampai dirumah, setelah seharian memilih untuk jalan-jalan keluar karena sudah lama juga mereka tidak hangout sama-sama, dan sudah merindukan masa-masa itu.





Rio ikut duduk disamping Ify sambil melepas sepatunya. Ia menoleh pada Ify kemudian mengambil sapu tangan, dan mengusap keringat yang bercucuran di dahi wanitanya itu.






"Kok keringetan sih? Perasaan kita nggak abis lari-lari deh. Ini kan juga ber-ac," ucap Rio sedikit heran.





"Nggak tau, Ify capek aja makanya keringetan." Jawab Ify mengambil alih sapu tangan, kemudian mengusap peluh di lehernya juga.







Crazy Love [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang