#21

1.4K 39 0
                                    

"Cepatan Rin!" Teriak gue dari bawah ke Erinda yang sudah sedari tadi berdandan dikamar.

"Sabar dong, orang sabar disayang pacar" jawab Erinda dengan tawa.

"Udah disayang kok, cepat ah!" Gue menarik tangan Erinda yang baru turun dari tangga dengan Ransel yang dia bawa begitupun gue.

"Adekku sayang, gue pergi dulu. Jaga rumah yah" pamit gue ke Dean yang duduk dikursi dapur, dengan roti coklat dimulutnya.

"Hati-hati. Awas gak balik lagi!" Dean melambai lalu melanjutkan lagi makannya. Dengan Bibi disampingnya ikut melambai.

"Yuk!" Ajak gue Ke Erinda dan yang menutup pintu.

Gue naik taksi kesekolah, karna mobil yang gak mungkin gue bawa kesekolah dan ditinggal selama 3 hari.

Ckrek..

Gue menoleh ke Erinda yang mengambil foto dirinya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue menoleh ke Erinda yang mengambil foto dirinya sendiri. Dengan syal putihnya dan kaca mata. Gue dan Erinda hanya memakai jaket dan denim pendek. Jika sudah sampai disekolah gue akan membuka jaket dengan baju hitam didalamnya. Tapi Erinda memakai baju biru didalamnya tapi akan dibuka juga  karna memang para siswa disuruh memakai baju hitam saat pergi agar serasi.

"Foto mulu lo!" Kata gue lalu memeriksa ransel.

"Gak ada yang lupa?" Tanya Erinda memeriksa isi ranselnya.

"No" jawab gue juga memeriksa ransel.

Gue melihat jam tangan hitam merek swiss yang bertengker ditangan kiri gue, dan jam sudah menunjukkan pukul setengah 9. Kalo gue gak cepet bisa-bisa pak kumis bakalan nyuruh gue nyuci mobil bus.

"Wahh semua udah pada ngumpul" ucap gue yang baru keluar dari taksi dan melihat gerbang sekolah yang sudah sangat ramai, beberap bus juga sudah terparkir.

"Bayar taksinya!" Kata gue lalu meninggalkan Erinda untuk mencari Michel.

"Gue lagi kan!"

Gue melihat sekeliling untuk mencari Michel dan juga mencari barisan kelas gue, agak susah mencarinya karna para siswa yang baru datang dan masih berhamburan. Gue dan Erinda pergi keWc untuk membuka jaket dan baju Erinda.

"Anak 11 ipa kesini" kata seorang guru wali kelasku yang menggunaka toa. Gue mengikuti suara itu berasal untuk mengikuti barisan dan tidak ketinggalan.

"Anak 11 ips disini!" Suara pak guru wali kelas ips 1 terdengar dari bus yang berada tak jauh dari bus kami.

"12 ipa kesini"

"Michel?" Gue mencoba menjitjit untuk melihat Michel dari arah suara itu. Terlihat seorang cowo tampan dengan jaket abu-abu. Gue terhenyu melihat ketampanan Michel walau dari jauh, dia seperti bersinar dari seluruh keremunan ini.

"Archy Amary?" Absen seorang guru membunyarkan lamunan gue.

" i-ya"

"Jangan lamun Archy!" Semua mata anak ipa tertuju ke gue yang sedari tadi melamun.

1 menit 20 detikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang