1

150K 7.3K 97
                                    

Acara pertunangan diadakan dengan sederhana. Tidak terlalu meriah namun tetap berkelas. Para tamu yang datang sangat terbatas. Hanya sanak saudara dan keluarga bangsawan saja yang datang. William Zacrie dan Riana Rosalina Zacrie sudah menyiapkan hari pertunangan putri mereka dengan sangat matang. Baik dari segi waktu, design interior, maupun menu makanan yang di sajikan, benar-benar disiapkan dengan sempurna. Para tamu turut bahagia atas pertunangan Carissa Valeria Zacrie dengan lelaki bernama Varrel David Barnaby.

Carissa menatap cincin yang baru disematkan di jari manisnya oleh lelaki yang baru dilihatnya beberapa menit lalu. Tidak ada rasa bahagia sedikit pun di dalam hatinya. Carissa bahkan ingin melepas cincin itu secepatnya.

"Kau sangat cantik," puji Varrel sembari merangkul pinggang Carissa.

Mata coklat lelaki itu menatap Carissa dengan senyuman. Namun Carissa terlihat tidak nyaman berdekatan dengan lelaki itu. Carissa bahkan tidak mengingat nama lelaki itu dengan baik.

"Aku mau ke toilet." Carissa melepas rangkulan Varrel dengan paksa, lalu melangkah dengan cepat, menjauhi keramaian. Berusaha menghindar dari bodyguard yang terus mengawasinya.

Carissa baru mengingat nama lelaki itu, saat melihat papan bunga ucapan selamat yang tercantum nama Carissa dengan lelaki itu. Varrel David Barnaby.

Melihat itu, membuatnya merasa mual dan tidak ingin berlama-lama menatapnya. Carissa bahkan tidak mengenal siapa sebenarnya Varrel. Bagaimana mungkin pertunangan ini berjalan dengan baik, sedangkan mereka tidak saling mengenal satu sama lain. Carissa sangat membenci semua kebohongan ini.

Tiba-tiba langkahnya berhenti saat melihat pintu utama mansion terbuka. Untuk pertama kalinya, Carissa melihat pintu itu terbuka dengan lebar. Pemandangan di luar sana cukup membuatnya terpana.

Tubuhnya bergerak begitu saja menuju pintu itu. Baru beberapa langkah saja, dua bodyguard bertubuh besar menghalanginya. "Maaf, lady. Anda tidak bisa keluar," ucap salah satu dari mereka.

Carissa mengernyit. "Aku sudah bertunangan. Biarkan aku pergi," pintanya, berusaha menerobos kedua pria itu, namun usahanya gagal. Bodyguard itu tetap menghalangi jalannya.

"Tidak bisa, lady. Ini perintah dari Yang Mulia," tegas mereka.

"Apa?" Carissa menatap kedua pria itu dengan pandangan tidak percaya. Bukankah mereka sudah berjanji, Carissa bisa keluar mansion setelah ia bertunangan?

"Ada apa ini?" Varrel datang menghampiri mereka.

"Maaf, tuan. Lady berusaha untuk keluar dari gedung ini dan kami menahannya sesuai dengan perintah Yang Mulia," jelas salah satu dari mereka.

Varrel memerintahkan kedua bodyguard untuk pergi, lalu menatap Carissa. "Apa sebegitu besarnya keinginanmu untuk melihat dunia luar?"

"Bukan urusanmu." Carissa hendak pergi namun lengannya dicekal dan ditarik hingga tubuh mereka bertabrakan.

"Kau tunanganku. Tentu saja itu urusanku. Aku akan memberi kebebasan padamu--" Varrel menyentuh wajah mulus Carissa sejenak, "di kamarku," lanjutnya.

Carissa menatap Varrel tidak percaya. Tidak menyangka bisa bertunangan dengan lelaki tidak beradab seperti itu. Carissa berusaha melepas cekalan di pergelangan tangannya, namun kekuatannya tidak sebanding dengan lelaki itu. Pergelangan tangannya terasa perih, akibat cekalan yang sangat kuat. "Lepaskan aku," desis Carissa.

"Tersenyumlah, kalau kau tidak menginginkan hal itu terjadi sekarang," ancam Varrel dengan berbisik sembari tersenyum, saat para tamu menatap mereka. Carissa terpaksa menuruti perintah lelaki itu dan memberi senyum kepada para tamu.

MY MYSTERIOUS BODYGUARDWhere stories live. Discover now