1

7.2K 310 22
                                    

A story By lianacho

Di balik batang pohon itu Seohyun menatap seorang pria yang tengah duduk di bangku kayu— di bawah pohon maple yang membelakangi sebuah danau. Ia tersenyum, memandang pria itu dengan tanpa ada rasa lelah, seolah itu merupakan satu hal yang menyenangkan untuknya. Ya, tentu saja. Diantara kabut tipis yang menyelimuti permukaan danau, serta wangi embun dan tanah basah yang tertangkup diantara rerumputan dan ranting pohon— dia kembali mengukir senyumnya. Mengulumnya kedalam dengan naungan mata yang teduh.

"Hyun, hampiri saja dia. Jangan hanya menatapnya. Katakan perasaanmu, mungkin saja dia memiliki rasa yang sama terhadapmu."
"Kurasa aku tidak memiliki keberanian, Byul. Aku tidak bisa mengontrol diriku. Hanya dengan seperti ini— hanya dengan memandangnya dari jarak jauh seperti ini— aku merasa begitu gugup. Aku takut dia akan menyadari itu jika ku hampiri dia."

"Astaga Hyun! Kau akan menyesal jika tidak mengatakannya."

Tubuh Seohyun menyembul dari balik batang pohon karena sebuah dorongan dari tangan Byul Hee.

"Ya, Kim Byul Hee! Apa yang kau lakukan?!." Seohyun terlihat kesal dan juga malu di waktu yang sama. Bagaimana tidak, jika saat ini— pria berkacamata bening itu— yang ia perhatikan sejak tadi kini nampak terganggu dan menatap heran kearah mereka.

"Kau diam tidak akan membuatnya mengetahui perasaanmu. Sekarang saatnya, hampiri dia Hyun. Dia terlanjur menangkap basah perbuatanmu."

Kim Byul Hee mendesis pelan, begitu gemas dan juga sedikit tidak sabaran akan tingkah malu-malu sahabatnya. Gadis bermarga Kim itu—dengan tanpa ada rasa bersalah sedikit pun mendorong kembali tubuh Seohyun dan membuat pria yang di tatap gadis itu melihat jauh lebih heran kearah mereka. Oh, baiklah, sepertinya Seohyun harus menghampiri pria itu. Tiada salahnya untuk mencoba. Seohyun membuang napas, dan melangkah dengan rasa gugup yang menemani setiap pacuan langkahnya.

-o0o-

"Hai, Kyuhyun ssi." Seohyun tersenyum begitu janggal, berusaha keras menyembunyikan kegugupannya.

Pria itu—Cho Kyuhyun, melepas kaca mata bacanya, dan menutup sebuah buku yang baru saja ia baca sebelum gadis yang kini berdiri di hadapannya muncul.

"Oh, hai. Kau juga ingin duduk di sini?."

"Ti- ah, iya. Sepertinya. Apa aku mengganggumu?."

Seohyun bertanya dengan malu-malu, dengan wajah yang menyemai merah dan terlihat menggemaskan di mata Kyuhyun.

"Tidak. Aku tengah menanti seseorang. Apa kau juga sedang melakukannya?." Cho Kyuhyun menggeser duduknya, memberi ruang kepada gadis dengan rambut terjalin kebagian samping itu untuk mendapati tempat yang nyaman di sampingnya.

"A-aku. Sebenarnya- aku- ingin mengatakan satu hal padamu."

Cho Kyuhyun merasa terkejut, kemudian terkekeh begitu nyaring. Gadis di sampingnya begitu konyol. Selalu merunduk, dan hanya sesekali ingin menatapnya. Dan lagi, setiap membuka suara— gadis itu selalu terbata. Tiada hal yang mengganggu dan merepotkannya akan hal itu, hanya saja— ia merasa gemas dengan tingka polos gadis itu.

"Katakan saja, aku tidak akan marah sampai-sampai membuatmu terus tertunduk dan terbata seperti sebelumnya."

Seohyun sontak mengangkat wajah dan tersenyum bodoh.

"Apa kau terganggu?."

Seohyun meremas ke sepuluh jari tangannya. Ah, lucu sekali.

"Eum, tidak juga. Jika kau merasa nyaman dengan cara seperti itu, aku tidak akan mengatakan hal aneh lagi."

Cho Kyuhyun tersenyum ramah— yang perlahan-lahan tanpa sadar mengubur kegugupan yang tengah Seohyun rasakan.

Seohyun kembali mengulum senyumnya.
Detik berlalu hingga menjadikannya menit. Seohyun masih berusaha keras menaik turunkan napasnya, mengontrol diri, jika saja waktu seperti ini akan merusak mentalnya. Setidaknya ia harus menyiapkan hati terlebih dahulu sebelum mendengar jawabar dari Cho Kyuhyun.

You're My Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang