10

2K 195 18
                                    

A Story by lianacho

Happy reading ~~~

==============================

Saat dirinya jauh dari gadis itu, Kyuhyun merasakan adanya setitik rindu. Namun saat selangkah lebih dekat— perasaan rindu itu bercampur sebuah kegugupan. Saat jemari tangannya telah menari-nari membuka sandi pintu apartemen— kata-kata itu kembali terngiang. Penyeselan menusuk jiwanya.

"Baiklah! Jangan menungguku lagi, itu akan lebih mudah bagiku untuk menjalani hari-hari bersamamu. Dan juga— aku ingin mengatakan ; bahwa segala bentuk kebaikan darimu akan sangat merepotkan bagiku. Jadi . . ."

Dia tertegun, muram. Meneguk ludahnya sarat.

'Jadi, tetaplah melakukannya. Tetaplah menungguku pulang karena aku akan datang untukmu. Aku ingin bergantung padamu.'

Kyuhyun memejamkan mata sejenak. Berbisik dalam hati. Mencoba mencari kekuatan untuk hatinya jika memikirkan kemungkinan buruk yang terjadi setelah pintu apartemen itu terbuka. Semoga gadis itu benar menunggunya.

***

Ada yang mengetuk dinding hatinya. Membuatnya tersadar dan membuka kedua matanya perlahan-lahan. Dia merasakan langkah kaki pria itu di sekitarnya. Udara malam menghantarkan wangi tubuh pria itu menerjang sukmanya. Membuat darahnya berdesir hebat bersama letupan yang tiada berkesudahan di dasar hatinya.

Pria itu datang. Segaris senyum nampak merona di wajah Seohyun. Ya. Wanita itu merasakan kehadiran suaminya. Dia bangkit dari duduknya, membalikan badan hingga hazzle coklatnya bertemu iris hitam pria itu. Tatapan mereka bertemu begitu saja, namun dengan cepat pria itu memalingkan wajah darinya.

"Kyuhyun ssi . . . selamat datang dan kembali ke rumah."

***

Kyuhyun menatap punggung itu cukup lama. Dia berharap bahwa kehadirannya di sadari oleh gadis itu. Dia termenung memikirkan cara untuk melakukannya. Namun di saat yang sama gadis itu berbalik begitu saja. Membuat pandangan mereka bertemu— hingga membuatnya memalingkan wajah begitu cepat. Tidak! Bukan karena dia tidak ingin menatap mata gadis itu. Dia begitu gugup dan belum siap menerima bahwa gadis itu akan mengetahui apa yang tengah ia lakukan. Ya. Dia yang telah mengamati gadis itu secara diam-diam.

"Kyuhyun ssi . . . selamat datang dan kembali ke rumah."

Di balik sapaan hangat itu, Kyuhyun menyadari ada rasa gugup yang terselip di dalamnya. Bagaimana tidak? Bukankah kemarin dia telah melarang secara keras agar gadis itu tidak menunggunya lagi? Mungkin kah gadis itu berubah pikiran?

"Ne" Kyuhyun menunduk sejenak, menarik napas menetralkan kegugupannya. Dia harus terlihat dingin seperti biasanya. "kau – belum tidur?." Terselip curahan perhatian, dan juga penyesalan dari pancaran mata Kyuhyun yang tulus.

Seohyun menggeleng dan tersenyum lemah.

"Belum."

Perasaan seperti apa ini? Runtuk Kyuhyun di dalam hatinya. Sebuah kegugupan menyelimutinya. Dia menunggu suara gadis itu lagi. Ya. Dia ingin mendengar apa pun yang gadis itu katakan.

"Waeyo?."

Kyuhyun menikmati setiap detik kegugupannya. Mungkinkah Seohyun tengah menunggunya? Seohyun menunduk sesaat kemudian memalingkan wajah darinya. "Aku menunggumu."

Dalam kegugupan itu, Kyuhyun merasakan ada hawa sejuk yang merasuk ke dalam jiwanya. Berpadu bersama desir darahnya yang menghangat.

"ada hal yang ingin ku sampaikan. Dan ku harap kau bersedia meluangkan waktumu untuk mendengarnya."

You're My Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang