12

2.1K 238 23
                                    

Secangkir teh hangat menemani pagiku, cuaca yang dingin sangat mendukung untuk meminum teh hangat dengan perasan lime. Sudah 3 hari berlalu kejadian Leo di tusuk dan sudah 2 hari aku bekerja tanpa Angel di ruanganku. Jujur, sampai saat ini aku menghawatirkan keadaan Leo, pasalnya Leo belum keluar dari rumah sakit, aku ingin menjenguknya tapi apa daya diriku yang selalu di suguhkan beberapa tumpukan berkas-berkas yang sangat tebal dan menyita waktuku.

Selama 2 hari bekerja, ruangan ini begitu sepi, biasanya Angel selalu berbicara atau bernyanyi, tapi sekarang ia sibuk mengurus kekasihnya yang sedang sakit. Sebenarnya aku merasa bingung, setiap aku diam menunggu berkas yang harus ku kerjakan aku selalu memikirkan Leo, padahal itu sangat salah karna faktanya Leo kekasih dari temanku. Aku tidak ingin di cap sebagai teman makan teman.

Aku mengambil ponselku di atas meja, jariku menekan icon music, dan kemudaian menekan lagu Justin Bieber Ft. Halsey - The Feeling. Alunan merdu Justin berhasil membuat diriku tenang, membuatku menikmati setiap nadanya.

Can't get out of my head and i need you to save me.
If i am delusional then maybe i'm crazy.
In love with you, am i in love with you?
Or am i in love with the feeling?

Aku membuka mataku saat lantunan lirik itu terdengar di telingaku, pikiranku terpusat pada Leo. Bagaimana mungkin? Ayolah Blue, untuk apa perasaan ini kau pendam?

Deringan ponselku menghentikan lagu Justin, tertera nama Angel di layar ponselku. Sedikit bingung, aku menghembuskan nafasku dan mengangkat panggilan darinya.

"Ya Angel, ada apa?"

"Blue, apa kau di kantor?" Angel sedikit berteriak karna suasana di sana sangat ribut.

"Ya aku di kantor. Ada apa?" tanyaku sedikit menjauhkan ponselku dari kupingku.

"Bisa kau datang ke rumah sakit? Aku memerlukan bantuanmu," ucapnya masih berteriak, "pekerjaanmu sudah selesai, Jack memberiku laporan."

Oh benarkah? Seharusnya Jack memberitahuku agar aku bisa tidur sebentar di ruanganku. Tapi kebetulan Angel menghubungiku apa yang harus aku lakukan? Terima atau tolak?

Ayolah Blue, temanmu hanya meminta tolong padamu, bukankah setiap orang yang memerlukan pertolongan kita harus bantu sebisa kita? Baiklah aku akan membantunya hanya sekedar atasan dan bawahan.

"Aku berangkat sekarang."

*

Aku menerobos orang-orang yang berkumpul di lobby, aku memasuki lift dan menekan angka 4, Angel mengirim pesan bahwa ruangan Leo pindah dan sekarang berada di lantai 4 lily. Sedikit bosan karna lift berhenti di lantai 2 karna seseorang ingin bergabung, aku mengambil ponselku di tasku dan aku baru ingat setelah menerima telepon dari Angel aku mengaktifkan mode pesawat. Aku menonaktifkan mode pesawat dan langsung masuk 5 pesan, jariku membuka inbox dan terkekeh geli saat melihat Mike mengirimiku pesan.

Mike:
Blue di manakah kau berada?
Rindu hati ingin berjumpa.

Mike:
Bluee aku lapar :'(
Kau hanya membuat 2 omelet dan 1 sosis panggang.
Itu tidak cukup untukku.

Benarkah? Sekarung itukah perutmu, Mike?

Mike:
Blue.
Aku memasak dan hasilnya gosong.
Jadi stock makanan kita menipis :'(

Mike:
Blueeeee.
Apa kau begitu sibuk di kantor?
Hingga pesanku selalu di abaikan?
Apa kau tidak punya perasaan? Meninggalkan sepupumu yang kelaparan ini?

STAY || H.S✔Onde as histórias ganham vida. Descobre agora