Aku ingin berubah.
Aku tidak membutuhkan cinta dan perasaan sentimental lainnya.
Yang kuinginkan sekarang adalah membuang status keperawananku. Dan aku sudah menemukan seorang pria hebat untuk itu, jadi...
"Pak Direktur Lyon, maukah anda menyentuhku...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aku ingin berubah.
Aku tidak membutuhkan cinta dan perasaan sentimental lainnya.
Yang kuinginkan sekarang adalah membuang status keperawananku. Dan aku sudah menemukan seorang pria hebat untuk itu, jadi...
"Pak Direktur Lyon, maukah anda menyentuhku walau cuma sekali?"
Lyon menatapnya datar, tidak terbaca yang ada dalam pikirannya, apakah pria itu berpikir ia lancang, tidak tahu malu atau sedang memikirkan ke bagian mana ia akan dimutasikan olehnya.
Gerakan mobil yang mereka naiki berhenti, menandakan bahwa mereka telah sampai di tujuan mereka, kantor. Tanpa kata Lyon turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam gedung tanpa mengatakan apapun padanya.
ooOOoo
"Direktur IT kita ganteng banget ya..."
"Macho tenan..."
"Kabarnya pak Lyon sebelumnya bekerja di perusahaan di Amrik dan sukses melipatgandakan laba mereka dalam jangka waktu dua tahun."
"Beruntungnya Nidya bisa bekerja sebagai sekretaris pak Lyon, karena staff IT semuanya pria, kecuali dia."
"Tapi aku tidak mau menjadi Nidya."
"Hah? Kenapa?"
"Apa kau tidak lihat bagaimana penampilannya? Menurut para pria di gedung ini, Nidya termasuk daftar wanita yang ga mau didekati dan susah."
"Kasihan sekali dia..."
ooOOoo
Nidya berjalan di belakang Lyon sambil menundukkan kepalanya. Dia mendengar percakapan teman-teman kantor namun beda divisinya itu, rasa malu dan rendah diri menghinggapinya.
'Lagipula sudah minta disentuh oleh pria hebat namun diabaikan....bagaimana aku bisa menghadapinya nanti,' pikirnya dalam hati.
ooOOoo
"Apa jadwal saya selanjutnya?" tanya Lyon, langkahnya terhenti di depan pintu ruangannya.
"Jam 3 ada meeting dengan perwakilan PT Joy Game untuk membahas musik yang akan digunakan di game mereka, itu saja."
"Hm..." jawab Lyon kemudian membuka pintu dan berjalan masuk ke dalam ruangannya.
ooOOoo
Kabar mengenai ketampanan Lyon Wisnu pasti telah sampai ke telinga perwakilan PT Joy Game, karenanya perwakilan yang datang adalah seorang wanita cantik dan berpakaian sexy didampingi oleh dua orang lelaki berpakaian resmi.
Hati Nidya semakin menciut melihat dan mengingat wanita-wanita cantik dan sexy yang datang ke kantornya untuk menemui Lyon dengan alasan pekerjaan.
Tidak ada satupun sinyal ketertarikan maupun godaan terang-terangan yang ditanggapi oleh Lyon. Dengan ahli dia selalu mengalihkannya kepada pekerjaan yang sedang mereka bahas.
'Well...wanita cantik dan sexy saja tidak ditanggapi apalagi kau Nidya...poor you...' kata Nidya dalam hati.
ooOOoo
Jam akhirnya menunjukkan jam 5 sore. Waktunya pulang, Nidya segera merapihkan meja kerjanya, menyimpan berkas-berkas penting ke dalam filing cabinet dan menguncinya. Setelah selesai, dengan ragu ia berjalan ke arah pintu kantor Lyon. Dia harus pamit pada bos nya bagaimanapun juga. Di depan pintu, sambil menggigit bibir dan tangan gemetar iapun memaksa dirinya mengetuk pintu itu.
Tok tok
"Masuk," jawab Lyon dari balik pintu.
Nidya memegang handle pintu dan memutarnya kemudian mendorong pintu hingga terbuka setengah. Dia menjulurkan kepalanya untuk melihat keberadaan Lyon yang sedang duduk di balik meja kebesarannya.
"Pak Direktur, saya..."
"Masuk Nidya..." potong Lyon.
Nidya dengan ragu membuka pintu yang masih ia pegang lebih lebar dan berjalan masuk dengan pelan.
"Tutup pintunya," perintah Lyon melihat pintu yang masih terbuka setengah, dan kemudian didorong menutup oleh Nidya.
"Mulai besok....gerai rambutmu..." kata Lyon seraya menunjuk pada rambut Nidya yang selalu diikat ke belakang, "atau ganti model rambut, jangan model itu-itu terus."
Nidya terperangah mendengarnya. Direkturnya yang tidak banyak bicara kecuali masalah pekerjaan sekarang mempermasalahkan penampilannya?
"Saya tahu kamu kaku dan tidak gampangan, tapi saya tidak mau kamu yang 'susah didekati'."