11

2.1K 191 11
                                    

A Story by lianacho

Happy reading ~~~
==============================

Pagi itu embun datang membawa hawa kesejukan. Hadir bersama desir angin yang membelai rerumputan. Seohyun melenguh panjang ; merentangkan kedua tangannya kearah samping sembari menguap.

Pagi yang menyenangkan baginya. Jejak embun tertinggal di kaca jendela dan dia bisa melihatnya dengan sangat jelas. Dia tersenyum, dinding hatinya menghangat melihat hal itu.

Dia mengarahkan pandangan kesegala arah dan tersadar dimana dirinya sekarang ; di ruang pribadinya! Siapa seseorang yang membawanya berbaring di sini? Apakah mungkin Kyuhyun? Seohyun membelalak tak percaya. Kaki jenjangnya bergegas meninggalkan ranjang dan melangkah membuka pintu.

"Wau! Kau terlihat bersemangat sekali hari ini."

Dia tertegun. Detik berikutnya dia mengutuk dirinya sendiri. Menyesali perbuatannya yang dengan tergesa membuka pintu, tanpa bercermin terlebih dahulu melihat wajahnya yang saat ini pasti berantakan. Dan lebih menyedihkan lagi Kyuhyun melihatnya sembari mengulum senyum. Seolah keadaannya saat ini layak mendapatkan sambutan tawa pria itu

"A-aku. Apa kau yang membawaku ke kamar? Seingatku, aku terkantuk-kantuk di atas meja semalam dan melupakan apa pun setelah itu. Mungkinkah aku berjalan sendiri?." Seohyun menerka-nerka jika dirinya melakukan hal konyol— seperti 'berjalan sendiri '. Bagaimana pun itu terdengar menggelikan dan bisa saja melukai harga dirinya. Keningnya berkerut, menunjukan keresahan.

Kyuhyun mengulum senyumnya lebih dalam. Membiarkan kalimatnya menggantung di saat Seohyun terlihat tidak sabaran menunggu penjelasannya. Gadis itu terlihat resah namun di saat yang sama terlihat lugu baginya.

"Geurae! Aku melihatmu berjalan sendiri. Ireohkae." Kyuhyun menjulurkan kedua tangannya ke depan. Meraba-raba udara kosong dihadapannya dengan mata terpejam ; berjalan layaknya zombie. "Aku ingin tidur . . . dimana kamarku? Kyuhyun-ah, mau kah kau menemaniku malam ini? Aku kesepian."

Kyuhyun terkekeh. Di balik punggung pria itu— wajah Seohyun terlihat mengenaskan. Bagaimana tidak? Seohyun nyaris terhuyung— bertumpu pada dinding pintu dengan tatapan kosong. Membayangkan jika dirinya semalam seperti apa yang Kyuhyun katakan.

Hya! Siapa saja, ku mohon katakan bahwa ini tidak benar. Harga diriku tak terselamatkan jika itu benar terjadi. Oh, lenyapkan saja aku.

-o0o-

Seohyun menarik napasnya begitu berat. Menggerakan sudut bibirnya secara perlahan kekanan dan kekiri. Kyuhyun yang duduk di hadapannya terlihat begitu nyaman menikmati secangkir kopi dan roti bakar yang telah ia sediakan. Benarkah apa yang Kyuhyun katakan tadi tentangnya? Tentangnya yang tidur sembari berjalan? Oh, jika benar – itu sangat memalukan sekali!.

"Hoi~ siapa yang kau lihat dengan tatapan mengintimidasi seperti itu?," Kyuhyun mengangkat ujung dagunya setelah menyesap secangkir kopi dan meletakkannya di atas meja.

Brak! Seohyun meletakkan sepotong roti yang berada dalam genggamannya cukup kasar. Seohyun tidak berniat memakannya sedikit pun. Pikirannya terganggu dan itu mempengaruhi selera makannya.

Kyuhyun berjengit, ia nyaris tersedak. "Hya! Apa yang salah denganmu hari ini hah?! Kau menyebalkan sekali, menatapku dengan tatapan seperti itu dan sekarang membuatku jantungan."

Seohyun mengabaikan protesan itu. Dia melipat kedua tangan di atas meja, menyadari betapa sikap Kyuhyun sangat berlebihan saat ini ; menepuk-nepuk dada sembari terbatuk-batuk. Haruskah dirinya menanggapi?

"Hya, Kyuhyun ssi? Haruskah aku mempercayai kata-katamu? Kau tahu? Aku terus memikirkan bagaimana jika aku tidur sembari berjalan, dan itu membuat selera makanku hilang. Dan kau tahu? Imajinasiku berkembang dengan cukup mudah, dan itu semakin memperburuk keadaan."

You're My Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang