Chapter 4 : Tegang...

Start from the beginning
                                    

"Sa-saya..." seorang gadis dengan kacamata tebal mengangkat tangannya, takut.

Kenzo berjalan menghampiri Salsa dan berhenti tepat di hadapannya.

"Benar kau bernama Salsa Hefner?"

"I-iya."

"Tidak perlu takut, aku hanya ingin meminta sesuatu darimu."

"Sesuatu? Dariku?"

"Aku dengar, ayahmu pemilik Luxury Movie? Benar begitu?"

"I-iya, memangnya ada apa?"

Kenzo menarik kursi di sampingnya, lalu mendekatkannya pada Salsa. Sementara, Salsa tampak semakin gugup dengan wajah merah padam.

Bagaimana tidak gugup? Kenzo, senior tampan yang digilai para gadis di kampus ini berada begitu dekat dengannya. Saat Salsa menoleh ke sekeliling, nampak wajah penuh kecemburuan dari para teman sekelasnya, karena Salsa begitu beruntung mendapat perhatian dari Kenzo.

"Boleh aku menggunakan salah satu ruangan itu malam ini? Berapapun harga sewanya, aku akan membayarnya."

"Ehm..."

"Ayolah, aku mohon." Kenzo meraih tangan Salsa, berniat memohon padanya.

Salsa terkejut bukan main. Tangannya baru saja digenggam oleh tangan hangat Kenzo. Tatapan tak kalah serius di tunjukkan oleh para siswi di belakangnya dengan pekikan histeris.

"Ba-baiklah..."

"Terima kasih." Kenzo mengulum senyum. Dia kembali berdiri, lalu merogoh saku celananya.

Kenzo membuka dompetnya dan mengeluarkan sebuah kartu kecil pada Salsa.

"Hubungi aku, jika kau sudah mendapatkan ijinnya."

"I-iya,"

"Bagus." Kenzo melayangkan senyum di wajah tampannya pada Salsa, sebelum akhirnya melangkah pergi meninggalkan kelas.

***

Kenzo melemparkan tasnya di jok belakang, berniat masuk ke dalam mobil, namun suara Tom berhasil memecah ketenangannya.

"Kenzo!"

"Apa lagi?"

"Belum juga bilang, nada suaramu sudah membuatku kesal."

"Apa? Cepat katakan." Sahut Kenzo tak sabar.

"Pelatih baru saja menelpon, latihan di ajukan sore ini."

Lagi?

"Tidak. Aku tidak bisa." Kenzo mengerutkan dahinya. Sudah cukup janjinya dia langgar karena ini.

"Kenapa begitu?"

"Tidak bisakah aku absen untuk hari ini?"

"Kau kapten, bagaimana..."

"Aku juga punya kehidupan pribadi yang tidak bisa aku abaikan terus menerus." Kenzo mulai berang.

"Bullshit! Jangan bilang karena gadis manja—" Sebelum Tom dapat menyelesaikan makiannya, Kenzo sudah meraih kerah leher Tom.

"Tutup mulutmu, Tom. Aku tidak suka kau menghina Angel!" Kenzo melepaskan cengkeramannya ketika wajah Tom berubah merah karena kehabisan udara.

Tom menyeka lehernya dengan wajah pucat.

"Aku keluar." Kenzo meraih tas di jok, lalu merogoh isi tasnya. Dia mengeluarkan sebuah pin merah, bertuliskan kapten lalu dilemparkannya pada Tom.

"Ke-keluar?" Tom bertanya dengan ekspresi terkejut.

Kenzo masuk mobil, mengabaikan keterkejutan Tom. Dia menginjak pedal gas dan melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.

***

Setengah jam perjalanan, membuat Kenzo lelah. Tidak seperti biasanya, Kenzo membiarkan mobilnya berada di depan halaman. Moodnya saat ini dalam status berbahaya.

Kenzo menanggalkan jaketnya dan merebahkan tubuhnya di sofa. Mencoba mengistirahatkan tubuh dan pikirannya yang terasa melelahkan.

Suara langkah kaki yang semakin dekat membuat Kenzo kembali membuka mata. Laki-laki itu bangun dan menoleh ke arah sumber suara.

Angel menuruni tangga tanpa menoleh sedikitpun pada Kenzo. Gadis dengan hot pants itu berjalan mendekati mini bar, yang berada tak jauh dari tempat duduk Kenzo.

Kenzo berdiri dan mengikutinya dari belakang.

"Kenapa diam?"

Masih tanpa suara, Angel membuka lemari es, meraih sebotol jus jeruk kesukaan Angel. Dia menuangkannya ke dalam gelas bersih yang berada di atas meja.

"Aku bertanya padamu." Kenzo meraih gelas dari tangan Angel.

Angel menggigit bibir bawahnya. Berusaha untuk mengabaikan Kenzo, Angel kembali mengambil gelas di dalam rak.

Baru saja meraihnya, Kenzo kembali mengambilnya. Namun, kali ini laki-laki itu melemparkanya hingga suara pecahan kaca itu menggema.

Prang!

"Apa kau bisu?!"

Angel mundur hingga punggungnya menempel di pintu lemari pendingin. Wajahnya pucat pasi. Kenapa Kenzo marah? Bukankah Angel yang seharusnya marah?

--TBC--

Susah ada versi cetak dan ebook ya ...

Klaim di atas dapat potongan harga ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Klaim di atas dapat potongan harga ya .. jadi 16.500 ...

500

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Spoiled Angel [21+] | ENDWhere stories live. Discover now