Can't You Love Me, Yeobo

Part 9

Title : Can't You Love Me, Yeobo?

Cast: Cho: Kyuhyun (Super Junior)
Bae Irene (RV)

Genre: Marriage Life, Angst

.
.
.

Bae Irene adalah wanita yang menjunjung tinggi arti dan nilai sebuah keluarga namun disaat yang sama tanpa sadar dia telah merendahkan arti dan nilai itu dengan menyukai pria lain selain suaminya, menyukai dalam arti seorang wanita pada seorang pria dan itu tidak dibenarkan oleh hatinya sendiri namun sekali lagi ia tidak mampu mengendalikan perasaannya itu, dia merasa menjadi orang yang paling menyedihkan saat ini.

Permintaan Irene benar-benar membuat Kyuhyun terkejut, ia tidak menyangka Irene memintanya untuk menyentuh nya, hal yang wajar sebenarnya, dan mungkin hal yang paling dinanti-nantikan oleh Kyuhyun, namun Kyuhyun merasa ini bukan waktu yang tepat.

Kyuhyun hanya menganggap Irene tengah putus asa karena merasa bersalah dan tentunya ia gampang dengan perasaannya sendiri yang takut ditiggalkan olehnya, terlebih Kyuhyun masih yakin bahwa dihati istrinya itu masih ada nama  Donghae.

Dan pemikiran Kyuhyun ternyata memang benar, Irene sebenarnya belum siap untuk itu namun, ia merasa tidak ada cara lain selain melakukan hal yang ia minta pada Kyuhyun, meski ia harus kehilangan harga diri, namun Irene merasa hal itu akan bisa membuat Kyuhyun tetap disisinya, dan tidak akan meninggalkannya, dan Kyuhyun juga benar, Irene memang gamang dengan perasaannya, disatu sisi dia menyukai Donghae namun disisi lain ia juga takut kehilangan Kyuhyun, suaminya, dan permintaan itu seolah Irene membuktikan bahwa dirinya memang sedang kalut dan putus asa.

"Kau sudah lelah, jangan berpikir macam-macam, sudah kubilang aku tidak akan meninggalkanmu, apa kau tidak percaya padaku? Sekarang cukup pejamkan matamu dan tidurlah!" perintah Kyuhyun.

"Kau menolakku?" lirih Irene sedikit kecewa.

"Itu melukaiku!" lanjutnya dengan nada yang menyayat hati.

Kyuhyun menghela nafas beratnya seraya memejamkan matanya dan menyatukan alisnya, sebenarnya ia mengerti dengan keadaan  Irene yang rapuh saat ini, namun ia tak habis pikir kenapa Irene begitu tega padanya, namun sekali lagi ia akan  menuruti apa yang Irene minta demi untuk  menjaga perasaan istrinya agar tidak terluka, walau ia tau jika dengan menurutinya, ia lah yang akan terluka lagi, namun disisi lain ia juga berpikir  ingin memberi pelajaran untuk istrinya, ia tidak ingin melihat istrinya yang seperti ini, sungguh ia hanya ingin Bae Irene yang tegas, dingin dan selalu mendebatnya itu kembali.

"Maaf, aku tidak bermaksud begitu,huft ~baiklah aku akan melakukannya, tapi Irene, apa kau yakin dengan permintaanmu itu?"tanya Kyuhyun.

"Hmm"angguk Irene mengangguk cepat seolah ingin meyakinkan Kyuhyun, bahwa ia memang sudah siap.

"Baik, ku harap kau tidak akan menyesal" Kyuhyun dengan cepat mengangkat tubuhnya hingga ia berada di atas tubuh Irene, dengan kedua sikunya menopang tubuhnya agar tidak terlalu berat menindih tubuh Irene, sungguh jika dalam keadaan normal mungkin saat ini adalah saat yang paling membahagiakan Kyuhyun, namun tidak saat ini, Kyuhyun yang begitu pandai mengendalikan dirinya itu tau bahwa ini bukan saatnya untuk bercinta istrinya yang terlihat sangat kacau, karena ia yakin seratus persen jika istrinya itu tidak siap untuk melakukan persetubuhan ini dengannya, lihatlah meski Irene memintanya dengan suara yang terdengar yakin namun Kyuhyun tau mata sembab istrinya kini tengah menatapnya ragu, dan sekali lagi  Kyuhyun tau akan hal itu.

Tanpa basa-basi lagi Kyuhyun mengecup bibir istrinya, melumatnya pelan, ia dapat merasakan jika tubuh istrinya gemetar, tapi Kyuhyun tau itu bukan karena ransangannya, tapi lebih pada ketakutan istrinya, tapi Kyuhyun mencoba untuk mengabaikannya, setelah dirasa cukup bermain di bibir Irene, dengan hati-hati bibir Kyuhyun menyusuri leher dan bahu istrinya, sentakan kecil istrinya terasa oleh Kyuhyun, sejenak ia mengangkat kepalanya, mata Irene terpejam dengan dahi yang berkerut tegang  dan sekali lagi Kyuhyun tau, itu bukan pejaman mata karena kenikmatan melainkan ketidakrealaan, ia tersenyum miris, lalu untuk membuktikan bahwa apa yang dipikirannya benar.