Seventeen: Sepupu Shilla

7.8K 289 3
                                    

Hallo aku kembali lagi, kayaknya ini part special Shiel.

Ciee bang Iyel yang udah lama PDKT tapi nggak pernah nembak*eh* dan sekarang aku bikinin kisah cinta mereka khusus di part ini.

**********

Iyel duduk sambil bersandar di kepala ranjang. Dipangkuannya terdapat sebuah gitar. Ia memandang gitar itu sambil mengingat memori masalalu yang menyangkut gitar itu.

Shilla. Entah kenapa nama gadis cantik itu tiba-tiba terngiang di pikirannya. Iyel tiba-tiba tersenyum sendiri saat wajah Shilla terbayang di pelupuk matanya.

"Aiisshh kayaknya gue beneran udah gila deh gara-gara Shilla. Loe kenapa cantik banget sih Shill, bikin gue susah tidur karena selalu kebayang wajah loe." Ujar Iyel.

"Hmm gue stalk akun ig nya gapapa kali yah." Gumam Iyel. Ia segera mengambil smartphone miliknya dan membuka akun instagram miliknya.

AshillaZ

*picture*

19.326 like
We are best friend 💋

Iyel tersenyum melihat foto yang baru beberapa menit yang lalu di upload Shilla. Foto Shilla, Sivia, Agni dan Ify yang di kolase.

Iyel terus men scroll kebawah dan mendapati beberapa posting an milik sahabat-sahabatnya. Iyel tiba-tiba ngakak sendiri saat melihat salah satu meme dari followers nya.

Setelah 30 menit men-stalk akun ig Shilla, Iyel kemudian me-log out akunnya. Ia meletakkan ponsel di atas nakas, dan berbaring di ranjang. Mengistirahatkan tubuh yang terasa sangat lelah.

***********

Shilla duduk di gazebo rumahnya sambil memetik gitar dan bernyanyi. Mengisi kesunyian malam dengan melodi indah yang ia ciptakan dari alat musik petik itu.

"Shill,"

Shilla tersentak kaget saat tiba-tiba pundaknya di tepuk dari belakang. Ia menoleh dan mendapati ibunya yang sedang tersenyum. Shilla balas tersenyum.

"Duduk, ma," ujar Shilla menepuk sofa disampingnya. Bu Irine, mengangguk dan duduk disampingnya putri tunggalnya itu. Ia menyodorkan segelas susu putih untuk Shilla.

"Minum Shill," ujarnya. Shilla mengangguk dan mengambil gelas susu itu dan langsung meneguknya hingga tersisa setengah.

"Mama sampai jam berapa? Kok Shilla nggak dengar suara mesin mobil? Trus, Papa mana?" Tanya Shilla.

"Kayaknya kamu terlalu fokus sama gitar jadi nggak dengar. Papa lagi mandi." Ujar Irine. Shilla mengangguk paham.

"Ma, mama awalnya gimana ketemu Papa?" Tanya Shilla sambil berbaring dengan kepala berada dipaha Mamanya.

"Eeemm.. ketemu waktu SMA. Mama dulu sahabatan sama tante Ranti, Tante Ranti punya pacar, Om Danni. Nah, Papa itu sahabatnya Om Danni. Waktu Tante Ranti sama Om Danni nge-date, tante Ranti selalu ngajak Mama. Katanya dia malu kalo cuma berduaan. Om Danni juga sering ngajak Papa katanya buat temenin Mama, supaya nggak boring. Nah, kita kenalan disana. Akhirnya Mama sama Papa pacaran, dan sering double date." Jelas Irine.

"Terus tante Ranti sama Om Danni itu kemana? Kenapa Shilla nggak pernah ketemu sama mereka?" Tanya Shilla.

"Mama juga nggak tau tante Ranti sama Om Danni kemana, setahu Mama, dulu waktu selesai nikah, mereka menetap di Belanda. Awalnya masih saling komunikasi, tapi setelah setahun, udah nggak." Kata Irine.

"Ooo"

"Hey, lagi pada ngapain nih?" Tanya Jams, Papa Shilla. Yang sudah duduk disamping istrinya. Jams mengusap lembut kepala Shilla. Shilla bangun dari pangkuan ibunya dan berpindah duduk dipangkuan ayahnya sambil memeluk manja sang ayah yang sudah sebulan ini tidak ia lihat akibat pekerjaan ayah serta ibunya yang menumpuk.

"Papa, Shilla kangen" manja Shilla kemudian mengecup pipi sang ayah dengan lembut. Jams tersenyum dan mengacak rambut Shilla gemas.

