13. Let Me Breath

44.1K 5.3K 1.9K
                                    

"Serius? Lo mau beli makanan sebanyak ini?" tanya Olivia saat melihat Oliver yang memasukkan banyak sekali makanan ringan ke dalam keranjang belanjaan. Ya, saat ini mereka sedang berada di minimarket. Tadinya, Olivia menawari lelaki itu, untuk menyuruhnya membeli makanan, karena ia tidak tega sekali melihat wajah Oliver yang lesu akibat mabuk.

Namun, lelaki itu memaksanya untuk ikut, karena ia berkata bahwa dirinya tidak mabuk. Lelaki itu sangat keras kepala sekali yang membuat Olivia jengkel, dan mengizinkan Oliver untuk ikut dengannya. Untung saja, kakinya telah mendingan, jadi Olivia tidak menyusahkan Oliver.

Sebelum ke kasir, Oliver mengambil sebuah susu bergambar beruang 3 kaleng beserta minuman bersoda 4, yang membuat Olivia melongo melihatnya. Saat sang kasir menyebutkan total harga yang harus dibayar Oliver, lelaki itu memberikan sebuah kartu, dan mengambilnya kembali.

Ia menyuruh Olivia memegang kantong belanjaan Oliver, sedangkan lelaki itu meminum susu bergambar beruang yang dibelinya. Hal itu Oliver lakukan agar ia tidak mabuk. Oliver melangkahkan kaki dan memasuki sebuah gedung kosong di depan minimarket yang membuat Olivia bertanya-tanya.

Sungguh, Olivia sangat takut.

Menaiki tangga, Olivia melihat keadaan sekitarnya, gedung ini seperti habis terkena kebakaran. Banyak sekali benda-benda yang sudah menjadi arang, apalagi saat Olivia melihat penampilan dari luar gedung ini, persis seperti film-film horor yang ditontonnya. Ia jadi was-was terhadap Oliver sekarang, karena lelaki itu tidak banyak bicara sedari tadi.

Dugaan Olivia kali ini salah, karena pasalnya Oliver mengajaknya ke bagian teratas gedung ini. Angin malam membelai rambut perempuan itu, yang membuat Olivia merasa tenang. Duduk di salah satu pinggiran gedung dengan kaki yang menggantung ke bawah merupakan hal yang dilakukan Oliver.

Olivia duduk di sebelah lelaki itu. Melakukan hal yang sama dengan Oliver, menatap cantiknya kerlap-kerlip kota di malam hari.

"Gue suka duduk di atap gedung, kalo lagi butuh ketenangan." ujar Oliver memulai pembicaraan.

Perempuan itu diam. Oliver di dunia nyata tidak jauh beda dengan yang ia alami di mimpinya. Oliver seorang badboy, dan suka duduk di atap apabila ia sedang butuh ketenangan. Paling, sifatnya jauh lebih baik disini, karena ia rajin dan ramah kalau menurut sudut pandang Olivia.

"Jadi, gimana soal permintaan Alisha?" tanya Olivia langsung pada intinya.

"Lo buru-buru amat, kayaknya lo ngebet banget jadi pacar gue." ujar Oliver terkekeh.

Sifatnya yang receh telah kembali, tidak ada guratan dingin di wajahnya, berterima kasihlah kepada susu beruang itu, karena berkatnya Oliver telah kembali seperti semula. Sesekali Oliver harus mencoba susu Milo, pasti lelaki itu sudah gila sekarang, seperti Kakaknya.

Oliver merampas kantong belanjaan yang dipegang Olivia. Ia mengambil makanan ringan yang dibelinya tadi, lalu memakannya. Disamping itu, Olivia mengambil ponsel yang berada di tasnya, dan membuka aplikasi perpesanannya. Fino mengirimnya pesan lima jam yang lalu. Dengan senyum-senyum, Olivia membukanya.

Dafino : ANJIR OLIVIA

Dafino : MICHAEL KE BALI SAMA CRYSTAL CUY, PACAR GUE JUGA DIAJAK SAMA MEREKA

Dafino :

Dafino :

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
Meet In the Real LifeWo Geschichten leben. Entdecke jetzt