chapter 13

942 4 0
                                    

Kevin's View:

Setelah Kevin menutup pintu apatmentnya, dan duduk disalah satu sofa yang berada di ruangan apartmentnya. Sofa itu berwarna hitam dan panjang. Kalau dilihat lebih jauh, sofa tersebut merupakan benda yang paling besar yang berada di apartmentnya. Apartmentnya masih terlihat kosong dan tidak banyak barang-barang. Kevin memang tidak terlalu menyukai sesuatu yang terlihat ramai.

Kevin mengingat kembali kejadian yang baru saja ia alami. Bertemu dengan perempuan yang sebenarnya sudah Kevin ketahui siapa perempuan itu. Sebelum Thata sampai di tempat ini, Kevin sudah mendengar kabar tentang seseorang yang akan menempati kamar di depan kamarnya. Seseorang itu berasal dari Indonesia dan merupakan model terkenal, membuat Kevin dengan mudah mengetahui siapa tetangga barunya itu.

Teringat dengan perkataan Thata sebelumnya mengenai cinta pertamanya, membuat Kevin kembali teringat dengan cinta pertamanya sendiri.

Saat itu merupakan musim dingin di kota Seoul. Salju yang turun begitu indah. Kevin yang baru saja menyelesaikan tugas piketnya ingin segera kembali ke rumahnya. Teman-temannya telah pulang dari setengah jam yang lalu. Kevinpun bergegas menuruni tangga dan keluar dari gedung sekolah.

Di kejauhan tampak terlihat gadis kecil yang terlihat lebih muda dibandingkan dengan dirinya duduk sendirian di sebuah ayunan yang terletak di taman di depan sekolahnya. Gadis itu tampak seperti sedang menunggu mamanya. Kevin merasa penasaran dengan gadis tersebut, iapun mendekatinya.

“Hey, kamu belum pulang?” tanya Kevin sambil menatap gadis itu. Gadis itu tampak bukan orang korea asli. Matanya bulat, kulitnya putih, sangat mirip dengan boneka yang cantik.

“Belum, mamaku belum jemput aku. Tapi katanya sebentar lagi dia datang. Kamu belum dijemput?” tanya Gadis itu kepada Kevin. Suara gadis itu begitu lembut, cocok sudah gadis tersebut di katakan sebagai boneka.

Kevin pun teringat bahwa dirinya msih memiliki sebatang coklat. Karena melihat gadis tersebut kedinginan, Kevin berinisiatif untuk memberikan coklat tersebut. Kevin akan memakan coklat ketika dirinya kedinginan, sehingga dia berpikiran bahwa gadis tersebut akan merasa hangat setelah memakan coklat. “Rumahku dekat dari sini aku biasa pulang sendiri.” Kevin mengeluarkan coklat tersebut dari tasnya, “Ambillah ini, biasanya kalau aku kedinginan aku makan coklat.”

Gadis tersebut tampak ragu-ragu menerima coklat tersebut. “terimakasih.” Katanya dengan pelan.

“Aku Keviiiiiiiiiiiii...n hatchii.” Kata Kevin yang terpotong dengan bersin. Karena Kevin telah bersin karena ia kedinginan maka Kevin memutuskan untuk pulang sebelum mamanya memarahinya karena ia sakit, “Aku duluan ya, takut mama marah.”

Kevinpun berjalan meninggalkan gadis tersebut. Ada perasaan yang menyesal karena seharusnya dia bertanya terlebih dahulu siapa nama gadis itu sebelum dirinya pulang.

Kevin tersenyum mengingat kenangannya. Orang yang ia ingin temukan sepanjang hidupnya adalah gadis boneka itu. Walaupun Kevin sendiri tidak tahu bagaimana ia dapat menemukan gadis tersebut.

This is for the second timeWhere stories live. Discover now