"Ma, putri kesayangan kita makin manja. Udah punya pacar belum yah?" Goda Jams. Wajah Shilla memerah mendengar godaan Papanya.

"Apaan sih Papa, Shilla nggak punya pacar." Ujar Shilla.

"Oke-oke, pacar belum punya. Tapi gebetan udah dong?" Goda Irine.

Blusshh

Wajah Shilla memerah sempurna. Tiba-tiba bayangan kebersamaan nya dengan Iyel, semua perhatian yang Iyel berikan kepadanya terlintas dibenaknya. Shilla tersenyum malu dan menutupi wajahnya dengan telapak tangan.

"Mama, Papa, jangan godain Shilla lagi, aku malu." Rengek Shilla sontak membuat kedua orang tuanya tertawa lepas.

*********

Shilla, Via dan Agni duduk ditempat mereka dengan wajah ditekuk. Kenapa? Karena ini hari senin. Hubungannya? Karena tepat hari ini juga Ify udah nggak masuk sekolah.

"Heyy, kalian kenapa? Kok mukanya pada ditekuk?" Tanya Rahmi, classmate mereka.

"Hhh, Ify udah pindah sekolah." Kata Sivia. Ia sengaja berbohong, kan tidak mungkin dia bilang, Ify sedang hamil makanya disuruh berhenti sekolah sama Rio. Bisa dimarahin abis-abisan dia sama Rio dan Ify.

"Lho? Kenapa?" Sambung Acha yang kebetulan mendengar perbincangan mereka.

"Papa Ify pindah ke Inggris. Makanya dia juga ikut. Mama Ify, kan udah meninggal. Apalagi dia juga anak tunggal. Mana mungkin Papanya tega ninggalin Ify sendiri disini tanpa saudara." Ujar Shilla.

Rahmi dan Acha hanya manggut-manggut mengerti. Tak lama, Miss Hendrika masuk kedalam kelas tersebut.

********

Shilla duduk di taman sekolah sambil mendengarkan musik lewat i-pod miliknya. Via dan Agni sedang berada di kantin untuk mengisi perut, sementara keempat cowok ganteng itu, sedang ada rapat osis di sekolah tetangga.

Shilla menutup matanya menghayati isi lagu tersebut.

Drrtt..drrtt

I-Phone Shilla bergetar. Ia membuka mata dan mendapati sebuah pesan dari saudara sepupunya yang tinggal di Inggris.

From: Arenasya

Shilllllaaaaa.....
Guee kangen sama elo. Seminggu lagi gue mau pulang ke Indonesia. Gimana? Loe senengkan?? Seneng aja yahh, dan kabar gembiranya gue mau tinggal di rumah loe. Om sama tante juga udah setuju.
Oke, selamat bertemu seminggu lagi. Dadaaaahhh

Shilla terbelalak mendapati pesan dari sepupunya itu. Shilla menggeram kesal, kenapa Mama dan Papa nya harus menyetujui gadis itu tinggal dirumahnya, sudah tahu Shilla tidak menyukai Aren. Bukan tidak ada alasan Shilla tidak menyukai Aren. Gadis itu selalu mengambil apa aja yang Shilla punya. Dulu, mereka pernah bertengkar hebat gara-gara Aren bilang Shilla merebut cowok yang dia suka, padahal cowok itu lebih dulu dekat dengan Shilla. Bahkan, dari awal Shilla sudah mewanti-wanti Aren untuk tidak menyukai cowok itu. Karena itulah Aren dipindahkan ke Inggris oleh orang tuanya.

Dan sekarang Shilla mulai harap-harap cemas dengan hubungannya dan Iyel. Siapa tahu saja Aren kembali berniat merebut Iyel dari Shilla. Apalagi Aren juga terbilang cantik. Bahkan tak sedikit dulu cowok yang Shilla suka malah berbalik menyukai Aren.

"Oke, jangan panik Shilla. Lagian dia juga pulangnya seminggu lagi." Ujar Shilla pada dirinya sendiri.

Lagi, ia menghela napas gusar. Shilla berusaha tersenyum, kemudian berdiri dan menuju kelas, karena bel tanda masuk sudah berbunyi.

TBC

***************

Hallo,..
Gimana part ini? Pendek nggak? Kayaknya iya sih. But, setiap aku nulis aku selalu usahain 1000+ word. Kecuali yang part-part awal itu belum sampe 1000 word.

Ok, sekian dan jangan lupa, tunggu part selanjutnya yahh..

Crazy Love [COMPLETE]Where stories live. Discover now