8

2K 200 15
                                    

A Story by lianacho

Happy reading ~~~

==============================

-o0o-

Kyuhyun keluar dari kamar mandi dengan mengenakan singlet putih beserta celana kain berwarna senada. Mengeringkan rambutnya yang basah— sehabis keramas menggunakan handuk yang melingkar di leher. Rambut hitam ikalnya terlihat berantakan bersama tetesan air yang terjatuh, dan ia melangkah kearah meja makan ; melihat dua potong roti bakar dan secangkir kopi di sana.

'Ini mudah dan tidak merepotkan. Selamat mencoba^^'

Kyuhyun tak sadar jika bibirnya kini menorehkan segaris senyum, melihat beberapa kata yang di tulis dalam selembar kertas berukuran kecil yang berada di atas meja.

"Arghhhh sial!."

Sontak Kyuhyun menoleh dan beranjak hingga langkahnya terhenti di ambang pintu dapur, tak jauh dari letak meja makan yang beberapa saat lalu ia naungi.

"Kau baik-baik saja?." Ada guratan emosi seperti kekhawatiran di wajahnya, menatap Seohyun yang kini memunggunginya sedangkan tangan gadis itu tengah terkibas di udara.

"N-ne, gweanchanayo." Cukup lama hingga Seohyun berbalik padanya, memamerkan senyum lebar yang terlihat di paksakan.

. . .

"Pa-pagi Kyuhyun ssi."

Kyuhyun mengangguk singkat, namun rasa khawatirnya melebihi apa yang kini tengah Seohyun lakukan padanya ; berbasa-basi. "Benar kau baik-baik saja? Aku mendengarmu berteriak tadi." Selidiknya lagi.

Seohyun menyembunyikan kedua tangannya di balik punggung, menyandarkan tubuhnya di dinding wastafel. "Aku hanya mendapat beberapa kesulitan saat mencuci beberapa bahan makanan, terdapat ulat dan . . . dan itu mengerikan." Lagi-lagi Seohyun menorehkan senyum yang terlihat begitu bodoh, sesekali meringis, terkesan gugup dengan iris mata yang menyimpan kepedihan.

Kyuhyun mengangguk, seakan menerima penjelasan itu, namun wajahnya masih menyimpan tanya.

"Kau . . . sudah mencoba roti yang ku siapkan?" Seohyun menahan napasnya, menunggu jawaban Kyuhyun.

"Sudah." Balas pria itu begitu singkat.

"Itu mudah, dan aku tidak keberatan untuk melakukannya." Seohyun kembali terkeh tanpa ada rasa humor.

"Ne, bukankah sudah kau katakan lewat memo di atas meja?."

Seohyun tersenyum, membuat garis matanya tertarik hingga semburat kemerahan muncul menghiasi pipinya.

"Kau tidak keberatan, kan . . . jika aku menyiapkan itu untukmu?."

Kyuhyun terdiam untuk waktu yang lama, berbicara kepada hati kecilnya tentang kebaikan hati seorang gadis yang memperhatikan keadaannya. Haruskah ia menolak atau mungkin menerimanya?

"Anni." Kyuhyun masih memiliki hati nurani untuk tidak membuat gadis itu kecewa. Dia mulai mengubah pemikiran bahwa bersama gadis itu, melakukan sesuatu untuknya, atau hal yang gadis itu lakukan untuknya ; yang merupakan sebuah beban kini mencoba untuk belajar menghargainya. Ya. Sesederhana itu.

Seohyun seperti mendapatkan angin segar, harapannya telah kembali dan ia menghentikan langkah Kyuhyun setelah pria itu mencoba beranjak.

"Aku ingin belajar membuat beberapa masakan hari ini. Jika kau tidak keberatan . . . aku ingin kau mencobanya."

Seohyun menunggu cukup lama hingga Kyuhyun menjawab permintaannya, membuat perasaan menyesal meraup udara segar yang ia rasakan beberapa saat lalu. Mungkinkah keserakahannya kembali menyakiti pria itu?

You're My Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang