TwentyTwo: Semangat Ify Rio!!

8K 286 8
                                    

Terima kasih yang udah mau baca cerita ini. Silahkan vote+coment kalau berkenan.

Warning!!

Banyak typo bertebaran

@Greenlight cafe's

Aren tersenyum senang saat melihat nyawa Ify yang sudah hampir diujung tanduk. Namun tak lama, ia sedikit menggeram kesal karena Rio tiba-tiba datang dan menolong sang istri.

"Shitt! Sial banget si Rio, padahal sedikit lagi ceritanya bakalan klimaks. But gak papa, gue udah seneng karena kemungkinan besar, bayi mereka nggak bakalan selamat. Hmm kasiaan ckck hahahah"

Aren segera keluar dari persembunyian nya. Setelah mereka semua pergi meninggalkan cafe itu, Aren juga segera meninggalkan tempat tersebut. Ia tahu pasti setelah ini, Rio akan mencarinya, karena itu akan bersembunyi terlebih dahulu, hingga keadaan mulai tenang dan aman pastinya.

**********

Keesokan harinya...

Rio terbangun saat merasa sinar matahari mulai menyilaukan mata. Ia membuka mata perlahan, dan mendapati Ify sedang duduk bersandar di ranjang rumah sakit sambil tersenyum padanya.

"Pagi Kak," sapa Ify. Walau tak seceria biasanya, namun perempuan itu tetap menampakkan wajah ceria seolah tidak terjadi apa-apa.

Rio berjalan mendekati Ify dan duduk dipinggir ranjang, ia mengulurkan tangan membelai pipi Ify yang masih terdapat bekas airmata.

"Pagi sayang," balas Rio.

"Kak Rio nggak sekolah?" Tanya Ify. Rio menggeleng pelan. Ia segera menarik Ify kedalam pelukannya.

"Aku mau nemenin kamu aja disini." Jawab Rio.

"Kak, Ify nggak papa kok, Kak Rio nggak usah khawatir. Kan nanti ada Mama yang akan jagain Ify." Ucap Rio.

"Tetap aja, aku mau aku yang akan jagain kamu. Inget aku nggak suka dibantah" tegas Rio. Ify mengangguk pasrah.

Keduanya saling pandang, kemudian melempar senyum semangat. Saling memberikan semangat dan saling menguatkan.

"Makasih Kak Rio, Kakak selalu ada buat Ify, bahkan selalu kasih apa yang Ify minta. Ify sayang Kakak, kenapa Kakak nggak marah sama Ify?"

"Sama-sama, aku juga sayang sama kamu. Kenapa aku harus marah? Emangnya kamu kenapa sampek aku harus marah?" Tanya Rio menatap Ify lembut.

"Karena kita  udah kehilangan bayi kita karena Ify Kak, Ify nggak bisa jaga baby dengan baik." Lirih Ify. Ia menunduk dengan airmata yang mulai menggenang di pelupuk mata.

"Sayang, baby pergi bukan karena kamu, ini udah jalannya. Mungkin Tuhan lebih sayang sama dia, dan mungkin Tuhan ngerti. Dia pengen kamu ngelanjutin sekolah kamu, sesuai kemauan kamu sayang. Kamu pengen jadi wanita karir kan yang kerja di perusahaan kan? Karena itu Dia ngambil baby lebih cepat. Nanti, kita juga akan punya baby yang lain kok. Jangan sedih." Ucap Rio.

"Apa Mama marah sama Ify, Kak? Mama kan pengen punya cucu" tanya Ify polos.

"Mama nggak mungkin marah sama anak kesayangan Mama sendiri. Kalo soal cucu, kan nanti kalian bisa bikin lagi baby yang lain." Sambung Renatta yang berdiri didepan pintu.

Rio dan Ify kompak melihat kearah Renatta yang datang dengan membawa keranjang buah di tangannya.

"Mamaaaa" teriak Ify. Ia mengangkat tangan nya bermaksud memeluk Renatta. Renatta segera mendekat dan memeluk menantu kesayangannya itu.

"Maafin Ify yah Ma,"

"Ify nggak salah sayang. Udah ah, kenapa minta maaf terus sih? Mama bosen dengernya" ucap Renatta. Ify terkekeh pelan mendengar ucapan Ibu mertuanya.

Crazy Love [COMPLETE]Where stories live. Discover now